020

3 1 0
                                    




📖📖📖📖📖

20

Jena menghentikan mobilnya di parkiran sebuah restauran bintang tiga, tempat dimana lani menyuruh nya untuk datang makan malam keluarga di sana walaupn sebenarnya ia sudah telat untuk datang.

Ia keluar dari mobilnya lalu berjalan memasuki restauran itu, dari kejauhan ia dapat melihat mamanya yang duduk tepat di samping papanya.

Dengan senyuman ia pergi menuju ke meja di mana keluarganya sudah menunggu nya di sana.

" Hai semua " sapanya Jena sangat senang karena ini pertama kali setelah kepulangannya ke Indonesia mereka melakukan makan malam keluarga jena sangat merindukan keluarga besarnya ini yang sudah 6 tahun tidak pernah ia lihat.

Ada mamanya, papa nya, om serta tantenya dan sepupu jauhnya juga ikut berada disini, dan iya lani saat ini ia tampil sangat cantik Jena tidak bisa berbohong jika lani memanglah cantik cewek itu menggunakan dress biru mudah bermotif, itu adalah buatan jena, ia sengaja membuatnya sebagai hadiah pernikahannya Jena menolehkan pandangan nya pada orang yang duduk di samping lani.

senyuman manis jena memudar kala matanya memandang seseorang yang duduk di samping lani, mata nya tak berkedip sama sekali pupil matanya membesar seakan ingin melihat lebih jelas apakah yang ia lihat itu benar atau salah, jena tidak percaya jika itu adalah wajah yang sangat ia takuti jika bertemu, jantung Jena berdetak, berdetak sangat kencang perasaan aneh datang menghampiri nya, ucapan ucapan tidak mungkin terbayang bayang di pikirannya.

" jen " tanya lani ia heran akan perubahan sikap adiknya itu, lani mengikuti arah pandangan jena yang matanya tertuju pada suami nya . " ini suamiku Bima " lani memperkenalkan suaminya pada Jena.

Tes.

Satu airmata mendarat di pipinya, Bima, suami lani, namanya adalah Bima
Juanda Bima putra pratama.

Kedua kakinya melemah jena ingin terjatuh kalau saja kakinya tidak menahan nya ia sudah terjatuh , tatapannya kosong pikirannya bercampur aduk, air matanya berusaha ia tahan untuk tidak terjatuh, ia ingin pulang sekarang Jena tidak mau disini hatinya masih belum bisa mencerna apa yang lani ucapkan tentang suaminya itu, Jena tidak kuat ia menarik nafasnya menetralkan emosinya.

" kayaknya Jena harus balek ke butik ada urusan yang belum siap, maaf ya kak, ma pa, tante om Jena harus pergi " ucapnya lalu pergi meninggalkan mereka semua.

" Jena, Jena " panggil lani ia bingung dengan sifat Jena aneh menurut nya karena Jena pergi begitu saja, padahal acara makan mereka belum dilakuan mereka menunggu kehadiran jena,tapi cewek itu malah pergi meninggalkan mereka semua di sana dengan pemikiran yang sama tentang jena. Jena malah pergi tanpa mempedulikan perasaan orang-orang yang sudah menunggu nya dari tadi di sana.

" mungkin jena lagi banyak kerjaan jadi dia gak bisa ikut , kita pesan makan aja ya "

Mereka semua mengangguk, walaupn lani yakin jika mereka kecewa karena jena tidak bisa ikut makan bersama meraka .

Jena terus berjalan keluar, dia tidak peduli akan apapun lagi, termasuk pada orang yang beberapa kali tidak sengaja ia senggol membuat mereka marah dan menegur jena, cewek itu sama sekali tidak mempedulikan suara suara mereka, namun ada suara suara aneh yang menghantui pikirannya suara suara yang mengingatkan dirinya pada juan.

" pacar juan sangat cantik, pacar juan berambut pirang, perempuan itu sangat beruntung, juan sangat mencintai perempuan itu "

" Akh.............................. !!!!!!" teriaknya tidak tahan akan suara suara Yang menghancurkan hatinya yang terus berada di kepalanya, Jena tersungkur di atas aspal jalan tepat di luar restauran Berbintang tiga itu berulang-ulang ia memukuli kepalanya agar suara-suara aneh itu menghilang dari kepalanya , orang-orang yang lewat di sana memandang aneh ke arah Jena menganggap Jena gila.

Jena menangisi hidupnya, menangisi kepedihan hatinya, ia hancur karena cinta pertamanya, juan ternyata adalah Bima pacar kakaknya , firasatnya selama ini benar, yang di takutinnya selama ini benar terjadi, perempuan berambut pirang itu ternyata kakaknya , perempuan yang sangat ia benci itu ternyata kakanya, dan perempuan yang sangat di cintai juan itu ternyata adalah kakaknya sendiri, Jena tidak bisa percaya akan hal itu dia benar-benar hancur mengetahui semuanya , seharusnya dia tidak perlu kembali , seharusnya dia tidak membangun cabang perusahaan nya di sini jika tau ini akan terjadi Jena tidak akan pernah melakukannya .

" kenapa harus lani ....."lirih nya di tengah tangisannya ingin rasanya doa membunuh semua orang yang ada di hadapannya, dia benci dengan semua orang.

" kenapa harus lani Tuhan...... Kenapa bukan perempuan yang lain, kenapa??!" ucapnya tidak Terima dengan kenyataan yang pahit itu.

Seorang wanita tua yang melihat Jena menangis di jalanan di depan restauran, menghampiri Jena menolongnya untuk bangkit berdiri.

" kamu tidak papa ? " tanya wanita tua itu khawatir dengan keadaan Jena melihat Jena menangis di tengah jalan ia berfikir jika Jena di sakiti oleh seorang preman atau orang jahat.

" tidak papa bu terimakasih " ucap Jena menggelengkan kepalanya sambil menghapus air matanya kasar ia menahan untuk tidak mengeluarkan isakan tangisnya lagi di hadapan wanita tua itu.

Tanpa pamit ia pergi menuju mobilnya terparkir, dengan perasaan hampa ia menaiki mobil itu dan duduk di dalamnya dengan hati dan perasaan yang hancur.

Jena menangis tersedu-sedu, di pikirannya hanya perempuan yang sangat di cintai juan, dia tidak mau perempuan itu adalah lani Jena masih tidak terima dengan semuanya.

Jena sudah berjanji dengan dirinya jika dia akan membenci perempuan yang menjadi oacra juan, yang sangat di cintai juan dia akan membencinya, tapi bagaimana jika itu adalah kakaknya, Jena tidak sanggup membenci lani.

Mana mungkin Jena membenci perempuan berambut pirang yang sangat di cintai juan itu yang ternyata adalah kakaknya sendiri, dia tidak bisa membenci lani, walaupun itu harus mengorbankan cintanya sendiri Jena tidak bisa.

Besar cinta nya pada juan lebih besar lagi cinta nya pada lani.

Ia tidak tau harus melakukan apa, yang dia butuhkan saat ini adalah air matanya.

˙Maaf˙  ⟬karena Aku Terlalu Mencintaimu ⟭   Tamat   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang