48

6 1 0
                                    




📖📖📖📖📖

48

Jena sampai pada butiknya, saat masuk ia di sapa oleh pegawai yang bekerja di butiknya.

Jena tersenyum membalasnya dan tetap berjalan menuju ruangan pribadinya, ketika masuk hal yang pertama kali Jena lihat ialah baju pernikahan yang dibuatnya sendiri untuk  dia pakai di hari pernikahannya dan Juan nanti.

Jena tersenyum melihatnya gaun itu belum selesai hanya tinggal sedikit lagi Jena hanya perlu memayetnya saja di bagian pinggang hingga dada.

Jena pun melanjutkan menyelesaikan gaun itu, walaupun dia tidak tau pasti apakah dia dan ravin akan melanjutkan pernikahan mereka atau tidak.

Jena menangis sambil memayet gaun pernikahan nya, ada rasa sakit di hatinya.
Jena terus menangis dia tidak peduli dengan semua orang yang bisa saja melihat dirinya yang menangis di ruangan itu sebab ruangan itu di tutupi dengan dinding kaca sehingga apa pun yang Jena lakukan dapat mereka lihat.

Tak ada yang berani bertanya mereka membiarkan Jena menangis di dalam tanpa mau melihat maupun melirik mereka hanya diam pergi mekanjutkan pekerjaan mereka membuat baju-baju pesanan  pelanggan mereka.

" aku berharap kamu  mau dengar penjelasan aku dulu vin " ucapnya di sela-sela tangisannya.

Jena tidak kuat dia terus menangis, Jena tidak mau hubungan nya dengan ravin menjadi sisa-sisa seperti saat ini, Jena sudah berusaha mencintai ravin berusaha  melupakan Juan berusaha untuk menghilangkan cinta di hatinya untuk Juan semuanya hanya untuk ravin semuanya karena Jena sudah sangat mencintai ravin.

Jena membiarkan rasa sakit itu menghampiri hatinya, rasa sakit yang pernah ia rasakan saat ia mencintai Juan ia kembali merasakan sakit itu sangat sakit bahkan dapat membuat Jena menderita karena rasa sakit itu.

Pantaskan Jena menyerah, apakah Jena akan melepaskan ravin membiarkan mereka untuk berpisah dan menjalani hidup mereka masing-masing.

Inikah yang tepat untuk Jena, Jena menggeleng kan kepalanya dia tidak mau berpisah dari ravin Jena tidak mau semua pengorbanan nya sia-sia hanya karena dia sudah tidak kuat menghadapi nya.

Jena sudah menyelesaikan gaun pernikahan itu, ditatap nya dengan kagum sangat indah bahkan Jena kagum melihatnya. Jena terinspirasi oleh cincin yang tidak jadi merkwa beli saat berada di toko perhiasan, karena cincin itu berwarna biru sehingga Jena membuat gaun putih bermanik biru.

Jena tersenyum bahagia  membayangkan jika nanti ia memakai gaun ini ketika akan melaksanakan pernikahannya dengan ravin minggu depan.

Jena berjanji pada dirinya jika dia akan berusaha menyakinkan ravin jika semua yang ia lihat itu hanyalah salah paham  Jena sama sekali tidak memiliki hubungan apapun dengan Juan dan Jena sama sekali tidak mencintai Juan lagi ia hanya mencintai ravin dan hanya dia.

˙Maaf˙  ⟬karena Aku Terlalu Mencintaimu ⟭   Tamat   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang