Jarak 1 km

709 38 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Furqan dan yang rombongan tiba di lingkungan pondok dan para santri juga para guru yang mengajar disana sudah bersiap menyambut kedatangan mereka. Alunan shalawat pun mengiringi kedatangan mereka

Permata yang pertama kali menginjakkan kakinya di pesantren tentu saja kaget, ini sebenarnya lagi ada acara apa sih kok kayak pesta gitu ya pikirnya. Tetapi ia hanya diam ingin bertannya kepada Furqan, ia gengsi jadi lebih baik menyimpannya sendiri

Saat Furqan turun dari mobil mereka semua membungkuk hormat kebingungan Permata pun disana semakin penahsaran. Ini sebenarnya ada apa sih kok makin nggak jelas

"Lah ngapain mereka membungkuk gitu dihadapan tu orang lagian juga bukan presiden " gumam Permata

Selanjutnya di susul oleh Kyai Yafiq dan umi Maryam, mereka menyapa para santri dengan ramah. Permata benar-benar merasa lelah. Ia memperhatikan sekeliling dan semua mata tertuju padanya. Para santri itu juga tersenyum pada Permata dan Permata membalas senyuman mereka.

Entahlah alasan pastinya mengapa mereka tersenyum kepada dirinya juga nggak tau padahal ini baru pertama kalinya dia kesini. Atau dikehidupan sebelumnya ia pernah disini ah tapi masa iya. Dalam islam kan nggak ada yang namanya reingkarnasi.

"Ayo Permata masuk. Kamu pasti lelah " ajak umi Maryam

Permata mengangguk, ya benar sekali dirinya sangat lelah dengam segala aktivitas hari ini.

Furqan membantu membawa barang-barang Permata, saat masuk kedalam rumah ada banyak tulisan-tulisan arab yang tak ia mengerti. Furqan mengajak Permata untuk ke kamar kasihan juga dia. Tadi Permata memang sempat tertidur namun hanya sebentar.

"Kamu mandi dulu, biar saya yang masukin baju kamu kedalam lemari " ucap Furqan

Permata tak menjawab dia segera mengambil handuk dan baju ganti.

Furqan membereskan barang-barang Permata, setelah selesai membereskan barang istrinya ada satu hal yang menganjal di pikiran Furqan. Ya tentang ucapan temannya Permata apa benar Permata mempunyai orang yang dicintainya tetapi siapa orang tersebut.

Tak lama Permata selesai mandi. Ia berjalan ke arah sofa dan membaringkan tubuhnya disana

"Kenapa tidur disana ?"

"Ya gue mau tidur disini emang masalah gitu buat lo "

Furqan menghela napas, dia hampir lupa kalau Permata belum menerima dirinya. Ia harus bisa mencari cara agar mampu mengendalikan sifat Permata jika tidak maka Furqan akan gagal menjadi imam yang baik untuknya.

"Masalah lah, nggak ada ya suami istri tu tidurnya pisah. Kamu pikir saya ngucapin qobiltu tadi hanya candaan."

Permata memalingkan wajahnya. Bukan candaan sih tapi sebuah kesalahan seharusnya tu dia menikah dengan orang yang ia cintai bukannya menikah dengan lelaki yang lebih tua darinya. Ganteng sih tapi tipe Permata itu yang seumuran dengannya.

Furqan HasbiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang