Sesuai yang telah di rencakan oleh Furqan ia akan menemui sahabat baiknya, sepanjang perjalanan menuju kesana Furqan masih tetap memikirkan Permata entah mengapa ada hal yang menganjal namun ia tidak tau apa ituSesekali Furqan berhenti untuk beristirahat, memang tidak butuh lama untuk datang kesana hanya butuh waktu 3 sampai 4 jam hanya saja Furqan tak ingin terlalu memaksakan diri ketika ia merasa badannya lelah maka ia akan berhenti sebentar lalu kembali melanjutkan perjalanan.
Tidak baik jika terlalu memaksa diri karna itu sama saja dengan menyiksa raga, ketika letih hendaknya beristirahat sebelum menimbulkan masalah yang baru.
Untuk memecah keheningan dalam mobil Furqan menghidupkan shlawat atau lagu islami untuk menemani perjalanannya. Beberapa jam telah ia tempuh. Mobilnya berhenti tepat di gerbang salah satu pesantren yang tampak indah di hiasi bunga-bunga yang sedang bermekaran
Seingatnya dulu bunga di pesantren ini tidak sebanyak sekarang, ah benar mungkin memang ia sudah lama tak berkunjunf lihatlah ada begitu banyak perubahan.
Satpam membuka kan pintu gerbang, Furqan tersenyum ke arahnya dan mengucapkan terima kasih lalu memasuki area pesantren lebih dalam lagi. Furqan menginjak rem mobil setengah panik ketika ada anak kecil berhenti tepat di depan mobilnya sembari melambaikan tangan
"Astagfirullah "ucap Furqan, berulang kali kata itu ia ucapkan untuk menenangkan detak jantungnya.
Sementara anak kecil tersebut tersenyum ramah ke arah Furqan, seakan ia tau kalau Furqan akan datang berkunjung, umurnya baru 3 tahun. Ia begitu menggemaskan dengan mulut tersisi penuh makanan.
Furqan turun dari mobil ia tersenyum hangat ke arah anak kecil di depannya, ia sangat lucu, hijab yang menutupi kepalanya agak berantakan, Furqan geleng-geleng kepala. Ini kalau uminya tau kelakuan putrinya pasti langsung kena omel.
"Hai cantik " sapa Furqan ia mengelus kepala anak perempuan itu dan membenarkan hijabnya
"Hai om, cali abi ya, abi masih ada di masjil"
Furqan semakin gemas di buatnya, ketika mendengar ia berbicara, ia menggunakan banyak kata L di akhir kalimat, ah masa kecil memang sangat indah sayang tak bisa terulang dua kali
"Kok kamu tau om mau kesini ?"
"Iya kata abi kemalen om mau datang kesini, om tau Aiyla cenang bangel om mau mampil ke sini, lihat aiya udah bisa makan coklat, gigi aiyla udah banyak " gadis kecil itu memamerkan deretan giginya yang belum tersusun sempurna
"Iya om tau, tapi nggak boleh makan coklat banyak-banyak nanti ompong kayak nenek kebayan " ujar Furqan sembari bergidik ngeri
Aiyla juga langsung menggeleng dan mengatakan ia tak akan memakan banyak coklat karna ia tak mau di seperti nenek kebayan, ia melihat nenek kebayan di kartun upin dan ipin, eksperesi polos dari aiyla menbuat Furqan tak bisa menahan tawanya.
Ia mencubit pipi aiyla, tidak kuat tapi cukup membuat sang pemilik pipi chubby itu mendumel marah, ia melipat tangan di dada sembari memanyunkan bibirnya. Ya ampun dia mirip sekali dengan ibunya, pantas saja sahabatnya mengatakan kalau dia punya dua perempuan yang wataknya sama, kalau ngambek kedua perempuan itu maka tak akan sebentar untuk membujuknya.
"Om mau parkir mobil dulu, aiyla mau temenin om parkir mobil nggak ?"
Aiyla mengangguk penuh semangat tanpa di suruh gadis itu langsung masuk ke dalam mobil ia sedikit kesusahan membuka pintu karna tinggi badannya yang belum cukup tapi bukan Aiyla namanya kalau tidak bisa, meski sedikit kesusahan namun ia berhasil membuka pintu
Furqan tak bisa membayangkan bagaimaba sahabat baiknya itu mendidik Aiyla sehingga ia punya akhlah yang baik meski usianya sangat dini namun ketika ada yang datang bertamu maka ia akan langsung menyalami tangan tamu tersebut tanpa di suruh oleh ke dua orang tuanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Furqan Hasbi
Teen FictionMalang memang nasib Permata niat hati ingin menolak perjodohan yang dilakukan oleh orang tuanya eh ujung-ujungnya pernikahan tersebut malah tetap dilakukan dan itu disebabkan karena ulahnya sendiri. Permata Karimah ia gadis yang baru berusia 19 tahu...