Sedikit Berantantakan

95 9 0
                                    

Keadaan semakin kacau tak terkendali pagi ini entah kenapa keadaan Permata memburuk, tadi pagi ketika ibu Permata membangunkan sang anak tak kunjung ada sahutan dari dalam biasanya Permata sudah bangun sekitar jam enam pagi tetapi saat jam menunju...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keadaan semakin kacau tak terkendali pagi ini entah kenapa keadaan Permata memburuk, tadi pagi ketika ibu Permata membangunkan sang anak tak kunjung ada sahutan dari dalam biasanya Permata sudah bangun sekitar jam enam pagi tetapi saat jam menunjukkan jam 10  tak ada tanda-tanda kehidupan dalam kamar Permata

Ketika ibunya mengecek ke dalam, ia menemukan Permata tak sadarkan diri, tubuhnya dingin teramat dingin malahan

Seisi rumah panik, Devano dengan tidak sabaran memanaskan mobil belum lagi dengan drama kunci mobillnya hilang. Baginya mimpi buruk melihat adiknya tak sadarkan diri lihatlah tubuh Permata  terbujur kaku bagaikan mayat hidup

Hanya Devano yang tau permasalahan ini tidak ada yang tau selain dia, bagaimanalah ia akan menjelaskan kepada keluarga Permata dan Furqan juga akan membutuhkan penjelasan mengenai keadaan istrinya

Sang ibu mendekap Permata erat berulang kali ia memanggil Permata tetapi percuma tak ada balasan tubuhnya semakin dingim sementara ayah Permata dan Devano juga tak kalah paniknya

"Sebenarnya ada apa denga keadaanmu nak ?" Rilih sang ibu

Sejak Permata menanyakan pertanyaan yang amat ganjil ibunya memiliki firasat tak enak tetapi ia tak tau kenapa perasaannya bisa seresah itu

Berbagai pikiran buruk memenuhi kepala sang ibu, tidak ia tak boleh memikirkan hal buruk sedikitpun mengenai keadaan putrinya jika salah satu pikiran buruk itu terjadi maka cukup untuk menghancurkan dunia sang ibu

Mereka tiba dirumah sakit, Devano segera memanggil dokter para perawat yang melihat keadaan Permata tak perlu pemeriksaan lebih lanjut mereka sudah tau kalau ini keadaan darurat. Mereka membawa Permata ke ruang UGD

Butuh waktu dua jam untuk menangani Permata selama itu juga mereka tak bisa merasa tenang sama sekali

Devano menautkan kedua tangannya ia dari tadi hanya diam tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulutnya bukannya tak ingin tetapi hanya dia yang tau betapa rumit situasi sekarang

"Apa kamu tau keadaan Permata Dev"

Ayahnya tau betul kalau Devano selalu tau keadaan Permata meskipun Permata tidak memberitahukannya tetapi Devano memiliki banyak koneksi untuk mengetahui semua informasi

"Aku tak tau om harus menjawab seperti apa tetapi ya Permata sakit "

Helaan frustasi begitu kentara di wajah pria berumur 40 tahun, ia ingin tau lebih banyak lagi tetapi ada sisi lain dalam dirinya kalau tak usah bertanya lebih baik menunggu penjelasan dokter

Telpon Devano berdering berulang kali tak ada niatan sedikitpun bagi Devano untuk menjawab panggilan tersebut siapa lagi kalau bukan Furqan meskipun dalam keadaan genting Devano tak lupa untuk mengabari Furqan ia harus tau

Hanya pesan singkat tetapi membuat keadaan Furqan di Arab sana tak menentu bagaimanalah ini mengapa selalu ada cobaan yang datang dalam hidupnya

"Dok gimana keadaan anak saya ?

Dokter menggeleng menandakan kalau kondisi Permata memang seserius itu. Cukup ibunya tak sanggup lagi ia merasa sudah gagal menjadi orang tua rasa bersalah karna menikahkan Permata tanpa persetujuan darinya saja belum hilang

Permata dipindahkan ke ruang inap, ibu dan Devano menemani Permata sementara sang ayah berbicara dengan dokter diruangannya

"Dev adikmu akan baik-baik sajakan ?"

"Tentu tante, kita semua tau kalau Permata anak yang begitu kuat ia bisa menghadapi semuanya kita harus percaya itu "

Kalimat ini hanya menenangkan buktinya tak bisa mengurangi kekhawatiran di hati mereka masing-masing

"Mom" panggil Permata

Antara sadar dan tidak tetapi Permata masih bisa mendengar suara sang ibu dan abang sepupunya

"Nggak usah cemas nak, kamu akan sembuh "

Permata tau kalau yang sebenarnya terjadi adalah kebalikan dari kalimat sang ibu tak ada yang tau pasti mengenai keadaan Permata hanya dia yang tau betapa seriusnya penyakit yang ia derita walaupun Devano tau tetapi Devano tak pernah merasakan berbagai pikiran buruk yang  selalu menganggunya setiap hari

"Nanti kalau aku nggak ada, mom harus jaga diri baik-baik ya jangan telat makan ingat mom sampaikan pesan Permata kepada adik ketika ia sudah dewasa ntar "

"Cukup Permata kamu akan sembuh jangan bicara yang tidak-tidak " ucap Devano penuh dengan ketegasan

Muak ya Devano muak mendengar ucapan tersebut ia tak akan pernah kuasa jika memang ia harus kehilangan adiknya sejak kecil setiap kali Devano berkunjung ke rumah Permata maka ia akan selalu bermain dan menjaga Permata

Bagaimana mungkin ia harus melihat adiknya pergi meninggalkan dunia  ini, tidak bukankah ini tidak adil hanya mendengar Permata mengatakannya saja sudah begitu menyesakkan sekali

"Iya, apa yang dibilang abang kamu benar kamu akan sembuh kalau perlu kita akan melakukan perawatan ke luar negri " ucap sang ibu

Ibu Permata juga sama dengan Devano ia tak suka mendengar kalimat tersebut apapun akan ia lakukan demi menyelamatkan sang putri ia tak akan membiarkan hal buruk terjadi pada anaknya

Lupakan soal biaya ia rela harus kehilangan semua hartanya tapi tolong jangan ambil Permata darinya jika Permata pergi maka tidak ada alasan baginya untuk tetap hidup

Bagi seorang ibu anak adalah segalanya, dunia, bahagai, sedih dan tawa ada pada diri seorang anak lalu apa yang akan dilakukan seorang ibu jika semua direnggut darinya

"Kita tak hanya bisa memikirkan hal-hal baik saja mom tetapi kita juga harus memikirkan kemungkinan terburuk agar bisa mempersiapkan diri nantinya"

Furqan HasbiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang