Bab 15

212K 8.4K 284
                                    

"Banyak yang bilang kalau aku cantik dan seksi, tapi sekarang aku insecure sama wajah kamu. Apalagi bibir kamu-- akhhh." Serena memekik sakit saat telunjuknya di gigit oleh suaminya yang sekarang matanya terbuka melihat dirinya, tatapan keduanya bertemu.... dengan Serena yang terkejut dan Vincen yang menatapnya datar.

Seketika wajah Serena memerah, posisi macam apa ini?

"Vi-vincen, kamu su-sudah bangun?" Tanya Serena gugup, seketika ia tersadar dengan ucapannya bukannya Vincen sudah membuka mata, untuk apa dirinya menanyakan pertanyaan konyol itu? Serena menundukkan kepalanya karena malu, apalagi Vincen menatapnya dengan pandangan intens padanya.

"Bodoh." Umpat Vincen, Serena berniat berdiri tapi Vincen langsung menahan tangannya membuat Serena jatuh ke atas tubuh Vincen.

"Idoy tidak melihat apapun." Ucap Idoy sambil menutupi kedua matanya, tapi sesekali mengintip. Mata Serena menatap Idoy meminta bantuan, tapi dirinya kesal saat Idoy malah bersembunyi di tempat box bayi anaknya.

Mata Serena tertutup takut saat tangan suaminya terangkat, tapi yang ia rasakan belaian pada wajahnya membuat Serena membuka matanya kembali. Lagi-lagi tatapan keduanya bertemu, Serena terpana melihat bola mata Vincen dari dekat yang berwarna biru.

"Vincen, ja-jangan seperti i-ini." Serena merinding saat Vincen menyelipkan rambutnya ke telinganya lalu mengelus pipinya lembut.

Serena takut Vincen semakin dekat dengan dirinya, bukannya jika orang bangun tidur mulutnya akan bau ya? Dan Serena tidak ingin Vincen mencium bau mulutnya yang tidak sedap.

"Vi-vincen, kalau mau cium jangan sekarang. Aku belum gosok gigi, nanti bau jigong." Ucap Serena polos saat melihat Vincen mendekatkan wajahnya pada dirinya.

"Mana keberaniannya?" Tanya Vincen dengan suara yang serak.

"Ke-keberanian apa?" Tanya Serena bingung dan terkesan bodoh.

"Bukannya kamu sangat berani menggoda saya, kemana sekarang keberanian kamu?"

Benar! Kemana keberanian yang dirinya lakukan untuk menggoda suaminya, Serena sedang memutar otaknya harus melakukan apa.

Sampai tiba-tiba Idoy memunculkan kepalanya saja dibalik box bayi. "Serena, ini kesempatan bagus! Ayo buat Vincen berpihak padamu, goda dia saja Sekarang." Titah Idoy semangat, Serena menatap Idoy sinis.

Tanpa berucap Serena duduk di perut Vincen dengan tangan menopang dagu tak lupa tatapan menggodanya untuk sang suami.

"Kamu pikir aku tidak berani?" Tanya Serena bar-bar dengan smirk menggodanya, bahkan sekarang tangannya menyusuri dada bidang Vincen.

"Vincen, kamu tahu dulu aku bagaimana. Hanya seperti ini saja, kenapa aku tidak berani? Bahkan aku masih ingat bagaimana menjebak kamu. Jadi, masih ingin aku menggodamu?" Serena sengaja berucap seperti itu agar Vincen melepaskannya karena dulu Vincen tidak menyukai orang seperti itu, tidak masalah Vincen jijik lagi padanya yang penting sekarang melepaskan dirinya dari sang mangsa.

Sebenarnya Serena malu, hanya saja jangan menunjukannya takut Vincen mengejeknya nanti. Tapi bagaimana bisa Vincen mengejeknya, sedangkan wajahnya saja selalu datar.

Vincen terdiam melihat Serena yang berekspresi menjijikan seperti dulu, tapi kenapa sekarang dirinya malah menyukai ekspresi seperti itu. Ada yang salah dengan dirinya, tapi Vincen tidak tahu apa salahnya. Vincen menatap wajah istrinya yang berani, tapi saat melihat telinga istrinya yang memerah senyum miring tercetak di bibirnya.

"Kenapa tidak? Saya sangat menyukai ekspresi menggoda kamu. Jadi, tunjukanlah sekarang." Sekarang Serena yang tertegun dengan ucapan Vincen, bukan seperti ini yang Serena inginkan tapi kenapa Vincen berubah?

Transmigrasi Seksi Mommy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang