Sowry update-nya kemaleman😆
"Gue udah booking villa di puncak. Tahun ini gue mau jor-joran, kapan lagi kita bisa ada di umur 18, kan? Mesin waktu belum ada yang jual bebas." Win mendorong ponselnya ke atas meja dalam keadaan menyala. "Dua lantai, halaman luas, pool, dan yang paling penting, everything is well-prepared. Kita cuma tinggal bawa badan."
Aby dan Kirei maju untuk melihat ponsel Win yang tengah menampilkan preview villa yang dipesannya. Mereka kompak mengangguk kecil.
"Not bad. Way much better daripada tempat birthday party Gish kemaren." Kirei tertawa.
Aby tepuk tangan setuju. "Mana kacau lagi karena si Sena bikin ulah."
Gish menunjuk Win dari tempat duduknya. "Jangan berani-beraninya lo ngundang si brengsek satu itu." Dia masih ingat pada apa yang cowok itu katakan pada Kai.
"Your wish is my command, my Lord." Win membuat gestur membungkuk hormat pada Gish. Kalau ingin pesta ulang tahunnya sempurna, ia tidak boleh membuat Gish enggan datang.
"Malam ini si Geo anak kelas seni juga mau ngadain party di rumahnya. Random party, nggak ada perayaan apa-apa. Bokap nyokap dia lagi long business trip ke Europe, it's gonna be wild. Dia ngundang kita. Gimana, pass or jump?" Gege berujar mempersuasi. Mereka jarang menghadiri pesta orang lain yang pastinya tidak bisa mereka kontrol siapa saja yang tidak boleh datang dan apa saja yang tidak boleh dikonsumsi. Peraturan dasar mereka; party boleh, asal jangan sampai ngundang masalah. "Koneksi anak itu boleh juga. Dia berhasil reach out Turning Verse buat dateng nanti malam." Tapi sepertinya Gege memiliki rencana lain malam ini.
"Turning—fucking—Verse yang itu?" Aby langsung duduk tegak, tidak merasa perlu menyembunyikan rasa antusiasmenya.
Gege menyeringai. "Yup, By. Turning Verse yang itu."
Turning Verse adalah salah satu band lokal beraliran pop-rock yang lagu-lagunya sering mereka cover. Pertama kali band—amatir, mereka terbentuk salah satunya karena kecintaan yang sama pada Turning Verse. Band itu cukup terkenal, terlebih di kalangan anak NIIS. Selain karena vokalis mereka yang merupakan seorang alumni, Turning Verse juga terkenal karena ke-eksklusifan mereka. Sulit diundang.
Gish boleh saja cinta mati pada The Beatles, Gege pada Frank Sinatra, Win dan Aby pada One Ok Rock, serta Kirei pada Alicia Keys. Tapi mereka tetap satu selera apabila itu sudah menyangkut Turning Verse.
"Gue pass. Random party nggak pernah bikin gue tertarik buat datang," ujar Gish memadamkan antusiasme Aby. "Sekalipun itu ada Turning Verse."
"Ah tai lo, Gish! Nggak seru banget sumpah!" Aby berdecak tidak suka. Mereka berlima selalu datang satu paket, dipandang sebagai geng elit yang kompak selalu menghiburnya. Dan Gish berniat menggagalkan hiburan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Faradita; The Moment We Meet, We Fall.
Teen Fiction[SEKUEL TRIPLETS SERIES #1 : EVERYTHING IN TIME] Kai benci mengatakan kalau kehidupan masa SMAnya akan berakhir seperti film-film bertema high school kebanyakan. Lingkungan pergaulan yang berlebihan, drama ini-itu, hingga terlibat dalam percintaan s...