⚘️
⚘️
⚘️
Sejak pagi Permata merasakan mual dan sakit di kepala, hari ini ia izin tidak masuk kampus lantaran emang kondisinya tidak memungkinkan. Sebenarnya Permata tetap ingin datang ke kampus ia takut akan ketinggalan mata kuliah apalagi dosen suka memberikan tugas secara tiba-tiba, bagaimana kalau nanti ia kesulitan menyelsaikan tugas sebab tidak hadir ke kampus namun kak Tina melarang keras niat Permata
Bukan apa-apa badan Permata sangat panas tapi ia mengigil kedinginan kalau dipaksakan datang ke kampus takutnya keadaan Permata tambah memburuk.
Seharian ini kak Tina berada di kamar Permata, tidak ada yang menjaganya semua teman-temannya baru akan pulang jam empat sore. Permata sudah menyuruh kak Tina kembali saja kekamarnya ia merasa tak enak merepotkan kak Tina tapi Tina mengatakan kalau ini memang sudah menjadi tugasnya sebagai pembina asrama merawat anak-anak yang sedang sakit atau berada dalam kesulitan
Sampai siang pun panas Permata tidak juga turun padahal kak Tina sudah memberinya obat dan mengompres Permata tetap saja keadaan Permata tidak membaik
"Saya akan telpon guz Furqan ya Permata "
Cemas, itulah yang dirasakan oleh kak Tina ia merasa harus segera memberitahukan Furqan mengenai keadaan Permata biasanya kalau demam ringan keadaan tubuh akan membaik setelah di beri obat dan di kompres dengan air hangat tetapi keadaan Permata sama sekali tidak menunjukkan reaksi atas obat yang diberikan
"Assalamualaikum gus, maaf menganggu waktunya gus " ucap kak Tina setelah sambungan terhubung
"Waalaikum salam Tina, ada apa ya ?" Furqan langsung menanyakan ke intinya
"Begini gus Permata sejak pagi sakit udah di beri obat tapi keadaannya tetap tidak menbaik gus " jelas kak Tina
"Baik, saya akan segera ke sana makasih kak "
"Sama-sama gus "
Furqan memutus sambungan telponnya pantas saja sejak tadi perasaan Furqan tidak tenang ternyata ini alasannya, Furqan yang sedang mengajar di kelas meminta salah seorang ustadz untuk menggantikannya mengajar tidak mungkin Furqan meninggalkan anak-anak didiknya begitu saja. Bisa sih ia memberikan tugas kepada mereka tapi itu tidak menjamin kalau mereka akan tetap tenang selama jam pelajaran selesai jadi solusi terbaiknya adalah memang harus ada yang menggantikan dirinya di kelas demi menjaga ketentraman suasana kelas.
"Kamu salah makan kemaren Permata atau gimana ? Demam kamu tinggi banget "
"Nggak tau kak sejak semalam emang udah ngerasa nggak enakan " jawab Permata dengan parau
Kak Tina masih setia duduk disamping Permata ia terus mengompres Permata berharap keadaannya akan segera membaik ia juga kadang menyuruh Permata minum air putih bisa jadi ia kekurangan cairan dalam tubuh secara Permata anaknya memang malas sekali mimum kadang ia hanya minum dua kali sehari mana cukup untuk tubuhnya
Apa mungkin Permata kelelahan ya sebab sudah beberapa hari ini kak Tina memperhatikannya bergadang mengerjakan tugas kuliah bahkan sampai jam tiga pagi nanti sekitar jam 7.30 Permata harus segera berangkat ke kampus
Tugas perkuliahan memang tidak ada habisnya setiap saat dosen akan selalu memberikan deretan tugas untuk dikerjakan oleh mahasiswanya dalam beberapa hari
Tidak semua dosen seperti itu kadang ada dosen yang sangat pengertian kepada mahasiswanya mengerti karakter dan kepribadian para mahasiswa namun tak sedikit juga dosen yang menyebalkan
"Permata, kakak kan sering bilang ke anti jangan malas minum air putih anti sih malas banget minum " omel kak Tina
Bukan marah hanya saja itu adalah bentuk perhatian kak Tina kepada Permata sementara Permata menyadari kalau ia selama ini mrmang sangat lalai dalam menjaga kesehatan tubuhnya
Saat sakit baru menyadari kalau kesehatan sangat lah penting, tapi kadang Permata hanya mengingatnya ketika sakit nanti kalau udah sembuh ia juga lupa memang secepat itu
"Iya kak "
Satu notifikasi masuk ke hp kak Tina, pesan tersebut dari Furqan ia rupanya sudah ada di depan asrama putri, kak Tina membalas pesan Furqan ia mengatakan kalau akan segera keluar bersama Permata
"Ayo gus Furqan udah datang Permata "
Kak Tina membantu Permata bersiap dan memasukkan beberapa bajunya kedalam tas, memang lebih baik Permata di rawat dirumah saat keadaannya sudah membaik barulah ka kembali ke asrama
Dengan perlahan kak Tina memapah Permata menuju lobi asrama dimana Furqan menunggu
"Gus " panggil kak Tina
Furqan menoleh ia menoleh, keadaan Permata sangat memprihatinkan, dia yang dulu tidak bisa diam selalu bicara sekarang pucat bagaikan mayat
"Gus ini beberapa barang Permata lebih baik ia dirawat dirumah saja dulu sampai keadaannya benar-benar membaik "
"Baik Tina, tolong masukkan barangnya kedalam mobil ya "
Furqan membantu Permata berjalan sementara kak Tina memasukkan barang-barang Permata kedalam mobil
"Terima kasih atas bantuannya saya pamit dulu "
"Sama-sama gus"
Hal pertama yang dilakukan Furqan adalah menuju rumah sakit, Permata harus segera mendapatkan bantuan medis selama dalam perjalanannya ia terus memperhatikan Permata yang memegang perutnya, sesekali Furqan menanyakan mengajak Permata berbicara namun tak terlalu ditanggapi oleh Permata mungkim karna kondisinya yang sedang sakit membuatnya kurang memperhatikan sekitar
Sekitar tiga puluh menit mereka sampai dirumah sakit, Furqan meraih tangan Permata lalu menuntunnya berjalan masuk kedalam rumah sakit, mereka harus mengambil antrian terlebih dahulu
Untung saja hari ini tidak terlalu banyak pengunjung, jadi mereka tidak usah menunggu terlalu lama Furqan juga tak yakin kalau Permata bisa menunggu lebih lama lagi
"Silahkan masuk pak " ucap seorang perawat
Furqan memegang pundak Permata bahkan untuk menahan berat tubuhnya sendiri Permata tak sanggup
Permata berbaring di kasur pasien, dengan cekatan seorang dokter perempuan memeriksa keadannya mulai dari denyut nadi sampai suhu tubuh Permata
Setelah selesai memeriksa keadaannya, dokter tersebut menuliskan beberapa resep obat untuk Permata
"Ini resep obat untuk menurunkan panasnya ya pak hal ini sering terjadi karena kelelahan dan kurangnya nutrisi pada tubuh bapak harus sering-sering ngingetin istri bapak buat makan buah-buahan dan sayuran " saran sang dokter
"Makasih ya dok"
Mereka pulang sesuai saran dari kak Tina lebih baik Permata dirawat dirumah saja sampai keadaannya lebih membaik
Furqan juga sudah menghubungi umi dan abinya mengenai keadaan Permata mereka juga menyarankan memang lebih baik Permata dirumah saja itu akan lebih bagus mereka juga sangat cemas dengan keadaan Permata ketika Furqan mengatakan kalau Permata demam tinggi
KAMU SEDANG MEMBACA
Furqan Hasbi
Teen FictionMalang memang nasib Permata niat hati ingin menolak perjodohan yang dilakukan oleh orang tuanya eh ujung-ujungnya pernikahan tersebut malah tetap dilakukan dan itu disebabkan karena ulahnya sendiri. Permata Karimah ia gadis yang baru berusia 19 tahu...