Beda Negara

96 11 2
                                    

Furqan memang sangat mencintai Permata buktinya saja ia mengirim foto-fotonya di Arab Saudi kepada Permata walau dia tak pernah meminta Furqan melakukannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Furqan memang sangat mencintai Permata buktinya saja ia mengirim foto-fotonya di Arab Saudi kepada Permata walau dia tak pernah meminta Furqan melakukannya.

Benar kata teman-temannya kalau ia begitu sangat beruntung mendapatkan suami yang begitu menyayangi dirinya meski nikah muda, Furqan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk Permata ketimbang teman-temannya yang lain malah mendapatkan kekerasan dari suaminya sendiri

Tak ada yang tau akan seperti apa kehidupan Permata kedepannya, hari esok selalu menjadi misteri itulah yang membuat hidup jauh lebih bermakna karna kalau manusia tau apa yang akan terjadi kedepannya maka hidup ini tidak akan seru. Sebab kita sudah tau endingnya bagaimana

Permata juga tidak tau berapa lama ia akan bisa menikmati hidup seperti ini sejak beberapa bulan lalu ia tak bisa tidur dengan tenang, dia sangat gelisah menunggu hari esok akan datang dan mentari akan muncul

Ia menatap ke sekeliling rumah andai aja dia punya adik mungkin rumah sebesar ini tidak akan sunyi seperti sekarang, keadaan mungkin nantinya akan jauh lebih baik, ada begitu banyak pikiran yang Permata pikirkan tapi ia tak mau menceritakan kepada orang tuanya biarlah ini menjadi rahasianya.

Ada satu yang berubah di rumah ini, dulu seingatnya tak ada kucing tetapi sejak ia pulang kemaren ia melihat seekor kucing putih cantk duduk di sofa dengan begitu santainya

Bukankah ibunya tidak suka dengan kucing, hal itu menjadi pertanyaan untuk Permata tetapi ia tak pernah bertanya langsung kepada ibunya. Biarlah semuanya pasti akan berubah seiring berjalannya waktu

Permata memang sangat menyukai kucing bahkan ia membawa kucing bernama Lana itu untuk tidur dengannya, jam tujuh pagi ia sudah bangun untuk memandikan Lana

"Nak ini momy buatkan kue favoritmu"

"Ah iya, makasih ya mom " Permata meletakkan kue tersebut di sampingnya

Ibunya juga ikut duduk di samping Permata membelai Lana dengan begitu lembut

"Maafkan momy sama papa mu ya nak, kami mengerti kamu pasti akan marah kepada kami dan kami mengerti akan hal itu dan nak kami tak punya alasan untuk membela perbuatan kami. Maafkan kami ya belum bisa menjadi orang tua terbaik untukmu nak kami punya banyak kekurangan seharusnya kamu menikmati masa mudamu bukannya menjadi istri di usia sekarang"

Ingin sekali Permata berteriak kepada ibunya, benar perbuatan mereka sangat keterlaluan ia harus menghadapi berbagai kesulitan karna orang tuanya tapi ia tak akan sanggup untuk berteriak kepada ibunya sendiri. Ia tau ibunya sangat mencintai dirinya

"Ya momy benar ingin sekali Permata berteriak dengan sangat keras kepada momy, rasa marah ini belum hilang makanya selama ini Permata tak pernah menelpon momy walau berulang kali Furqan menyuruh untuk menghubungi momy, meski Permata juga rindu pada kalian tapi Permata tak pernah menghubungi momy itu adalah bentuk dari pemberontakan Permata namun ya sudahlah mungkin memang ini yang terbaik, orang tua selalu melakukan yang terbaik untuk anaknya. Jangan katakan kalau kalian belum jadi orang tua yang baik kalian udah menjadi orang tua yang sangat baik selama ini, kalian selalu menuruti permintaan Permata sungguh semua hal tersebut lebih dari cukup untuk Permata

Permata memeluk ibunya, sangat sulit ia untuk mengucapkan ini sebisa mungkin ia berusaha untuk tidak menangis sementara ibunya tak mampu menahan deraian air mata, semua yang diucapkan Permata begitu mengunggah hatinya

                       ***********

Furqan tak mengerti dimana dia sekarang, hanya ada hamparan hijau sejauh mata memandang, bagaimana mungkin ia ada disini. Tidak masuk di akal sama sekali ia terus menyusuri padang rumput tersebut berharap menemukan seseorang yang bisa ia tanyai tempat apa ini

Percuma tidak ada orang sama sekali lalu ia harus melakukan apa

"Furqan "

Tidak jauh dari Furqan berdiri ia melihat Permata semuanya semakin membingungkan pertanyaan yang pertama aja belum terjawab mengenai tempat ini dan bagaimana ia bisa berada disini sekarang ia malah melihat Permata bukankah istrinya itu ada dirumah orang tuanya

"Permata kamu kenapa bisa disini ?"

"Pasti banyak sekali pertanyaan dalam dirimu Furqan, tak mengapa tidak semua pertanyaan harus segera mendapatkan jawaban terkadang kita harus menunggu lama untuk mendapatkan jawaban tersebut "

"Maksud mu apa, kamu membicarakan apa Permata ?"

Furqan mencoba mendekat ke arah Permata tetapi Permata malah mundur hal itu membuat Furqan merasa takut

"Makasih ya untuk semua perlakuan baikmu padaku selama ini aku tau kalau aku orangnya sangat susah di atur kamu sungguh lelaki idaman aku tau banyak orang yang ingin menjadikanmu sebagai pendamping hidupnya "

"Saya tak peduli Permata, saat ini kamu adalah istri saya tidak ada wanita lain selain kamu "

Permata hanya tersenyum ia tidak menjawab lagi lalu melambaikan tangan kepada Furqan dan setelahnya ia pergi menjauh. Furqan berusaha mengejar Permata namun tidak bisa semakin cepat langkah Furqan maka Permata semakin jauh dari dirinya dan menghilang

Furqan berteriak dengan sangat keras memanggil Permata, mencari sekeliling berharap melihat Permata tetapi tidak ada hanya ada dia sendiri

Furqan terbangun dari mimpinya, napasnya memburu, detak jantungnya berpacu begitu cepat. Astaga tadi rupanya hanya mimpi tapi kenapa mimpi barusan begitu nyata

Berulang kali Furqan beristighfar menenangkan rasa cemas yang menyimuti hatinya, sedang apa ya Permata disana. Disini udah malam apakah istrinya baik-baik saja

Furqan yakin kalau Permata baik-baik saja, mimpi barusan hanya bunga tidur lagian ia juga lupa berdoa sebab ia tadi kelelahan setelah perjalanan panjang dari Indonesia ke Arab Saudi. Besok adalah jadwalnya untuk bertemu dengan teman abinya setelah semua urusannya di Arab Saudi selesai Furqan akan segera pulang menemui Permata

Ia membaringkan tubuhnya kembali tak lupa membaca doa sebelum tidur meminta perlindungan kepada Allah dari gangguan jin dan setan.

Tak bisa, mau sebanyak apapun Furqan untuk kembali tertidur mimpi buruk barusan selalu menganggunya, dari pada berpikiran yang tidak-tidak ia menyibukkan diri dengan membaca Al-qur'an dan membaca buku sampai pagi menjelang

Tanah para nabi memang sangat indah apalagi yang datang untuk beribadah maka mereka akan mendapatkan ketenangan

Baiklah karna sudah ada di Arab Saudi maka Furqan akan menyempatkan diri datang ke Madinah berkunjung ke makam rasulullah meminta doa terbaik disana untuk keberlangsungan kehidupannya dan kebaikan atas rumah tangga yang sedang Furqan jalani

Rasanya tak masalah jika ia harus menunda keberangkatannya pulang ke Indonesia hanya sehari saja bukan ia yakin kalau Permata tidak akan masalah dengan keputusannya lagian dia di rumah orang tuanya juga seminggu

Furqan berharap saat ia berkunjung sekali lagi ke Arab saudi ia akan mengajak Permata bersamanya, Permata akan suka dengan suasana dan keindahan Arab saudi apalagi kota Madinah

Furqan HasbiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang