Tak Masalah

316 28 3
                                    

Setelah selesai shalat ashar Furqan menemui Permata yang sedang duduk sendirian di ruang tamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah selesai shalat ashar Furqan menemui Permata yang sedang duduk sendirian di ruang tamu. Ya dia memang seperti itu menghabiskan banyak waktunya dengan sendiri karna untuk bergaul disini tak gampang baginya. Permata selalu ada merasa hal yang aneh mungkin karna ia belum terbiasa. Hal itu menjadi salah satu alasan Furqan untuk membuat jadwal sendiri bagi Permata agar ia tak membuang waktunya dengan sia-sia

"Sedang ngerjain apa ?" Tanya Furqan dengan lembut

"Cuman chat sama calon teman-teman kampus kan besok udah mau masuk kampus " jawab Permata tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel

"Gini saya nggak ada maksud apa-apa, cuman saya ingin kamu tinggal di asrama kampus hanya untuk satu tahun aja kok " Furqan berbicara dengan hati-hati

"Apa " sontak Permata meletakkan ponselnya

Furqan ingin mengirimnya ke asrama kampus, yang benar aja ada apa dengannya mengapa ia mengambil keputusan sepihak tanpa menanyakan pendapatnya terlebih dahulu jelas ini sangat menganggu Permata dan ia keberatan

Disini saja ia sudah berusaha mati-matian untuk bertahan aslinya mah dia udah nggak sanggup lagi sekarang Furqan ingin mengirimnya ke asrama kampus selama satu tahun apa suaminya sudah gila. Waktu satu tahun bukanlah waktu yang sebentar dan ia bilang hanya, oh astaga

"Kamu jangan salah paham maksud saya, gini kalau kamu disana kamu bisa lebih mengenal teman-temanmu, saya akan sering mengunjungimu kesana kalau ada masalah kamu bisa langsung hubungi saya " Furqan menyakinkan

Tanpa mengatakan apapun Permata meninggalkan Furqan begitu saja, panggilan dari Furqan tak ia hiraukan sama sekali, sial emang bajingan untuk apa Furqan hendak mengirimnya kesana. Disini sudah membuatnya menderita apakah Furqan ingin melihat Permata lebih tersiksa lagi

Permata duduk di pinggir kolam dan menghubungi Intan sahabatnya, ia perlu seseorang untuk meluapkan rasa kekesalannya kepada Furqan

"Halo Intan "

"Ada apa ?" Jawab Intan ketika sambungan telponnya tersambung

"Gue kesal kali sama Furqan "

"Kenapa lagi kalian ?"

"Dia ingin mengirim gue ke asrama kampus yang benar aja disini aja gue udah muak apalagi kesana "

Intan tertawa di sebrang sana, sahabatnya ini tidak ada habisnya bermasalah dengan Furqan. Biasanya orang pasutri baru tuh lagi masa-masanya harmonis dan romantis lah ni anak satu malah kebalikan udah kayak musuh bebuyutan aja.

"Lo kok ketawa sih ?" Kesal Permata

"Ada baiknya Permata, coba lo pikir kalau lo di asrama lo nggak bakalan ketemu sama Furqan lagian Dzaka masih sering hubungi lo kan kenapa nggak ambil kesempatan aja buat menyelasaikan permasalahan lo sama Dzaka. Kan lo nggak mau bertahan lama sama pernikahan ini mungkin ini jalan dari tuhan agar lo bisa pisah sama Furqan "

Furqan HasbiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang