Keesokan harinya...
Kini di Bandung cuaca pagi hari sangatlah sejuk dan sedikit lebih dingin. Lubna telah bangun sedari tadi subuh dan tak tidur lagi karena mau memandikan anaknya dengan di lap. Setelah Itu, Lubna bersiap siap untuk membuat sarapan dengan kaka iparnya juga.
"Kaka ipar.. mau bikin sarapan apa nih?" Tanya Lubna di depan tenda. "Hmm Ana tadinya mau beli aja ty.. di depan tempat wisata ini ada banyak yg jual makanan.." jawab Faradina. "Yeaayy aku ikut yaa!" Lubna sangat senang karena mau di ajak keluar untuk membeli makanan.
"Iyoo pasti lahh ana ajak.." jawab Faradina tersenyum. "Hehe.. oh yaa twins Mana?" Tanya Lubna cengengesan. "Tuh lagi pada maen ama walid nya" jawab Faradina menunjuk ke arah anak2 dan suaminya. "Wkwk ealaaahhh lucu bangeett" tawa Lubna melihat kk ipar dan keponakannya itu sangat lucu.
Setelah Itu, mereka memutuskan untuk membeli sarapan sekarang dan hanya berdua saja. Karena, anak2 mereka bermain bersama walid nya masing2.
Di warung makan...
"Kk ipar mau beli apa?" Tanya Lubna bingung. "Eeuummm.. nasi uduk aja dehh ana mah.. Kamu mau apa?" Jawab Faradina bertanya kembali. "Samain aja deh kak hehe" jawab Lubna cengengesan. "Okee pak! Nasi uduk nya 15 bungkus.." ucap Faradina memesan.
Kenapa mereka beli banyak? Ya! Karena, keluarga yg ikut pun banyak. Yaitu, Ummi, Bib Athos, Bib Ali, Bib Qodir, Bib Segaf, Bib Twins, Lubna, Faradina, Kak Tata, Bang Rian, Kak Hilwa dan Suaminya, Kak Fitri dan juga suaminya.
"Ini neng pesanannya" ucap si Bapak penjual di dampingi oleh istrinya membawakan pesanan Faradina dan Lubna. "Oh ya pak.. brp semuanya?" Tanya Faradina. "Semuanya jadi 55 ribu aja neng" jawab Ibu penjual. Lalu, Faradina memberikan uang seratus ribuan dua lembar.
"Ehh neng ini kebanyakan" ucap Ibu penjual. "Iya gapapa bu.. Itu buat ibu aja sekalian kita sedekah😊 semoga dagangan nya cepet laris yaa bu🤗" jawab Faradina. "Ya Allah.. Alhamdulillah terimakasih banyak yaa neng... neng semoga rezekinya berlimpah" ucap Sang Ibu mendoakan.
"Amiinn iya bu sama2😊 kami permisi ya bu Assalamu'alaikum.." jawab Faradina berpamitan pada Ibu dan Bapak penjual itu lalu pergi.
"Ehh pak.. gadis yg pake baju serba item tadi cantik banget yaa MashaAllah! Kalo di jodohin sama Elvano pasti mau" ucap Ibu penjual uduk tadi pada suaminya.
"Siapa sih yg nolak mau mantu kek gitu bu? Tapi, bapak mah takut orang tua nya nolak bu.. biasanya yg anaknya seperti itu akan di jodohkan dengan yg bukan sembarangan." Jawab Si Bapak tak terlalu berharap.
"Iya sih bapak bener🙂" jawab sang istri membenarkan.
Di sisi lain...
Lubna dan Faradina baru saja kembali membeli uduk untuk sarapan bersama keluarganya. Yg ikhwan sarapan di bawah sambil melihat sungai yg asri. Sedangkan yg akhwat, sarapan di atas sembari mengasuh para bocil.
Setelah makan..
"Lubna.. fara.. sudah itu asuh anak kalian saja.. ini biar ummi sama yg lain yg beresin" titah Ummi. "Ehh gapapa kok ummi una bisa beresin bentar😊" jawab Lubna tetap memaksakan membereskan semuanya membantu Ummi Muzna dan yg lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Anak Guru Mulia
Teen Fictionkisah ini menceritakan tentang seorang gadis desa yg sederhana namun sangat cantik. ia di masukkan ke dalam pondok pesantren di daerah Jawa. namun, tanpa ia ketahui ia di jodohkan dengan anak dari guru mulia yg sangat ia kagumi yaitu putra dari Habi...