Bab 32

121K 6.1K 608
                                    

Vincen POV.

Vincen menatap wajah istrinya yang sudah tertidur pulas dengan tatapan yang sulit diartikan, setelah keduanya pulang dari kantor pukul sembilan malam Serena langsung tertidur pulas karena kecapean membantu dirinya mengurusi berkas-berkas.

Vincen membelai lembut pipi istrinya, ia merasa aneh dengan perubahan sikap istrinya selama ini. Bukannya ia tidak percaya, tapi bohong rasanya jika dirinya tidak penasaran dengan perubahan istrinya yang menurutnya sangat bertolak belakang dengan sikapnya yang dulu.

Dulu Serena suka sekali berbicara dan sekarang jarang berbicara.

Dulu Serena tidak melihat penampilannya, tapi sekarang sangat jeli tentang penampilan.

Dulu Serena bersikap kasar kepada Emma karena sering mengikutinya atas perintah dirinya, tapi sekarang Serena bersikap hati-hati seperti tahu sedang dirinya awasi.

Dulu jika ada masalah atau berita tentang Serena maka dia akan panik dan meminta bantuan padanya, tapi sekarang Serena bisa menyelesaikannya dengan hati-hati.

Dulu, ah terlalu banyak kata dulu ya dirinya ucapkan. Intinya banyak perubahan Serena yang Vincen ketahui merasa aneh, Serena bilang dia berubah karena sudah menjadi ibu? Apakah masuk akal, sedangkan dulu Serena selalu memaki anaknya yang berada di perutnya karena gagal mencari perhatian padanya. Awalnya Vincen berusaha berpikir positif kalau istrinya berubah karena sudah mendapatkan perhatiannya, tapi jika di pikir-pikir lagi bagaimana mungkin? Sedangkan Serena berubah sikap saat melahirkan anaknya.

Apalagi dirinya sering mendengar ucapan Serena yang mengatakan kata Serena dalam ucapannya membuat rasa penasaran kembali menghantuinya, dirinya tahu semua tentang Serena Karena saat Serena menjebaknya dirinya langsung mencari tahu semua tentang istrinya

Dan tadi di kantor juga bagaimana Serena bisa menyelesaikan berkas-berkas perusahaan dirinya? Bahkan yang salah hanya sedikit saja, bukankah Serena tidak pernah belajar bisnis lalu bagaimana cara Serena menyelesaikannya.

Satu lagi yang membuat Vincen curiga, yaitu ucapan dokter yang katanya Serena tidak sadarkan diri saat melahirkan anaknya dan setelahnya bangun kembali sambil berkata 'aku dimana?' bukannya dia sudah tahu mau melahirkan, untuk apa bertanya seperti orang bodoh saja? Dan lagi apa menjadi seorang ibu merubah kata gue jadi aku? Sungguh semuanya seperti teka-teki untuk Vincen, sangat membingungkan.

"Siapa kamu sebenarnya?" Tanya Vincen dengan tatapan mata tajamnya, ia mengelus bibir istrinya yang sudah menjadi candu untuknya.

"Saya akan berusaha mempercayai kamu, siapapun kamu saya tidak peduli. Kamu hanya milik saya Serena." Gumam Vincen, setelahnya ia mendekati Serena dan memeluknya erat menyusul Serena ke alam mimpi. Tanpa Vincen sadari, cincin pernikahan keduanya bersinar terang seperti ada benang merah yang mengikat keduanya.

Idoy yang merasa terganggu dengan cahaya itu membuka matanya, ia mengerjapkan matanya yang masih ngantuk. Dirinya melihat ada setitik cahaya yang keluar menembus jendela.

"Ternyata ada cahaya jalan." Setelahnya Idoy kembali tidur karena mengantuk, Idoy tidak ambil pusing cahaya itu. Padahal cahaya itu yang merubah semua ketidakmungkinan menjadi mungkin.
Flashback end.

Pagi harinya...
"Hoammmm, ngantuk banget." Serena membuka matanya setelah menggeliat merasakan kenikmatan dunia.

"Morning, sayang." Sapa Vincen dengan handuk yang menutupi pinggang ke bawah saja.

Serena tersenyum-senyum sendiri melihatnya, wanita mana yang tidak bahagia melihat roti sobek pria di hadapannya meskipun sering melihatnya, tapi Serena tidak pernah bosan. "Nikmat mana lagi yang kau dustakan yaa Allah."

Transmigrasi Seksi Mommy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang