Keesokan harinya Serena merasa terganggu karena sinar matahari menyoroti wajahnya, perlahan ia membuka matanya dan hal pertama yang dirinya lihat adalah wajah suaminya yang sedang menatapnya intens.
"Good morning my wife." Sapa Vincen lalu tersenyum lebar, Serena linglung ia memejamkan matanya kembali siapa tahu dirinya masih mimpi melihat Vincen yang tersenyum lebar.
"Kenapa merem lagi, masih ngantuk?" Tanya Vincen heran.
"Aku enggak lagi mimpi ya Mas?" Tanya balik Serena.
"Tidak, Jawab sapaan saya."
"Ya, mo-morning juga Mas."
Serena menatap Vincen dari atas sampai bawah, posisi Vincen adalah duduk sambil bersandar miring ke bantal dengan tangan kiri penyangga kepalanya dan tatapannya melihat Serena dengan pandangan memuja mungkin? Ditatap seperti itu membuat Serena gugup.
"Ka-kamu maksudku sejak kapan kamu bangun?"
"Dari jam lima, mungkin?"
"Dan kamu enggak tidur lagi?" Tebak Serena.
"Bagaimana saya bisa tidur, saat melihat dihadapan saya ada bidadari yang sedang tidur pulas dan terlihat sangat cantik."
"Emangnya bidadari tidur ya Mas? Kamu tahu darimana?" Tanya Serena polos, Vincen terkekeh melihat wajah istrinya yang kebingungan padahal dirinya sedang belajar menggombal.
"Kamu bidadari nya Serena."
"Ngaco kamu! Bidadari kalau bangun pasti cantiknya kebangetan, lah aku bangun tidur kaya terkena angin topan." Serena berucap seperti itu karena rambutnya berantakan seperti terkena angin, Vincen menghela nafasnya sangat susah sekali membuat istrinya tergoda.
"Tapi menurut aku kamu tetap cantik."
"Iya cantik kalau kamu lihatnya sambil merem."
"Terserah Serena Serena." Serena mengangkat bahunya acuh, ia malah merapihkan rambutnya yang berantakan.
"Sekarang beri saya kiss selamat pagi." Ujar Vincen tiba-tiba dengan wajah datarnya.
"Enggak mau."
"Serena, kamu sendiri yang bilang kita harus membesarkan Arce bersama-sama dan salah satu caranya adalah kita harus lebih mendekatkan diri agar kita bisa membesarkan Arce dengan penuh kebahagiaan."
"Tapi enggak harus cium segala Mas."
"Itu awal pendekatan kita." Sahut Vincen datar, Serena bimbang jadinya tidak mungkin dirinya mengecupnya sedangkan ia tidak menginginkan Vincen mencintainya.
"Aku tetap enggak mau."
Vincen menghela nafasnya. "Yaudah, tidak jadi." Vincen berdiri lalu berjalan menuju kamar mandi dengan wajah kusut, Serena menatap punggung suaminya yang sudah tertutup pintu kamar mandi. Dirinya jadi merasa tidak enak, apakah Vincen marah padanya?
Serena merapihkan kamarnya tak lupa menyiapkan baju untuk suaminya pakai, setelah itu dirinya keluar numpang mandi dikamar baby Arce. Saat Serena masuk dirinya terpana melihat kamar anaknya yang sangat elegan dan luas juga, padahal baby Arce masih bayi tapi sudah memiliki kamar seperti ini.
Butuh waktu 30 menit Serena menyelesaikan ritual mandinya, setelah selesai ia kembali ke kamarnya dan terlihatlah Vincen yang sudah rapih dengan jas kantornya. Serena bingung sekarang, melihat wajah Vincen yang kusut sepertinya suaminya benar marah padanya.
"Mas Vincen."
"Hmmm."
"Kamu marah sama aku?"
"Tidak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Seksi Mommy
RomansSerina, seorang gadis cantik yang sangat suka dengan pakaian seksi baru lulus sekolah dan akan menjadi aktris terkenal harus pupus karena meninggal oleh hatersnya. Padahal serina baru debut dan dirinya bertransmigrasi kedalam tubuh seorang wanita eg...