Enjoy🌹
Resaka Aditya.
Kai mengenalnya sejak SMP. Cowok tidak banyak bicara yang awalnya Kai pikir itu hanya sebagai taktik cowok cool kebanyakan demi menarik perhatian lawan jenis. Cowok menarik yang kalau berkomunikasi hanya mengandalkan empat-lima patah kata tapi mampu membuat sebagian murid perempuan mengedipkan mata centil, selalu menjadi tipe teratas boyfie material, kan? Kai pikir taktik cowok itu akan luntur seiring banyaknya penggemar yang ia dapatkan.
Namun ternyata Kai salah. Kemalasan Res dalam berbicara terlalu banyak itu menerus hingga bertaun-taun kemudian. Tidak peduli sebanyak apapun groupies yang mengejarnya, dia tidak pernah ambil pusing. Res tidak pernah memedulikan mereka.
Butuh waktu yang tidak sebentar juga bagi Kai bisa membuat cowok itu berbicara panjang lebar. Setelah sering satu kelompok belajar dan merasa super kesal karena cowok itu tidak banyak membantu berdiskusi, Kai selalu berbicara ketus pada Res. Selalu. Kapanpun mereka bersinggungan, Kai selalu memandang cowok itu tidak suka.
Sampai satu kejadian dimana Kai sudah lelah berbicara sendiri seolah orang gila, tanpa respon berarti dari Res selain menjawab; oke, iya, bisa, terserah lo...
Kai berujar kasar, "lo bisa ngomong nggak, sih, Res? Nggak bisu, kan? Lo pikir nggak cape apa seolah-olah kerja sendirian kayak gini? Tau gitu gue minta pak Ari buat bikin si Angga partner kelompok gue dulu. Seenggaknya sekalipun dia blangsak, gue yakin diskusi sama dia bisa lebih menghasilkan daripada sama lo."
Kemudian Res menjawab, dengan nada tersinggung. "Lo bisa ngomong baik-baik, Kai. Lo bersikap seolah-olah gue nggak ada gunanya di kelompok ini. Gue bantu riset, ngetik, jilid, nganter lo ke sana-sini. Hanya karena gue nggak enak diajak diskusi bukan berarti gue beban."
Itu pertama kalinya Kai mendengar Res menggunakan mulutnya dengan benar.
Dan sejak saat itu mereka berteman, dekat.
Kai yang merasa bersalah dan Res yang merasa tersadarkan, tanpa sadar membuat hubungan persahabatan yang sering membuat orang-orang salah paham. Dimana ada Kai, disitu ada Res. Begitupun sebaliknya. Tak jarang orang-orang itu skeptis kalau hubungan persahabatan antara Kai dan Res memang pure tanpa ada bumbu-bumbu tambahan seperti cinta. Tapi melihat Res yang tak ambil pusing, Kaipun bersikap demikian.
Perubahan positif dari sikap Res membuat cowok itu ditarik ke dalam salah satu perkumpulan anak hits saat masuk SMA. Karena apalagi kalau bukan karena fisiknya yang menarik? Atau karena kecakapannya dalam bidang olahraga? Khususnya basket. Res memenuhi semua syarat itu. Membuatnya mau tak mau masuk label tersebut karena ikut serta dalam ekskul olahraga.
Tapi itu tak berlangsung lama, di kelas dua, dia keluar. Tak hanya dari geng itu, namun dari ekskul basket juga.
Res kembali merecoki hidup Kai setelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Faradita; The Moment We Meet, We Fall.
Fiksi Remaja[SEKUEL TRIPLETS SERIES #1 : EVERYTHING IN TIME] Kai benci mengatakan kalau kehidupan masa SMAnya akan berakhir seperti film-film bertema high school kebanyakan. Lingkungan pergaulan yang berlebihan, drama ini-itu, hingga terlibat dalam percintaan s...