Jauh dari lubuk hatiku yang paling dalam rasa itu sebenarnya masih ada tetapi mengingatnya terasa menyakitkanPermata
Permata membuka buku album yang telah lama ia simpan, buku yang tak pernah ia buka sama sekali sejak beberapa tahun yang lalu, hanya tersimpan dalam kardus. Banyak debu menempel pada covernya jelas sekali kalau bukunya sudah lama ditinggalkan oleh sang pemilik
Album tersebut khusus berisi fotonya bersama dengan Dzaka, mereka menghabiskan waktu setiap hari dan mengabadikannya dengan kamera. Permata berpikir kalau Dzaka adalah jodohnya sebab bersama dengan Dzaka ia merasakan kenyamanan yang tak pernah ia rasakan dan kebahagiaan tiada tara namun pada kenyataannya takdir berkata lain.
Berat. Sangat berat bagi Permata untuk membuka album lama tersebut, dadanya tiba-tiba sesak tanpa alasan namun ia menguatkan diri untuk membukanya. Pada halaman pertama ada foto dirinya bersama dengan Dzaka pada sebuah taman.
Saat itu jam pelajaran matematika, Permata tak menyukai pelajaran tersebut karna memang ia tak paham sama sekali nilai ulangan atau ujiannya tak pernah tuh yang namanya tuntas. Secara kebetulan Dzaka mengajaknya bolos sekolah tanpa berpikir panjang Permata menyetujuinya tanpa peduli dengan resiko atas apa yang ia perbuat
Mereka pergi ke sebuah taman dan menghabiskan banyak waktu disana, berbincang dan membicarakan hal ramdom lainnya. Permata membersihkan album tersebut dengan tisu, ada sebahagian dalam dirinya untuk merawat kembali album lama penuh luka
Furqan sama sekali tak mengetahui tentang album itu, karna Permata memang sangat merahasiakannya dari siapapun bahkan orang tua Permata sama sekali tak mengetahui album Permata bersama dengan Dzaka
Setelah membersihkan albumnya Permata kembali menyimpannya dalam sebuah kotak dan ia sembunyikan dalam lemari pakaian paling bawah diantara tumpukan baju. Ia tak ingin Furqan tau tentang album lamanya, tidak semua hal harus diketahui oleh Furqan ia juga butuh privasi dalam kehidupannya
"Permata udah siap semua perlengkapan buat kuliahnya besok ?" Tanya Furqan, ia baru kembali setelah mengecek keadaan asrama
"Udah " jawab Permata singkat
Ya besok adalah hari pertama masuk sebagai mahasiswa. Gugup pasti ada apalagi ia telah mendengarkan beberapa ceita mengerikan tentang bagaimana senior memperlakukan juniornya belum lagi semua fyp tiktoknya membuat Permata cukup merinding, namun Furqan menyakinkan Permata kalau segala kekhwatirannya tak perlu dicemaskan, mungkin kalau dikampus umum kejadian itu memang banyak sering terjadi tetapi kalau kampus berbau islami sangat jarang ada kejadian yang diceritakan oleh Permata
"Lima puluh ribu cukup lah ya buat kamu jajan sehari soalnya kalau boros nggak baik " ucap Furqan
"Iya "
Itu sudah lebih dari cukup ayahnya saja paling banyak memberikan uang kepada Permata buat jajan dua puluh ribu, sudah syukur Furqan masih mau membiayai kuliah dan memberikannya uang jajan jika tidak Permata sudah lama berpikiran untuk mengakhiri hidupnya saja.
"Siapa lelaki yang bersama denganmu tadi Permata ?" Akhirnya Furqan tak bisa menahan diri untuk menanyakan hal yanh sejak tadi menganggunya
Permata tak kunjung menjawab, menceritakan tentang Dzaka akan membuka luka lama kembali.
Melihat Permata yang hanya diam, Furqan semakin yakin kalau lelaki tadi mempunyai kesan tersendiri bagi Permata. Ia tak bisa memaksa Permata untuk menceritakannya mungkin ia harus mencari tau sendiri
Furqan hendak pergi tetapi perkataan Permata menghentikan langkahnya
"Dia mantan pacar gue "
Benar kan dugaan Furqan kalau lelaki itu punya kesan sendiri bagi Permata, mantan pacar, yah di era sekarang tentu banyak yang melakukan hubungan sebelum halal atau bahasa gaulnya pacaran itu menjadi hal trend di zaman penuh teknologi. Sedikit sakit mendengarnya dari Permata namun Furqan menghargai kejujuran Permata
"Kamu masih memilki rasa dengannya ?"
Furqan ingin mengetahui lebih banyak tentang Dzaka, dan bagaimana perasaan Permata terhadapnya sekarang jika memang benar Permata masih punya rasa pada Dzaka maka Furqan harus lebih berhati-hati lagi karna perempuan dominan dengan perasaannya ketimbang dengan logikanya
Ia tak ingin Permata lebih dekat lagi dengan Dzaka ia takut kalau hal tersebut akab menganggu keutuhan rumah tangganya. Apalagi Dzaka sepertinya juga masih mempunyai rasa kepada Permata terlihat bagaimana ia memberikan perhatian kepada Permata
"Tentu"
Jika Permata berbohong bukankah Furqan akan terus mendesaknya untuk mengetahui apa yang di inginkannya. Ia lelah berdebat dengan Furqan bathinnya benar-benar berantakan, apa yang akan terjadi setelah ini biarlah terjadi ia sudah lelah dengan ekspetasinya sendiri
"Permata, memang tak mudah melupakan seseorang dalam kehidupan kita apalagi ini terkait dengan asmara dan percintaan namun sekarang saya adalah suami kamu. Saya berharap kamu bisa mencintai saya suatu saat nanti "
Setelah mengatakan itu Furqan pergi meninggalkan Permata sendirian, ia menang merasakan sakit ketika tau bahwa istrinya masih mempunyai rasa terhadap pria lain, jadi Furqan ingin menenagkan dirinya terlebih dahulu
Permata bisa melihat raut kekecewaan di mata Furqan, entah ada apa dengannta tetapi ia seperti merasakan hal lain ketika melihat Furqan kecewa padanya
Namun posisinya sekarang juga tak mudah, ia sudah mencoba menjauh dari Dzaka sebisa mungkin tetapi Dzaka seperti tak menyerah ia tetap berjuang agar Permata mau memaafkan dirinya, dan disatu sisi ada Furqan yang juga sangat mencintai dirinya tetapi hati Permata belum terketuk untuk Furqan
Sementara itu diluar, Furqan duduk di bawah pohon ditemani gelapnya malam, ia berpikir apakah keputusannya memang salah untuk menikahi Permata secepat ini. Anak seusia dia masih ingin menghabiskan waktu bersama teman-temannya. Apa Furqan terlalu egois atas keinginannya tanpa memperdulikan perasaan Permata.
Ketika Furqan sibuk dengan pikirannya, sebuah suara membuyarkan lamunanannya
"Gus " panggilnya
"Iya" jawab Furqan dengan singkat
"Apa ada yang salah gus, mengapa gus ada disini malam-malam ?" Tanyanya
"Mardhiah saya rasa kamu tak perlu tau mengapa saya ada disini"
Dia adalah mardhiah putri dari salah seorang pekerja di pesantren Furqan, ibunya bekerja sebagai tukang masak untuk para santri
Anggaplah ia lancang menanyakan hal demikian kepada gusnya, tetapi mardhiah memang dikenal sebagai gadis yang berani hanya saja ia terkadang salah menempatkan dirinya ketika dalam suatu kondisi dan hal itu yang tak bisa dipahami oleh mardhiah
"Maaf gus tapi saya hanya khawatir akan keadaan gus "
"Saya hargai itu kedepannya kamu tak perlu melakukannya lagi"
Furqan segera meninggalkan tempat tersebut tidak baik bicara dengan perempuan di tempat sepi apalagi ini udah malam, Furqan hanya takut akan menimbulkan fitnah nantinya antara dirinya dan Mardhiah
KAMU SEDANG MEMBACA
Furqan Hasbi
Fiksi RemajaMalang memang nasib Permata niat hati ingin menolak perjodohan yang dilakukan oleh orang tuanya eh ujung-ujungnya pernikahan tersebut malah tetap dilakukan dan itu disebabkan karena ulahnya sendiri. Permata Karimah ia gadis yang baru berusia 19 tahu...