Bab 4

208K 8.6K 525
                                    

Keduanya sudah tidur, tapi suara bising bayinya yang menangis membangunkan Serena yang tertidur nyenyak. Serena meregangkan ototnya yang terasa sangat sakit, ia menatap sekelilingnya dan tatapannya jatuh pada suaminya yang sedang tertidur.

Apakah kalian mengira keduanya tidur bersama? Jawabannya TIDAK ia tidur di sofa karena sang suami yang menyuruhnya, lagian Serena juga masih canggung jika harus tidur bersama dengan pria untuk pertama kalinya.

Oeee Oeee Oeee

Serena menghampiri bayinya dan menggendongnya. "Baby, berhentilah menangis oke? Nanti tenggorokan mu sakit."

Serena menatap suaminya lagi, ia bernafas lega suaminya masih tidur jadi ia bebas menyusui bayinya. Serena memberikan ASI-nya kepada anaknya dan dilahap oleh anaknya dengan rakus, Serena terkekeh melihat bayinya yang menggemaskan.

"Ternyata kamu lapar, pelan-pelan baby awss. Lihat? Daddy mu masih tidur dan dia tidak akan mengambilnya." Serena terkekeh mendengar ucapannya sendiri, bahkan sesekali dirinya meringis.

Tanpa Serena sadari, Vincen terbangun dan sekarang sedang menatap keduanya dengan pandangan datar tapi mengandung banyak arti. Tatapannya jatuh pada benda bulat yang sangat seksi menurutnya sedang dilahap anaknya, tenggorokan Vincen terasa kering melihatnya tapi ia berusaha tetap datar. Dirinya juga pria normal yang akan terangsang disuguhkan pemandangan indah menurutnya, apalagi dengan body Serena yang sekarang terlihat seksi.

Beberapa menit kemudian Serena yang merasa diperhatikan ingin melihatnya, tapi ia tahan takut dirinya tambah malu. Bahkan Serena menutupi payudaranya dengan tangan satu lagi yang menganggur, dengan ide cemerlang Serena menyeringai. Jadi posisi Serena Sekarang duduk di sofa yang mengarah ke Vincen, ia kira suaminya tidak akan bangun.

"Baby Arce? Mommy sedang bingung. Bagaimana kehidupan kita nanti, apakah kita akan dibuang dan di telantarkan oleh Daddy mu atau mereka. Jika seandainya mommy dan Daddy bercerai, apakah Baby Arce mau mengikuti Mommy yang tidak punya apa-apa?"

"Apa? Baby Arce tidak mau. Jahat sekali, jika baby Arce tidak ingin kami berpisah maka bantu Mommy meluluhkan Daddy mu." Lirih Serena dengan suara sendu. Dirasa baby Arce tertidur kembali Serena menidurkannya di box bayi. Baru Serena tidur sebentar Baby Arce kembali menangis, Serena menggendongnya kembali dan terus seperti itu.

Serena menguap dengan mata berair karena mengantuk, ia menatap bayinya yang sekarang bengong melihatnya dengan wajah polosnya. "Hey bayi kecil! Apakah kamu tidak ingin tidur? Mommy sangat mengantuk, tidurlah nak."

Bukannya tertidur Arce malah tersenyum padanya. "Apakah Arce menertawakan Mommy yang wajahnya jelek karena menahan kantuk?"

"Astaga, aku ngantuk sekali." Lirihnya, ia menatap suaminya yang tertidur. Tanpa merasa takut Serena menghampiri suaminya, Serena mencolek perut suaminya.

"Vincen." Bisik Serena pelan tapi tidak ada pergerakan apapun.

"Vincen, bangunlah. Tolong bantu aku."

"Mas Vincen."

Sebenarnya Vincen sudah bangun, hanya saja entah kenapa ia ingin mengerjai istrinya. Tapi saat kalimat Mas terucap di bibir istrinya yang selama ini tidak ia anggap, rasanya sangat nyaman.

"Hemmm." Hanya Geraman yang terdengar.

"Vincen...." ucapan Serena terhenti karena matanya bertubrukan dengan mata tajam suaminya, entah kemana keberanian yang tadi ia dapatkan.

"Apa?"

"Aku- aku eumm maksudku, bisakah kamu membantuku menggendong Baby Arce?" Cicit Serena.

"Tidak." Vincen kembali menarik selimutnya, tapi Serena menahannya.

Transmigrasi Seksi Mommy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang