Bab 7

177K 7.3K 130
                                    

Serena berada dimobil taksi, soal yang dirinya bilang hanya Abigail dan Elsie yang dirinya percayai memang benar karena dirinya belum mempercayai suaminya. Kecuali jika nanti Vincen sudah bertekuk lutut padanya, ia akan mempertimbangkannya.

Serena melihat ke kaca samping, keningnya berkerut heran melihat jalanan yang dirinya rasa tidak asing di pandangannya dan sepertinya ia pernah kesini sebelumnya.

"Pak maaf, boleh saya bertanya?" Tanya Serena kepada Pak supir.

"Tentu nona." Jawab supir.

"Ini negara mana?" Meskipun supir itu menatap dirinya aneh, ia tidak peduli.

"Indonesia, nona."

Deg

Jantung Serena berdegup kencang, ia tidak salah dengarkan. Dunia yang ia kira aneh berada di Indonesia, tempat yang dulu dirinya pernah kunjungi sekali. Tapi apa mungkin? Indonesia ini adalah Indonesia yang dulu dirinya pernah liburan ke sini.

"Apa disini juga ada Monas, taman Indonesia, kota tua, candi borobudur, pelabuhan ratu, atau mungkin nyi loro kidul. Pak?" Tanya Serena beruntun, ia masih belum percaya dengan semuanya.

"Ada Nona." Jawabnya, Serena bersandar di kursi. Bahkan air matanya menetes.

"Idoy, apakah Indonesia ini adalah Indonesia yang aku maksud?" Tanya Serena lirih, tiba-tiba saja Idoy sudah ada dihadapannya.

"Benar Serena, kita ada di Indonesia yang dulu pernah kamu kunjungi." Pecah sudah tangisan Serena, ia tidak percaya ternyata ia berada di Indonesia dan masih di dunia yang sama dengan dirinya asli. Supir yang melihat penumpangnya menangis pun memberikan tisu kepadanya.

"Silahkan nona, saya tidak tahu masalah anda apa. Tapi, bersabarlah nona." Ucap supir itu, Serena mengambil tisunya dan tak lupa mengucapkan terima kasih.

Setelah Serena sudah tenang, ia menatap tajam Idoy. "Kenapa kamu enggak bilang kalau dunia yang aku tempati adalah duniaku sendiri?"

"Kamu tidak bertanya." Jawab Idoy santai, bahkan sedang makan permen rasa apel seperti tubuhnya.

Serena menggeram, ia ingin meninju Idoy tapi tidak jadi karena ucapan sistem itu yang menghentikannya.

"Jangan marah Serena! Nanti aku jelaskan semuanya, tapi untuk sekarang kita sudah sampai cafe dan kamu harus membuat Andrian menjauh dari hidupmu." Seru Idoy semangat, Serena menarik nafasnya panjang guna menghilangkan emosi dirinya yang ingin membunuh sistemnya sekarang juga.

Tapi, ucapan Idoy memang tidak salah juga. Ia saja tidak bertanya, jadi yasudahlah ia maafkan untuk kali ini. Dirinya tidak sabar mendengarkan cerita Idoy tentang dunianya, itu berarti dirinya kembali ke tubuh asli semakin dekat saja dan dirinya akan bertemu kak Tania kembali.

"Oke, sekarang ceritakan tentang Andrian kepadaku." Titah Serena datar.

"Andrian Dalbert, orang bilang dia cowok ramah dan juga lembut. Tapi kenyataannya dia cowok brengsek yang memanfaatkan harta orang lain dan juga mencari selangkangan saja. Serena asli sudah termakan oleh rayuan manisnya, meskipun keduanya berpacaran pura-pura tapi Andrian selalu bilang mencintainya. Tapi nyatanya, Andrian hanya ingin keuntungan dari istri orang terkaya di dunia ini dan juga mencicipi tubuh menggoda Serena. Awalnya Serena ragu menyetujui berpacaran pura-pura, tapi karena Serena sangat mencintai suaminya dan ingin melihatnya cemburu akhirnya Serena menyetujuinya."

Tatapan Serena berubah tajam, dirinya sangat tidak menyukai pria seperti itu. Ia janji akan membuat Andrian menyesal menjadi pria brengsek, lihat saja nanti apa yang akan dirinya lakukan.

"Baiklah, Sekarang apa tugas ku?" Tanya Serena.

"Memutuskan hubunganmu dengan Andrian dan memberikan bukti kepada suamimu jika kalian berpacaran pura-pura."

Transmigrasi Seksi Mommy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang