32. Aku ini apa

150 9 0
                                    

AKU TAKUT...
Aku bilang aku takut,
Aku takut untuk memulainya,
Namun waktu terus memberiku ruang
Untuk bisa berjalan, dengan sedikit kekuatan.

Lalu sekarang ini apa..
Aku ini sebenarnya apa?
Mereka tidak bertanya dimana sebenarnya posisiku saat ini.

Lihat mereka, dengan senang merangkai bunga itu.
Mereka tertawa bersama.
Lihat pengantin itu, dia sangat cantik.

Langkah yang buat dengan penuh keraguan
Kini harus goyah, langkah ku ini tidak pernah kuat.
Tapi kini makin rapuh,

Aku rapuh, terlalu takut, aku..
Aku ini siapa?
Mereka tidak menginginkan ku.
Aku terbuang begitu saja.

•••
Shafiya terbangun dari tidurnya, ia berlari keluar.
Aku bermimpi. Mimpi yang sangat menakutkan.
Ia mulai berlari saat melihat ke sekitarnya, ia tidak melihat siapapun.

Shafiya terus berlari, lalu langkah berhenti di depan masjid sana. Semua orang telah berkumpul.
Ia melihat itu, disana ada Lailah, dan Juga Haidar.
Shafiya memegang tembok di masjid itu.

"Ini sungguh bukan mimpi." Monolog Shafiya pelan.

Ia melihat sekumpulan orang, mereka tengah membahas sesuatu yang sebenarnya Shafiya tidak tahu apa itu. Namun melihat ekspresi wajah Haidar, sepertinya hal buruk telah terjadi.

Shafiya memberanikan diri untuk mendekati orang-orang itu. Kini di tempat nya berdiri, ia bisa mendengar.

"Kami sangat kecewa dengan perbuatan putra anda pak kiyai, mereka melakukan hal yang tidak senonoh di pesantren kami."

"Jelaskan apa yang terjadi. Mengapa kalian menyuruh saya untuk menikah kan putra kami."

"Mereka berdua telah mengotori diri mereka. Mereka telah berzina."

"Benar begitu nak?"

"Aku tidak tahu bi."

Itu adalah percakapan yang bisa di dengar oleh shafiya di balik tembok.
Shafiya mulai menangis, entah mengapa ia takut sekarang. Apakah ia akan menghilang setelah ini.

Shafiya memilih untuk meninggalkan area masjid.
Tapi langkah belum jauh, ia mendengar suara Haidar lagi.

"Haidar gak inget bi, Haidar tidak ingat apa-apa. Haidar rasa Haidar tidak melakukannya."

Shafiya membuka matanya, kini ia berbalik ara.
Berlari mendekati kerumunan orang-orang itu.

Sementara Umi Salamah kaget ketika melihat
Seseorang yang dengan kerasnya memukul kaca pintu masjid. Ketika menoleh mereka akhirnya tahu siapa sosok itu.

Shafiya berjalan dengan tatapan kosongnya.
Ia mendekati meja lalu mulai menyeret Lailah ketengah lapangan.

Ia mendorong Lailah hingga Lailah terjatuh terjerembab ke tanah.

"APA YANG KAMU LAKUKANLAH!!" Teriak Ummi Salamah

Semua orang kini bertanya-tanya mereka saling berbisik satu sama lain. Sedangkan Lailah sudah berdiri ia membersihkan tangannya yang sudah luka akibat menahan tubuhnya.

"Apa kamu telah di lecehkan, apa kamu telah kehilangan mahkota mu?" Tanya Shafiya dengan tatapan tajamnya.

"Iya.." jawab lailah.

Shafiya melihat ekspresi Lailah, mulai dari tangan yang sedikit gemetaran. Mata yang mulai hilang kendalinya.

"KAMU BOHONG!!" Teriak Shafiya

Munajat Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang