028

1 1 0
                                    




📖📖📖📖📖

28

Langit begitu cerah sekarang, tepat di mana mereka telah selesai memakamkan lani.

Rasa sedih kehilangan, penyesalan ada pada keluarga yang di tinggalkan , terutama jena.

Dia merasa kepergian lani di sebabkan oleh dirinya, jika saja lani tidak melihat buku itu mungkin saja lani masih ada sampai saat ini.

Setelah selesai di pemakaman mereka semua pulang dengan rasa berat jika meninggal kan lani di sana.

Di perjalanan untuk pergi dari makam lani mereka masih menangis, karena tidak Terima akan kepergian lani yang tidak mereka sangka akan secepat ini.

" jena kamu pulang sama juan aja ya kerumah"

" kenapa gitu ma? " tanya jena tidak Terima.

" mama mau jemput bayi juan sama lani kerumah sakit sama papa, juan masih berduka sayang kasihan dia kamu pulang ya sama dia "

Mau tidak mau jena pun mengiyakan nya.

Mereka pun sampai di perkarangan rumah, juan langsung keluar dari mobilnya begitu pun dengan jena ketika ia keluar dari mobil ia melihat juan sudah terlebih dahulu masuk kedalam rumah.

Jena menutup pintu mobil milik juan lalu melangkah untuk masuk kedalam rumahnya.

Perempuan yang memakai baju serba hitam itu melangkah masuk menuju kamar nya.

Jena berdiri tepat di depan foto lani, ia menatapnya seakan ada kata yang ingin ia ucapkan pada lani saat ini. Tatapan itu penuh arti.

Matanya berair namun air mata itu tak ingin jatuh dari sarang nya.

Jena membuang kasar nafasnya, ia melangkah menuju kasur miliknya lalu merebahkan tubuhnya di atas kasur itu.

Jena menutup matanya berusaha untuk menenangkan fikiranya.

Hingga membuatnya tertidur, ia tertidur dengan lelap seakan ia begitu lelah untuk hari ini.

Dan perempuan itu bermimpi jika lani ada di depannya, tersenyum pada nya lalu memeluknya.

" aku mencintaimu jen sangat mencintaimu " ucap lani lalu mencium kening Jena.

Jena membuka matanya, mimpi itu seakan nyata ia rasakan.

Jena tidak yakin itu mimpi padahal dia belum lama tertidur tapi mimpi itu terasa begitu lama dan seakan nyata terjadi.

Jantung Jena berdetak kencang ia merasakan perasaan aneh di hatinya, di pandangnya kembali foto lani.

Jena tidak sanggup menahan tangis nya ia benar benar ingin memeluk wanita yang ada di dalam foto itu, perempuan itu menangis tersedu-sedu ia merindukan lani, ia belum siap kehilangan lani dia benar-benar merasa bersalah.

" aku tidak sekuat itu kak, menahan untuk tidak menangis, aku gak kuat kalau sendiri kak, apa yang harus aku lakukan, " ucapnya sambil menangis

" maaf kan aku kak, maaf kan aku, kenapa harus kakak yang pergi kak, kenapa harus kamu yang pergi, aku yang salah dan seharusnya aku yang mati bukan kamu " ucapnya di sela-sela tangis nya memandang foto lani.

" aku rindu kak " ucapnya lagi memeluk foto lani, beranggapan jika itu adalah lani.

'Semakin aku merindu semakin terasa sesak di dalam dada ini, karena rindu itu ku harapkan pada orang yang sama sekali tidak akan bisa untuk ku lihat maupun ku peluk ' batinnya masih menangis menatap foto kakaknya.

˙Maaf˙  ⟬karena Aku Terlalu Mencintaimu ⟭   Tamat   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang