⚘️
⚘️
⚘️
Selama Permata sakit Furqan absen untuk mengajar di madrasah ia tidak tenang meninggalkan Permata dalam keadaan sakit padahal uminya juga mengatakan kalau tak ada yang perlu dicemaskan mereka akan menjaga Permata dengan baik tetap saja Furqan ingin merawat Permata pada akhirnya umi Furqan menyerah dan membiarkan Furqan melakukan apa yang di inginkannya
"Dengar ya apa yang dibilang dokter kamu tu harus jaga badan tiap minggu saya akan mengirim buah-buahan ke asrama kamu Permata " ucap Furqan
"Nggak usah ngapain sih ntar ngerepotin loh " tolak Permata
"Lebih ngerepotin mana saat kamu sakit atau cuman sekedar nganterin buah-buahan doang ? Tanya Furqan
"Iya deh " Permata mengalah
Memang kalau ditanya mana yang lebih ngerepotin jelas saat Permata sakit lah, ia menyandar di kepala ranjang sementara Furqan duduk disamping Permata ia membereskan piring sisa makanan Permata
"Kakimu masih sakitkan biar saya urut "
Tanpa menunggu jawaban Permata Furqan mengurut kaki Permata ada rasa tidak enak dalam diri Permata ketika Furqan memperlakukannya dengan sangat istimewa ia tak pernah melihat seorang lelaki memperlakukan wanita seperti ini bahkan ayahnya sendiri
Saat ibunya sakit ayah Permata memang ada disamping ibunya tapi tak sampai seperti ini Permata semakin merasa bersalah kepada Furqan atas semua tindakan bodoh yang ia lakukan Furqan tetap baik kepadanya tak pernah berlaku kasar sama sekali palingan hanya bertingkah sangat menyebalkan
"Kalau sama perempuan lain lo juga akan bersikap semanis ini ?" Permata
"Wanita yang bukan mahram saya tidak mungkin saya akan bersikap seperti sekarang kecuali dengan ibu saya bukankah tuhan telah menetapkan batas antara laki-laki dan perempuan " jelas Furqan sembari menatap Permata dalam
Permata baru tau selain hebat dalan mengajar ternyata Furqan juga hebat dalam hal lain contohnya jadi tukang pijat wkwk, Permata jadi penahsaran dengan satu hal
"Kalau menurut lo mengurus rumah dan anak apakah itu hanya menjadi tugas seorang perempuan ?"
"Tentu saja tidak Permata semua hal tersebut bukan hanya tugas seorang perempuan melainkan juga tugas seorang laki-laki kalau istrinya sakit sama seperti kamu sekarang masa ia saya tetap nyuruh kamu mengerjakan pekerjaan rumah "
"Tapi kan zaman sekarang banyak yang beranggapan kalau mengurus rumah dan mengurus anak adalah tugas seorang perempuan "
"Mereka tidak paham hal tersebut Permata makanya orang yang berilmu berbeda dengan orang yang tidak memiliki ilmu sama sekali "
Jawaban Furqan mampu membuat Permata begitu terkesan padahal zaman sekarang memang banyak para laki-laki beranggapan kalau tugas mengurus rumah apalagi membesarkan anak adalah tugas seorang istri sementara laki-laki hanya bertugas mencari nafkah untuk keluarganya
Setelah memijat kaki Permata ia juga memijat tangan istrinya tersebut kalau begini kan adem, tenang tumben memang Permata tidak ada penolakan sama sekali biasanya mana mau Permata di pegang oleh Furqan
Hari ini Permata tak banyak membantah hanya banyak bertanya dan Furqan menjawab semua pertanyaan Permata dengan penjelasan yang mudah dipahami
"Maaf ya kalau selama ini gue banyak ngerepotin lo "
"Nggak papa kok lagian emang udah tugas saya untuk menjaga dan merawatmu dengan baik masa ia nyuruh satpam buat jagain istri saya " canda Furqan
Permata juga ikut tertawa mendengar candaan Furqan ia mencubit paha Furqan dasar sifat nyebelinnya nggak ilang sih
"Kok lo biasa aja sih ?" Tanya Permata ketika melihat Furqan tidak meringis kesakitan
"Nggak soalnya keknya cubitnya pakai kasih sayang deh " Furqan tersenyum kepada Permata
Mendengar hal tersebut Permata merasakan hal berbeda ia mencubit Furqan lebih keras barulah Furqan meringis kesakitan kayaknya paha Furqan memerah deh saking kuatnya Permata mencubitnya
"Nah ini baru sakit Permata " Furqan memegang pahanya yang dicubit oleh Permata
"Makanya jangan gombal " protes Permata
"Kalau saya gombal sama yang lain baru salah kalau sama istri sendiri nggak papa dong "
"Ah serah deh "
Permata memalingkan wajahnya ke arah jendela tak mau menatap Furqan tidak baik bagi kesehatan jantungnya
Mungkin memang benar kalau Permata sudah jatuh hati kepada Furqan, wanita manapun yang berada di posisi Permata sekarang pasti juga akan jatuh kepada Furqan bagaimana tidak cara Furqan memperlakukan wanita sangatlah istimewa sederhana namun tidak semuanya bisa
"Gue cantik nggak ?" Tanya Permata dengan tiba-tiba
Furqan tampak berpikir lalu melipat kedua tangannya di dada, ia tak langsung menjawab pertanyaan Permata tentu saja hal tersebut membuat Permata menjadi kesal
"Bilang aja kalau nggak cantik " Permata ngambek
"Di mata saya hanya kamu yang paling cantik Permata nggak ada yang lain, memang banyak wanita cantik diluar sana namun hanya kamu istri saya yang paling cantik "
Permata mengulum senyum tak mau terlihat salting di depan Furqan sayang rona merah di pipi Permata mengatakan hal sebaliknya, Furqan menyadarinya tapi ia tak mengatakan apapun hanya mencoba tersenyum coba aja sikap Permata begini sejak dulu kan enak diliatnya nggak perlu ribut tiap hari mah
Furqan tak bohong semua yang dia katakan murni dari dalam hatinya bukan sekedar gombalan buaya darat, memang masih banyak gadis diluar sana namun yang paling cantik bagi Furqan hanyalah Permata tidak ada wanita lain
Sikap istrinya terkadang memang kekanak-kanakan, tidak dewasa, sering bikin ulah, agak sedikit pemberontak dan keras kepala namun entah mengapa semua hal tersebut yang membuat Furqan jatuh hati kepada Permata
"Pungung gue juga sakit, tolongin pijitin juga dong "
Permata membelakangi Furqan sembari menunjuk bagian pungungnya yang sakit serius duduk seharian di kamar membuatnya seperti orang lansia pungungnya terasa sakit akibat kelamaan rebahan
Bahkan untuk mengambil makanan di dapur saja tidak diperbolehkan oleh umi ia mengatakan kalau seharusnya Permata di kamar saja biar Furqan yang mengantarkan makanan ke kamarnya padahal kondisi Permata sudah jauh lebih baik dari yang kemaren
"Yang ini kan " Furqan memijit bagian pungung yang ditujuk Permata
Saat Furqan memijit pungungnya tiba-tiba Permata jadi teringat sesuatu ia tak bisa menyembunyikan pernikahannya dari teman-temannya cepat atau lambat mereka pasti akan tau mengenai hal ini Permata tak ingin mereka nantinya tau dari orang lain
Ia mengirim pesan di group hanya ada mereka saja, Permata meminta mereka semua untuk datang ke pondok sambil menjenguknya ya Permata akan menerima apapun resikonya nanti termasuk kalau mereka marah kepada Permata karna memang dia yang salah
"Gue minta teman-teman gue buat datang ke pondok Furqan gue rasa udah seharusnya mereka tau soal pernikahan kita " ucap Permata
"Saya nggak ada masalah Permata tapi apakah kamu yakin ?"
Permata mengangguk ia sudah sangat yakin untuk jujur kepada teman-temannya sudah terlalu lama ia menyembunyikan hal ini kepada mereka
KAMU SEDANG MEMBACA
Furqan Hasbi
Fiksi RemajaMalang memang nasib Permata niat hati ingin menolak perjodohan yang dilakukan oleh orang tuanya eh ujung-ujungnya pernikahan tersebut malah tetap dilakukan dan itu disebabkan karena ulahnya sendiri. Permata Karimah ia gadis yang baru berusia 19 tahu...