Kejutan, sungguh sangat kejutan di pagi hari yang begitu cerah, lihatlah siapa yang berkunjung. Permata seakan tak percaya melihat abang sepupu kesayangannya ada di pesantrenSudah sangat lama sekali ia tak bertemu dengan Devano terakhir kali bertemu Devano adalah ketika hari pernikahannya itupun Permata tak sempat berpamitan dengan Devano dan juga orang tuanya siapa juga yang akan berpamitan kala hati terlalu sakit
Devano sudah sangat lama tak bertemu dengan Permata ia sengaja datang berkunjung tanpa pemberitahuan bahkan Furqan tak tau kalau Devano akan datang ia juga sama terkejut dengan Permata
Tak bisa dipungkiri kalau selama ini Devano ingin tau bagaimana kabar adiknya, bagi Devano Permata bukan adik sepupu melainkan adik kandung. Iya bisa saja bertanya lewat sosial media pada Furqan mengenai keadaan adiknya tetapi hal tersebut sama sekali tak seru ia ingin melihat langsung keadaan Permata
"Abang mah kebiasaan datang nggak kasih kabar " Permata menghapus sisa air mata di pipinya
"Kalau abang kasih tau nggak seru dong"
"Mau pulang bareng abang " rengek Permata
Devano hanya bisa tersenyum, adiknya masih sama saja tidak dewasa lihatlah ia menangis seperti anak kehilangan ibunya. Devano melirik Furqan namun pemuda tersebut hanya mengangkat bahu acuh, Furqan sepertinya tak merasa keberatan dengan Permintaan Permata barusan
"Kamu mau pulang bareng Devano Permata, kita bisa pulang kerumahmu selama tiga hari memang nggak bisa lama-lama kan kamu kuliah kalau udah liburan semester baru kita akan menginap lebih lama disana "
Furqan mengerti kalau Permata merindukan keluarganya memang mereka belum pernah datang berkunjung sejak hari pernikahan mereka
Mau sebaik apapun Furqan menjaga dan merawat Permata tak pernah busa sama dengan kasih sayang orang tua sebab orang tua adalah orang yang merawat dengan penuh kasih sayang sejak kecil sampai ia dewasa
"Ajak Permata pulang ya abang " pinta Permata sekali lagi
"Iya besok kamu pulang bareng abang ya dik "
Karna Furqan sudah mengiyakan maka Devano juga bisa mengabulkan permintaan Permata, adiknya bukanlah lagi seorang gadis melainkan seorang istri mengajak Permata maka harus se izin Furqan sebagai suaminya jika Furqan tak mengizinkan maka Devano tak bisa membawa Permata pergi bersamanya
"Thanks bang "
"Abang mau bicara dulu dengan Furqan bisa beri kami waktu "
Permata mengangguk selama ini Permata tak pernah menolak permintaan maupun membantah ucapan Devano ia sangat menghormati Devano sebagai abang sepupunya, Permata merasa kalau Devano lebih memahami dirinya ketimbang ibunya sendiri
Furqan mengajak Devano mengobrol diruang tamu ia membuatkan Devano minuman dan mengambil beberapa cemilan dalam lemari
"Minum Dev "
"Iya"
Furqan memang suami terbaik untuk adik perempuannya terlihat dari cara Furqan menyediakan makanan dan minuman untuknya padahal itu adalah tugas dari Permata
"Kamu pasti cukup merasa kesulitan menghadapi Permata kan ?"
Devano tak perlu penjelasan lagi walau Furqan akan menutupi kebenaran dari Devano tapi ia tetap akan tau, Devano bukanlah seseorang yang gampang untuk di bohongi
"Ya kamu tau sendirilah "
"Lalu bagaimana cara kamu bersikap setelah tau Dzaka kembali kedalam hidup Permata "
Furqan tersentak ia menatap Devano penuh arti sedangkan Devano hanya santai saja merasa tak ada yang salah dengan ucapannya barusan sangat kontras dengan ekspresi wajah Furqan
Dari mana Devano tau tentang Dzaka ia rasa tak pernah menceritakannya apa alasan kedatangan Devano kesini bukan hanya mengunjungi Permata melainkan ada maksud lain mungkin memang berkaitan dengan Dzaka
"Nggak usah bingung aku tau dari mana Furqan, yang perlu kamu tau adalah kalau Dzaka kembali ia tidak akan tinggal diam kamu harus waspada sebenarnya ia tidak jahat ia baik malahan hanya saja ia ingin melindungi Permata dan aku yakin mereka masih punya perasaan satu sama lain "
"Menurut abg saya harus bagaimana ?"
Tentu Devano lebih tau mengenai Dzaka ketimbang dirinya memang Furqan saat ini sedang mencari informasi terkait Dzaka
"Cukup sulit ada di posisimu Furqan, Permata tak suka orang lain terlalu ikut campur dalam urusan masa lalunya tapi jika dibiarkan maka itu akan menjadi keretakan rumah tangga kalian, begini jangan terlalu mengekang namun juga tak terlalu membiarkan "
Cukup lama Furqan berpikir bagaimana caranya tidak terlalu mengrkang dan juga tak terlalu membiarkan baiklah ia akan berusaha sekuat tenaga
Setiap rumah tangga pasti akan diuji dalam segi apapun entah keturunan, ekonomi, mertua, istri, suami dan ya seperti yang dihadapi Furqan sekarang di uji dengan kedatangan seseorang dari masa lalu istrinya
"Apa Permata dulu sangat mencintai Dzaka ?"
"Ya dia dulu sangat mencintai Dzaka"
Ungkapan singkat tersebut mampu membuat Furqan tertegun bagaikan ribuan anak panah menusuk ulu hatinya, ia tak ingin tau kisah antara Permata dan Dzaka di masa lalu bukankah itu sudah tertinggal jauh dibelakang tak perlu untuk dikhawatirkan lagi sekarang dialah yang menjadi suaminya Permata bukan Dzaka namun sisi lain dalam dirinya ingin tau sejauh mana kisah mereka hingga Permata seakan sangat sulit untuk melepaskan Dzaka
Dari raut wajah Furqan, Devano tau kalau adik iparnya sedang berusaha mengendalikan emosinya, ia cemburu memang siapa yang tak akan cemburu jika istrimu lebih mencintai orang lain ketimbang yang telah sah menjadi suami
Bagaimanapun Furqan harus tau soal ini semuanya demi kebaikan entahlah apa yang akan terjadi di masa depan sebagai manusia kita hanya bisa melakukan yang terbaik
KAMU SEDANG MEMBACA
Furqan Hasbi
Teen FictionMalang memang nasib Permata niat hati ingin menolak perjodohan yang dilakukan oleh orang tuanya eh ujung-ujungnya pernikahan tersebut malah tetap dilakukan dan itu disebabkan karena ulahnya sendiri. Permata Karimah ia gadis yang baru berusia 19 tahu...