#2. Tamu Spesial

67 2 0
                                    

Di lain tempat...

Drrrttt.. drrttt..
Ponsel Lubna berdering tanda masuk pesan di whatsapp. Tertera nama:
          Syarifah Zaenab Al Haddad

"Assalamu'alaikum.. Lubna?"
                   "Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarokatuh.. ada apa yaa syarifah?? Ana ibunya..🙏" (ibu Lubna)
"Oh iya bu.. Jadi saya mau berkunjung ke rumah ibu dan Lubna hari ini apakah boleh?" (Wan zaenab)
"MashaAllah tentu saja boleh wan.." (Ibu lubna).
"Baik, saya akan sampai ke sana mungkin siang bu🙏" (wan zaenab)
"Siap wan saya tunggu😊😉" (ibu Lubna)

Begitulah kira2 isi chat whatsapp itu. "Kenapa bu??" Tanya jihani tiba2. "Ini wan zaenab temannya kaka kamu mau berkunjung ke sini nnti siang.. beres2 ya dekk" jawab Ibu menyuruh jihani bersih2 rumah. "Wooww Okeee!!" Jawab jihani semangat.

Jam 1 siang...

Tiitt... tiitt... tiitt..

"Assalamu'alaikum.." ucap seseorang di depan rumah Lubna.
Ceklek...
"Wa'alaikumussalam.. Ehh ini syarifah zenab?" Jawab jihani. "Na'am dekk ibu kamu ada kak?" Jawab wan zhe. "Oh yaa masuk wan😊 sebentar saya panggil ibu dulu.. permisi.." Lalu, jihani memanggil2 ibu di dapur dan memberi tau tamu spesial yg di tunggu nya sudah datang.

"Ibuuu... itu tamunya udah dateng!" Panggil jihani. "Iya dekk jangan teriak2 atuhh😐" jawab Ibu sedikit kesal. "Hehe iya buu😄😅" jawab Jihani cengengesan.

Lalu, ibu menemui syarifah zaenab dan yg lainnya juga. "Bu Lubna nya kemana?" Tanya wan zhe penasaran. "Ya Allah lupa.. Lubna nya sudah berangkat ke pondok lagi wan.. mau ngajar katanya di sana😅😊 ada apa ya wan?" Jelas ibu. "Ini keponakan ana yg dari kaka muznah mau ngelamar Lubna katanya..😅" wan zhe menjelaskan maksud kedatangannya.

"Ya Allah ini ga mimpi kan Ya?? Kok bisa wan mau memilih anak saya??" Tanya ibu pada Umi muzna. "Na'am bu.. anak saya tau dari uty nya itu😊" kata Umi menjelaskan. "Kok bisa kenal ana? Padahal ana ga pernah membuka suara atas nama dan semua tentang pribadinya di sosmed😅". Kata ibu masih tak percaya.

"Nahh memang anak saya suka kepada putri ibu karena kepribadiannya yg sangat tertutup itu bu.." Umi Muzna menjelaskan. "Ya Allah syukron kastir syarifah😢 alhamdulillah ya allah.." ibu sangat bersyukur sekali atas pernyataan yg sangat membuatnya tak percaya namun nyata.

"Lii.. tuh langsung aja ngomong.." bisik wan Zhe menegur Habib Ali. "Ehh iya uty" jawab bib Ali tersadar. "Baik jadi ana bermaksud mau langsung melamar Lubna sekarang... Apa boleh bu? Yah?" Bib Ali menjelaskan dan menanyakannya terlebih dulu. "Fadhol Ya habib saya senang sekali😀" jawab Ayah.

Lalu, karena yg menjadi saksi dan wali nikahnya sudah di telpon dan datang ke rumah Lubna, maka langsung saja acara lamaran di mulai. Ibu sudah memberi tau kepada pihak pondok bahwa Lubna besok akan izin di bawa pulang sebentar untuk acara akad dan resepsi.

Setelah acara lamaran keluarga Ummi Muzna dan Wan Zhenab sudah sepakat untuk menginap di rumah menantunya umi sekarang. "Maaf sebelumnya apa kami boleh menginap di sini sampai acara besok selesai?🙏" tanya Wan Zhe. "Iya fadhol wan dan ummi😊" jawab Jihani dan ibu bersamaan.

Keesokan harinya...

Lubna pulang dengan di jemput oleh om dan tantenya karena, orang tuanya sangat sibuk jadi tak bisa menjemputnya. Di jam 10 pagi Lubna,om fauzi, dan tante Liah sudah sampai di halaman rumah Lubna kembali. Lubna sangat terkejut dengan adanya banyak sekali mobil yg berjejer di halaman rumahnya. Namun, ia juga menjadi sedikit gugup dengan melihat semua ini.

"Assalamu'alaikum ibu?" Sapa Lubna di ambang pintu masuk. "Wa'alaikumussalam kak masuk" yg menjawab ialah adiknya. "Oke" jawab Lubna singkat. Alangkah terkejutnya Lubna ketika memasuki ruang keluarga rumahnya itu. "Lubnaaa... akhirnya pulang juga antyy" sapa Wan Zhe. "I-ini wan zhe??" Tanya Lubna tak percaya. "Iya dong ini Ana!😀" jawab Wan Zhe.

"Dari kapan wan di sini?" Tanya Lubna senang. "Hmm sebenarnya dari kemaren😅" jawab Wan Zhe. "Hah? Nginep?" Tanya Lubna terdiam. Tak sengaja ia melirik ke arah belakang Wan Zhe...
1 detik
2 detik
3 detik

"Hah? Wan i-itu umi muzna??!" Tanya Lubna melongo. "Yassalam iya Lubna hally😊" jawab Wan Zhe. "Ja-jadi sama siapa lagi wan??" Tanya Lubna penasaran. "Sama keluarga ana sama keluarga kak muznah" jawab Wan Zhe menjelaskan. "Yg bener wan?! Habib Athos bib Ali juga dong?!" Tanya Lubna makin melongo. "Iyaaa😅" jawab Wan Zhe singkat.

'Ya Allah.. kenapa kayak rasanya dag dig dug gini yaa denger ada bib Ali di sini..☺😝' gumam Lubna di dalam hati. "Yukk sini kak muznah mau lebih deket sama anty" ajak Wan Zhe. "E-ehh.. i-iya wan😅😥" jawab Lubna gugup.

"Assalamu'alaikum kak... ini Lubna udah dateng.." salam Wan Zhe. "Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarokatuh... oh iya sini nak😊" jawab Umi lembut. "Apa khabar sayang?" Tanya Umi. "Alhamdulillah kher umi😊" jawab Lubna sembari menyalimi tangan Umi Muzna. "Ya Allah hally banget yaa mantu umi ini😗" ucap Umi. Seketika Lubna pun langsung kebingungan mencerna ucapan Umi Muzna barusan.

'Hah mantu??? Sayang??' Monolog Lubna di otak. "Heii nak ga boleh bengong sayang😊" tegur Umi Muzna. "Ehh hehe ga kok umi😅😁" jawab Lubna gugup cengengesan. "Zhe tolong panggilkan ali sebentar dong.." titah Umi pada Wan Zhe. "Oke kak!" Jawab Wan Zhe.

"Lii.. di panggil umi tuhh..." titah Wan Zhe. "Oh iya uty" Jawab bib Ali. "Assalamu'alaikum umi ada Apa?" Salam bib Ali.
Deggg...
Seketika Lubna langsung gemetar dan keringat dingin melihat habib idolanya sedekat ini. "Sini atuh nih do'ain abis ijab qobul juga blm kamu" Umi mengingatkan. "Ohh iya😅" Jawab bib Ali.

Lalu, bib Ali langsung menaruh telapak tangannya di atas ubun2 Lubna. Namun, Lubna langsung menghindar karena blm mengerti juga. "Udah gapapa nak nanti umi ceritakan kok😉😊" ungkap Umi. "I-iya ba-baik umi😖" jawab Lubna. Jujur saja ia menahan salah tingkah yg mulai muncul dengan mengepalkan tangannya yg dingin banget.

Lalu, bib Ali menaruh tangannya lagi dan membacakan do'a nikah
"Allahumma inni as'aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltaha alaih, Wa A'udzubika min syarrihaa wa syarrimaa jabaltaha alaih." Itu lah do'a yg di bacakan oleh habibana Ali Uraydiy untuk sang istri barunya.

Setelah itu Umi Muzna menceritakan apa yg terjadi sebenarnya pada Lubna. "Jadi, sebenernya kemarin itu ali udah ucapin qobiltu untuk kamu sayang😊 makanya tadi di doakan terlebih dulu.." jelas Umi. "Hah? Ke-kenapa ibu ga bilang ya umi?" Tanya Lubna menahan tingkah brutalnya. "Iya karena kita mau buat surprise buat kamu nak😊😉" jawab Umi.

"Bukannya habib lebih memilih syarifah dari pada ahwal ya umi? Ana kan ahwal mi.." terus terang Lubna masih tak enak hati jikalau nnti ada syarifah yg iri hati melihatnya di pinang oleh idola ataupun harapan mereka sendiri. "Ali tuh udah di ajarin ama walidnya supaya memilih istri itu yg tertutup kalo bisa di semua sisi ia tertutup.. kayak kamu sosmed tertutup, apalagi pakaiannya MashaAllah..😊" Umi menjelaskan panjang lebar.

"Ta-tapi bagaimana bisa habib kenal ana mi?? Sedangkan ana sendiri tak pernah kayak kenalan atau dm beliau" tanya Lubna penasaran. "Ya itu lah cara Allah mempertemukan seorang hamba pilihannya dengan kekasih hati yg ia rasa cocok untuk hamba Nya itu nak😊 mau ia jauh seperti apapun jikalau sudah menjadi takdir berjodoh pasti akan bersama walau tak saling mengenal sebelumnya.." jawab Umi.

"Ya sudah lii kamu ajak Lubna gihh liat tempat acara resepsi nya besok.." titah Umi pada Bib Ali. "Oke siap umi!" Jawab Bib Ali. Lalu, bib Ali langsung menarik lengan Lubna pelan. "Eh.. ta-tapi tu-tunggu bib" ucap Lubna gugup tangannya langsung di pegang begitu saja.

Setelah berpamitan mereka langsung menuju tempat acara besok.

Sudah sampai di lokasi...

"Ayok turun kita udah nyampe..." ajak Bib Ali pada Lubna. Lubna pun menurut dan mengikuti habib Ali dari belakang.

Suamiku Anak Guru MuliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang