Bab 31

125K 5.9K 773
                                    

"Sedari tadi kamu bilang dulu mencintaiku, lalu bagaimana sekarang. Apakah kamu mencintai saya?" 

Serena tersenyum kaku, kenapa arahnya jadi kesana?

"Apakah perbuatan aku selama ini sama kamu bisa dikatakan cinta?" Tanya Serena.

"Iya."

"Itulah jawabannya. " Lagian Serena asli memang menyukaimu Mas- lanjut Serena didalam hati.

"Mas, makasih udah percaya sama aku." Seperti yang dirinya bilang, mulai sekarang ia akan memberikan perhatiannya kepada Vincen.

"Saya tidak ingin kehilangan kamu untuk yang kedua kalinya Serena, cukup dulu saya mengabaikan kamu dan mulai sekarang saya akan memberikan seluruh hidup saya kepada kamu. Jangan kecewain saya ya?" Dari tatapan Vincen, Serena melihat ada kesakitan yang tidak suaminya ucapkan dan perkataannya seperti permohonan untuknya.

"Aku tidak bisa janji Mas, tapi akan aku usahakan." Serena tersenyum Manis.

"Mana tangan kamu?" 

"Buat apa Mas?"

"Sudah, mana tangannya." Serena menyerahkan tangannya dan di situlah Vincen mengambil sesuatu dari saku jasnya dan ternyata sebuah cincin berlian. Tanpa meminta jawaban terlebih dahulu, Vincen memasangkan cincin dijari manis istrinya.

"Gimana, kamu suka?" Dengan wajah yang berseri bahagia Serena menganggukkan kepalanya.

"Suka banget Mas, makasih ya."

Vincen mengecup cincin yang terpasang di jari manis istrinya membuat Serena merona malu dengan aksi suaminya yang romantis menurutnya.

"Harusnya saya yang bilang makasih sama kamu." Vincen sengaja membelikan cincin untuk istrinya, karena Serena sudah membuat dirinya bahagia tadi pagi.

"Tapi, ada acara apa kamu ngasih cincin sama aku? Aku enggak lagi ulang tahun atau anniversary pernikahan kita juga masih lama."

"Apa harus nunggu hari spesial buat ngasih sesuatu sama kamu?"

"Ya enggak juga Mas, tapi aneh aja."

"Saya ingin memulai semuanya dari awal bersama kamu Serena, karena cincin yang aku berikan sama kamu saat kita menikah sudah kamu jual makanya aku beli yang baru buat kita." Vincen menunjukkan jari manisnya yang terpasang cincin yang sama percis dengan Serena bedanya hanya nama saja. Serena syok mendengarnya, Serena asli menjual cincin dari orang yang dia cintai? Impossible.

"Serius Mas?! Masa Serena jual cincin pernikahan sih, bukannya enggak boleh ya? Pantas saja rumah tangganya perang dingin terus, wong cincin pernikahan aja dijual." Ucapan Serena membuat Vincen bingung dan merasa curiga juga.

"Kamu bilang begitu, seakan-akan kamu bukan Serena saja."

Serena mematung, gawat! Dirinya salah berucap lalu ia tertawa canggung. "Haha maksud aku tuh pantas saja cinta aku dulu enggak terbalas sama kamu, soalnya kan cincin nya aku jual."

Sialan! Padahal itu bukan kesalahannya tapi kenapa jadi aku yang mengakui kesalahan orang lain, sungguh menyebalkan!-- pikir Serena dongkol.

"Kata siapa?"

"Apanya?"

"Cinta kamu enggak terbalas."

"Bukannya bener ya? Bahkan kamu bersikap cuek sama aku."

"Kamu percaya enggak, dulu saya pernah tertarik sama kamu." Vincen tidak ingin ditutup-tutupi lagi, biarlah istrinya tahu semuanya tentang dirinya dulu.

"Really?! Tapi aku enggak percaya Mas." Serena jelas tidak akan percaya, sifat Serena itu kelewatan banget. Bagaimana mungkin suaminya bisa menyukainya.

Transmigrasi Seksi Mommy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang