Bab 38

101K 5.9K 606
                                    

"Mas?" Serena berusaha menyadarkan suaminya tapi masih tidak ada tanggapan, Serena memeluk leher suaminya barulah Vincen sadar dan melihatnya.

"Mas, kenapa enggak ngabarin aku kalau kamu dan Dad pulang sekarang?" Tanya Serena dengan senyum yang masih lebar, meskipun rasanya sakit tapi dirinya tahu Vincen lebih sakit. Bahkan keluarga yang lainnya tidak ada yang berucap apapun, mungkin karena ada Serena disini takut salah ucap.

"Maaf." Hanya satu kata yang Vincen ucapkan, entah kenapa wajah suaminya sangat dingin sekarang. Serena yang melihat tangan suaminya mengepal menggenggamnya berusaha menenangkan.

"Kamu sudah makan?" Tanya Serena lembut, barulah keluarga Casanova melihat Serena.

"Saya..."

"Pasti belum, ayo kita makan bersama." Serena menarik tangan suaminya duduk di kursi makan, lalu pandangan Serena melihat mereka.

"Kenapa kalian hanya berdiri? Bukankah makanannya belum habis, mari kita lanjutkan sarapan sekaligus menyambut kepulangan mas Vincen dan Daddy." Ajak Serena dengan senyuman yang masih terpampang, mereka menatap Serena prihatin karena tidak tahu masalah keluarga mereka.

Mereka akhirnya duduk kembali, terjadi keheningan seperti biasanya tapi sekarang suasananya lebih dingin berbeda dengan Serena yang antusias.

"Mas, kamu tahu enggak? Hari ini semua aku yang masak, mungkin aku punya feeling yang kuat kalau kamu bakal pulang hari ini dan tadaaa aku buat makanan spesial buat kamu yaitu rendang!" Seru Serena antusias, dirinya tidak peduli dengan sekitarnya.

"Mas Vincen tidak suka makanan dari daging sapi." Ucap seseorang, mereka menatap tajam Zea yang menunduk. Ya Zea yang berucap, berbeda dengan Serena yang memasang wajah sedihnya.

"Benarkah? Padahal aku sudah membuatnya. Mas, bukankah kamu bilang sangat suka apapun yang aku buat. Mau mencobanya Mas?" Tanya Serena kembali antusias, sedari tadi Vincen menatap istrinya intens entah apa yang dipikirkannya.

Vincen menyodorkan piringnya kepada istrinya, Serena terkejut padahal dirinya hanya ingin mengetesnya saja.

"Ngapain Mas?"

"Saya mau rendang buatan kamu." Jawab Vincen datar, meskipun seperti itu Serena tetap bahagia bahkan Alice dan Elsie menatap Serena tidak percaya, dulu Vincen sangat menolak makanan apapun yang terbuat dari daging sapi tapi sekarang Serena mematahkan ketidaksukaannya Vincen kepada sapi.

"Mau aku suapin enggak Mas?" Tanya Serena dengan tatapan menggodanya, seketika Serena berdiri mengejutkan semuanya.

"Aduh lupa! Bentar ya Mas, aku lupa rendangnya ada di dapur. Bentar aku ambil dulu." Serena meninggalkan mereka, seketika ruangan berubah menjadi hening.

"Kak?" Panggil Varel lirih, ada perasaan menyesal yang dirinya alami.

"Kenapa datang tidak mengabari Dad?" Tanya Zander menatap mereka tajam, cukup dulu keluarganya perang dingin sekarang dirinya tidak ingin kejadiannya terulang kembali. Apalagi anak sulungnya sudah memulai rumah tangganya kembali dan sekarang sudah bahagia.

"Mom ingin mengabari Dad, tapi ponsel Dad tidak aktif." Sahut Casandra merasa bersalah, andai Zander tahu mungkin saja ia akan menghalangi Vincen pulang.

"Cukup! Saya tidak masalah kalian disini, anggap masa lalu tidak pernah terjadi. Dan kamu! Tidak perlu menjadi benalu di rumah tangga saya." Vincen menatap tajam Zea, sudah cukup dirinya bodoh selama ini dan dirinya hanya ingin bersama istrinya saja.

"Mas, aku minta maaf. Kamu salah paham, pernikahanku dengan mas Varel..."

"Saya tidak peduli, jika ingin tinggal disini maka diamlah." Potong Vincen datar, tapi tangannya dibawah meja mengepal erat mengingat kembali kenangan masa lalu.

Transmigrasi Seksi Mommy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang