Faradita - Bab 4

2.8K 444 25
                                    

Waktu berjalan begitu cepat bagi Kai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu berjalan begitu cepat bagi Kai. Tiga hari lagi, semester baru akan dimulai. Semester baru di sekolah yang baru pula. Kali ini tidak ada celah baginya untuk menghindar. Segala persiapan telah Papinya urus dari jauh-jauh hari, bahkan jauh sebelum adanya negoisasi yang mereka lakukan tempo hari. Sepertinya Mahessa yakin sekali kalau kali ini putrinya itu tidak akan menolak.

Dan benar saja. Nyatanya Kai tidak menolak.

Selain mendapat benefit berupa izin melakukan olahraga ekstrim yang Kai terima, di sisi lain ia juga berpikiran yang sama dengan Mahessa. Dia membutuhkan semua apa yang ada di sekolah barunya. NIIS merupakan salah satu tiket yang bisa Kai gunakan untuk memasuki gerbang kampus impiannya. Kai tidak akan mengelak lagi, dia memang butuh hak istimewa semacam itu. Realistis saja.

Suara denting ponsel menyadarkan Kai dari lamunannya. Awalnya hanya terdengar sekali, namun beberapa detik kemudian denting itu terdengar beruntun.

Grup kelas. Rupanya informasi mengenai kepindahannya menyebar cepat di dalam grup kelasnya yang lama. Beberapa teman sekelasnya menyerbu Kai dengan pertanyaan yang hampir serupa.

Kelas (t)UNGGULAN

Aprilia Noor
Kai, lo asli pindah sekolah?

Reganteng
Nanggung, elah. Satu taun lagi.

Eleaaa
Kai, kenapa pindah? Gue masih butuh lo di sini😭

Aprilia Noor
Lo kenapa pindah, deh, Kai? Muak ya sering dimintain contekan?😭😭😭

Kai terkekeh membaca respon berlebihan dari teman-temannya.

Ihsan
Kenapa lo pindah di taun-taun krusial kek gini, sih?

Rivan Syah
Lo pindah jangan jauh-jauh, Kai. Supaya gue masih bisa nyamain jawaban pas musim ujian nanti.

Reganteng
Begooo

Ihsan
Tolollll

Kai mengetikkan jawaban,

Kai
Serius, lo pada beneran cuma nggak rela yang suka hibah jawaban cabut? Bukan karena sedih beneran kalo 'Kai' pindah?

Reganteng
HAHAHAHA

Rivan Syah
Gue beneran sedih kali, Kai. Lo adalah segalanya buat gue😭

Ihsan
Simpan omong kosongmu itu, Ripansyah.

Aprilia Noor
Tak ada yang percaya pada dustamu itu, Ripansyah.

Faradita; The Moment We Meet, We Fall.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang