Bab 3

213K 9.9K 519
                                    

Malam harinya Serena sedang bersantai, tapi pelayan datang mengganggu waktu santai dirinya.

"Lo disuruh makan dibawah, jangan lelet." Setelah mengatakan itu pelayan itu pergi. Serena menatap pelayan tadi datar, seperti itulah sikap mereka kepadanya tidak tahu diri dan penyebabnya adalah pemilik asli tubuh ini.

Serena menghela nafasnya, detik ini juga ia akan bertemu dengan mereka lagi. Serena menggendong anaknya untuk ikut turun, ia tidak mungkin membiarkannya sendiri atau menitipkan kepada pelayan. Yang ada anaknya terluka oleh mereka, karena saat ini yang dirinya percayai hanyalah Emma dan mungkin juga Nenek dari suaminya.

Serena turun ke bawah menggunakan lift, saat ia berjalan dan hampir sampai terdengar suara orang-orang yang sedang mengobrol. Serena sampai di ruang makan dan orang-orang yang tadinya berbicara langsung terdiam karena kedatangannya.

"Maaf nak, kamu siapa?" Tanya wanita tua yang Serena yakini adalah nenek yang menyayanginya, namanya Abigail Casanova.

"Aku Serena." Jawabnya lembut membuat orang-orang yang ada disana terkejut, bagaimana mungkin? Serena yang dulunya selalu berpakaian nora dan juga ngejreng Sekarang terlihat seksi dengan baju yang pas ditubuhnya, apalagi auranya Sekarang seperti wanita bangsawan. Tatapan Serena jatuh kepada pria dewasa yang ia yakini adalah suami pemilik tubuh ini namanya Vincenzo Casanova.

Tatapan keduanya bertemu, tapi suaminya menatap ia dingin dan tatapannya turun ke bayi yang dirinya gendong. Setelah suaminya tidak melihatnya lagi Serena bernafas lega, tatapannya sangatlah menakutkan dan juga menyeramkan. Tapi, berapa umurnya? Terlihat seperti pria dewasa dan juga sangat tampan.

"Ahh Serena ku sayang kau banyak berubah nak, semakin cantik. Apakah dia cicitku?" Tanya Abigail bingung, semuanya terdiam.

"Ya, nenek."

"Cepat-cepat bawa kehadapan nenek, apakah cicitku tampan?" Serena mendekati Abigail dan memperlihatkan wajah bayinya yang sedang tertidur pulas, Abigail memang sudah tahu jika Serena mengandung bayi laki-laki karena ia bertanya padanya dulu.

"Sangat tampan sekali seperti Vincenzo." Kagum Abigail, Serena hanya tersenyum simpul.

"Siapa namanya?" Tanya Abigail.

"Arcelio, Baby Arce."

"Nama yang bagus, apakah Vincen yang memberikan nama ini?"

"Tidak Nenek, aku yang memberikannya." Abigail terdiam, tapi terlihat dari wajahnya ada kemarahan yang terpendam.

"Baiklah baiklah, silahkan duduk nak." Ucap Abigail.

"Boleh aku menitipkan Baby Arce dulu, nenek?" Tanya Serena lembut.

"Tentu saja, kau boleh menitipkannya kepada pelayan. Ina, kemari." Abigail memanggil salah satu pelayan.

"Ada yang perlu saya bantu nyonya besar?" Tanya pelayan itu.

"Gendong lah Baby Arce, Serena ingin makan bersama kami." Titah Abigail, spontan Serena memeluk bayinya erat.

"Nenek, bolehkah aku menitipkan bayiku kepada Emma saja?" Tanya Serena, ia tidak percaya dengan pelayan yang bernama Ina itu dan lagi Serena sangat tidak nyaman berada disini karena tatapan keluarga Casanova sangat menyeramkan.

"Tapi nak- huh baiklah."

Serena tersenyum mempesona. "Terimakasih Nenek, jika begitu aku permisi." Serena sudah pergi, Abigail menatap tajam keluarganya.

"Kenapa tidak ada yang memberitahukan ku kalo Serena sudah melahirkan?" Tanya Abigail dengan suara dingin dan tatapan tajamnya, mereka semua terdiam tidak berani berucap apapun kepada nyonya besar. Abigail tidak tahu Serena melahirkan karena semenjak suaminya meninggal dirinya tinggal di desa yang sangat asri dan tidak ingin ikut campur masalah keluarga Casanova lagi, ia ingin menghabiskan masa tuanya dengan tenang.

Transmigrasi Seksi Mommy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang