Bab 22

157K 8.4K 588
                                    

Sebelum baca jangan lupa follow author SecretNmh05... Kalo tidak satu jam kemudian author hapus Bab 22 nya yang tidak mengikuti tidak bisa membacanya lagi, dimulai dari sekarang!!😅

"Idoy, kenapa ada Kak Tania disini?" Tanya Serena linglung, ia melihat Tania sedang berbicara kepada sahabatnya Vincen sampai seruan Gladys membuat mata mereka teralihkan kepadanya juga.

"Guys lihat, Vincen sudah datang." Seru Gladys mempersilahkan Vincen duduk di sampingnya.

"Hai Vincen." Sapa Lucas dengan wajah tanpa dosanya.

"Akhirnya sang pusat perhatian tiba juga." Sahut Piel.

"Terima kasih, jika begitu saya permisi." Ucap seseorang itu yang tak lain adalah Tania dengan bahasa koreanya, (anggap saja bahasa Korea yaa guys) Tania adalah manager Serina yang sudah dia anggap sebagai Kakak kandungnya sendiri.

"Sama-sama Miss, semoga kita bisa berjumpa lagi." Ucap Piel mengedipkan matanya sebelah kepada Tania, mereka baru bertemu Tania karena tadi Tania bertanya sesuatu kepada mereka katanya Tania baru pertama kali datang ke Indonesia dan mungkin tersesat?

Tania hanya tersenyum kepada Piel, tatapannya bertemu dengan Serena yang terlihat sendu. Tania hanya menganggukan kepalanya saja, Serena berniat mengejarnya tapi Idoy menghentikannya.

"Jangan mengejarnya Serena."

"Kenapa? Ini kesempatan aku bertemu Kak Tania." Jawab Serena cepat.

"Serena, sistem memang mengijinkan kamu memberitahukan identitas kamu kepadanya. Tapi apakah kamu yakin dia akan percaya? Sedangkan tubuh kamu saja terbaring koma di rumah sakit."

Serena menundukkan kepalanya, yang diucapkan Idoy benar. Apakah Kak Tania akan mempercayainya? Sedangkan semuanya terlihat mustahil menurutnya.

"Fokus saja dengan tujuanmu Serena, jika semuanya sudah selesai kamu bisa kembali kepada tubuhmu yang asli."

"Apakah ucapanmu bisa dipercaya, Idoy?" Tanya Serena ragu.

"Tentu saja, aku berjanji."

Serena menatap punggung Tania sendu, ia sangat merindukannya tapi dirinya tidak bisa mendekatinya sampai tugasnya selesai. Vincen yang melihat wajah istrinya terlihat murung melepaskan pegangan Gladys, Vincen pikir Serena seperti itu karena cemburu dirinya ditarik Gladys padahal Vincen tidak menolaknya karena ia menganggap Gladys adiknya saja tidak lebih.

Bukannya duduk disamping Gladys Vincen malah menghampiri istrinya yang melamun, dengan lembut ia mengangkat dagu Serena untuk melihat wajahnya.

"Kenapa tidak duduk?" Tanya Vincen, Serena mengerjapkan matanya ia tersadar kembali dari lamunannya.

"Kamu bilang apa, Mas?" Tanya balik Serena.

"Kenapa tidak duduk?" Serena melihat meja bundar yang kursinya tersisa dua tapi yang satunya sudah terisi tas seseorang yang Serena tidak tahu dan hanya tersisa kursi disamping Piel, tak lupa ia juga tersenyum menyapa mereka.

"Kamu bilang ini pesta, kenapa kita tidak menyapa tuan rumah terlebih dahulu?" Ucap Serena.

"Sudah diwakilkan oleh Dad dan Mom." Jawab Vincen, ia mendudukkan Serena disamping Piel lalu Vincen menyuruh Piel untuk pindah agar dirinya bisa duduk disamping istrinya.

"Ck bulol." Cibir Piel kesal, tapi tak urung dirinya pindah tempat duduk. Gladys yang melihatnya kesal, ia ingin menghampiri Vincen tapi di tahan Piel yang duduk disebelahnya.

"Jangan merusak pesta, Gladys." Tegur Piel tapi dengan suara ramahnya, Gladys yang sudah tahu sikap Piel pun terdiam kaku.

"Hai Serena, sudah lama kita tidak bertemu." Sapa wanita cantik, Serena menatapnya bingung.

Transmigrasi Seksi Mommy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang