Enjoy✨
Gish menatap menyeluruh ruang kerja yang kurang dari lima menit lalu dimasukinya ini. Segalanya terlihat begitu elegan, klasik, dan didominasi oleh material kayu mahoni merah. Selain milik Ibunya, ini adalah ruang kerja yang menurutnya paling mengintimidasi. Meja kayu yang sepertinya dipahat khusus itu bahkan seakan sedang menatapnya, bertanya apakah benar keberaniannya masih ada setelah duduk bak seorang tersangka di ruangan ini.
"Earl grey." Sebuah tea cup berisi cairan gelap beraroma harum Gish terima di atas meja. "Tidak ada kopi, minumam bersoda, atau pinot noir di sini. Hanya teh."
Gish merapatkan bibir mendengar sindiran halus itu. Sungguh, tadi itu dia tidak bermaksud memesan red wine. Gish tidak tahu kalau set menu makan malam yang ia pesan, didalamnya sudah termasuk minuman itu.
"Kamu sengaja reservasi meja di sini, membawa Kai, dan memesankan dia red wine termahal.... untuk mencari masalah dengan saya, Baskara?"
Sumpah. Demi Tuhan. Sebelumnya Gish tidak tahu kalau VOS adalah salah satu restoran milik keluarga Warren. Ia memesan tempat di sini murni karena alasan nostalgia. Kenangannya dengan Kai di sini tidak bisa disebut sebagai kenangan indah, dan Gish ingin mengubahnya. Kai juga tidak mengatakan apa-apa saat ia beri kejutan makan malam spesial di restoran ini.
"Nama besar kamu tidak berarti apa-apa bagi saya. Uang yang kamu punya juga saya jamin tidak akan bisa kamu manfaatkan untuk memainkan rasa ketertarikan Kai." Mahessa menyatukan kedua tangannya di atas meja, menatap lurus pemuda di hadapannya. "Sekali kamu macam-macam, saya kejar kamu sampai ke ujung dunia. Paham, kamu?"
Astaga, Gish tidak berniat mencari masalah, apalagi sampai sejauh ini.
"Sebelumnya saya ingin meminta maaf, Om-"
"Saya bukan Om kamu. Saya lebih suka dipanggil 'Pak Mahessa' atau 'Mr. Warren' sekalian. Terdengar lebih formal dan berjarak."
Gish menahan diri agar ringisannya tidak keluar. Nilainya sebagai pacar Kai di mata seorang Mahesa Warren akan semakin buruk setelah kesalahpahaman ini.
"Baik, Pak. Sebelumnya saya minta maaf karena terkesan lancang mengajak Kai makan malam dan terlihat seperti akan memesankan minuman beralkohol untuknya. Tapi saya berani bersumpah, saya tidak tahu kalau menu set itu sudah termasuk red wine. Lalu saya juga baru tahu kalau VOS merupakan salah satu restoran milik keluarga Warren. Karena itu, tanpa memiliki maksud negatif apapun, sekali lagi saya minta maaf. Berbuat buruk pada Kai adalah hal yang tidak akan pernah saya lakukan. Terpikir sedikitpun tidak."
Mata Mahessa memicing. "Di setiap menu set, selalu ada keterangan sudah termasuk minuman apa, jenis apa, dan sejak tahun berapa di bawahnya, keterangan yang seharusnya bisa kamu baca dengan baik dan benar. Kamu sedang mencoba membodohi pemilik restoran ini, lad?"
Gish menyatukan kedua tangan di atas paha, raut wajahnya terlihat bingung dan gusar. "Sejujurnya, saya tidak baca buku menu, Pak. Saya minta rekomendasi langsung dari pelayan menu apa yang menjadi signature di sini. Pelayan itu juga tidak memastikan ulang pesanan kami."
KAMU SEDANG MEMBACA
Faradita; The Moment We Meet, We Fall.
Ficțiune adolescenți[SEKUEL TRIPLETS SERIES #1 : EVERYTHING IN TIME] Kai benci mengatakan kalau kehidupan masa SMAnya akan berakhir seperti film-film bertema high school kebanyakan. Lingkungan pergaulan yang berlebihan, drama ini-itu, hingga terlibat dalam percintaan s...