Happy reading
________
"Mas." Panggilnya.
"Kenapa sayang?" Tanyanya,tapi tangannya tak berhenti mengelus perut istrinya itu.
"Aku sekarang jelek ya?" Tanyanya.Akram menghentikan aktivitasnya lalu menatap istrinya itu.
"Kamu cantik." Balasnya.
"Boong,aku gendutan tau sekarang." Katanya.
Akram terkekeh mendengarnya. "Aku jujur,kamu itu cantik pake banget.lagian kamu kan lagi hamil sayang ya wajarlah gendutan."
"Jadi kalo aku udah gak hamil,dan masih gendutan aku jelek gitu?" Tanyanya dengan nada kesalnya.
Akram terdiam, sepertinya ia salah bicara.istrinya ini semakin sensitif saja.
"Nggak gitu,sayang.mau kamu gendut atau enggak,kamu tetep cantik,dan tetep jadi istri dan ibunya anak anak." Katanya.
"Aku pegang ya kata kata kamu,awas aja berani selingkuh.gak akan aku kasih ampun." Peringatnya dengan galak.
Zara serius dengan kata-kata Nya,jika Akram berani selingkuh ia tidak akan pikir panjang lagi untuk menggugat cerai suaminya itu.
"Gak akan aku selingkuh.kamu itu udah sempurna buat aku.aku gakan hancurkan keluarga kecil kita karena hadirnya orang lain." Kata Akram seraya mengusap kepala istrinya itu dengan lembut.
Cukup masalalunya saja yang membuat Zara tersakiti oleh kelabilan nya.dan itu gak akan pernah terjadi lagi.ia berjanji pada dirinya sendiri untuk selalu membahagiakan keluarganya, terlebih keluarga kecilnya yang hampir hancur tiga tahun lalu.
Perselingkuhan itu ada jika Salah satu dari pasangan itu membuka luang untuk orang lain masuk kedalam sebuah rumah tangga,dan selama ini Akram menutup akses perempuan perempuan yang ingin mendekatinya.
Cintanya sudah habis pada satu perempuan yang sebentar lagi akan memberikan nya anak kedua,dan orang itu hanya Zara.
"Sayang papa banyak banyak." Kata zara setelah mencium pipi suaminya itu.
"Sayang mama banyak banyak juga."
"Apa nih sayang sayang?" Tanya seseorang membuat keduanya menoleh kearah suara.
Dilihatnya putra mereka yang sedang menatapnya bingung seraya melipat kedua tangannya didepan dada.
"Bukan apa apa,anak kecil gak perlu tau. " Sahut Akram dengan santainya.
"Udahan mainnya?" Tanya Zara.
Tadi Abi masih bermain dengan farzan di teras rumah.
Abi mengangguk sebagai jawabannya. Farzan sudah di jemput ibunya untuk mandi karena sudah sore.
"Yaudah,mandi dulu yu." Ajak Zara.
Baru ingin bangun dari tempatnya, tiba-tiba Akram melarang. "Abi mandi sama aku aja,kamu istirahat." Katanya.
"Ndak mau sama papa." Tolak putranya itu dengan wajah cemberutnya.
"Kasian mamanya kecapean,biarin istirahat dulu.sama papa juga sama aja mandi mandi juga." Bujuknya.ia berharap abi mau mengerti.
"Tapi_"
"Ntar papa kasih uang jajan tambahan kalo nurut."
"Benel?" Tanyanya. Akram mengangguk mengiyakan.
"Ayo." Ajak abi menarik tangan papa nya berjalan kearah kamarnya itu.
Sedangkan zara hanya tersenyum seraya menggelengkan kepalanya melihat anak dan bapak itu.
__
Sehabis shalat isya,abi mengajak orang tuanya menonton film kesukaannya itu.awalnya sang Akram menolak tapi karena di bujuk istrinya barulah ia mau walaupun sebenarnya sangat malas menonton film anak anak begitu."Satu jam aja ya,abis itu tidur." Peringat Akram.
"Oke."
"Jangan oke oke aja,papa serius lho."
"Iya,papa."
"Abi." Panggil Akram
"Apasi,pa."
"Pindah dong,mama aja yang duduk di tengah." Kata Akram.karena posisinya abi duduk di tengah tengah orang tuanya.
"Ndak.papa modus kalo deketan sama mama aku." Balasnya.
"Istri papa lho itu,ya wajarlah nanti kalo kamu udah besar dan nikah juga gitu."
Zara mencubit pelan lengan suaminya itu.apa apan udah bahas nikah nikah aja sama anaknya yang masih kecil itu .
" Sakit sayang,ih."
"Ngomong nya,kamu gitu.anak aku tuh belum ngerti apa apa udah bahas nikah nikah aja." Protesnya.
"Anak aku juga lho itu.ya tapi ka_"
"Apa?"
"Iya iya,maaf." Balasnya mengalah.lebih baik mengalah daripada memperpanjang perdebatan yang membuatnya malah akan tidur di luar.
Abi yang mendengar itu sedikit tertawa.
"Kamu ketawa lagi,papa potong uang jajannya lho." Akram tau bahwa Abi mentertawakannya.
"Papa kepedean deh,olang aku ketawa kalena filmnya lucu." Alibinya.
"Apanya yang lucu,orang itu biasa biasa aja." Balasnya.
"Udah dong ah, gausah ribut."
"Maaf." Kata kedua laki laki beda usia itu. Selanjutnya mereka hanya diam dan melanjutkan acara nontonnya sampai waktu yang di tentukan habis.
Setelah satu jam berlalu,Abi lebih dulu pergi ke kamarnya.menyisakan akram dan Zara.
"Mau di gendong gak?" Tawarnya.ia tidak tega rasanya membiarkan istrinya berjalan.
"Mau." Jawabnya seraya merentangkan kedua tangannya dengan antusias.
Akram tersenyum lalu mengelus perut istrinya itu, "papa izin gendong mamanya ya." Katanya.
"Iya papa." Balas Zara seolah mewakili calon anaknya itu.
Akram menggendong istrinya ala bridal style menuju kamar mereka.
Aku balik lagi haha, semoga suka sama part ini.
Jangan lupa tinggalkan vote dan komentar nya ya, dadah
KAMU SEDANG MEMBACA
AKRAM ZARA
General Fictionpernikahan yang seharusnya menjadi kebahagiaan nyatanya malah berujung penderitaan bagi seorang AKRAM ziyad Azzami.karena diwaktu yang sama kekasihnya membatalkan rencananya secara sepihak membuatnya mau tidak mau menikahi perempuan yang sangat tida...