Bab 8

171K 7.9K 492
                                    

Serena sudah sampai di kantor suaminya, meskipun banyak yang menatapnya memuja dan sinis tapi ia tidak peduli malah dirinya berjalan dengan anggun dan dagu terangkat tinggi. Dirinya yakin orang-orang disini tidak mengenalinya dan jika mereka tahu siapa dirinya ia yakin mereka akan syik syak syok berat.

"Lihat deh, cantik dan anggun banget."

"Betul, gue sebagai perempuan sangat insecuer sama wajahnya."

"Kalah jauh sama istrinya Pak Vincen."

"Haha jelaslah, istrinya pak Vincen sangat norak dan tidak enak dipandang."

"Cantik banget."

"Kira-kira Siapa ya dia? Apa selingkuhannya Pak Vincen?"

Itulah omongan orang-orang tentangnya, tanpa menghiraukan mereka Serena berjalan menuju resepsionis yang menatapnya ramah.

"Permisi." Sapa Serena sopan, resepsionis yang melihat tamunya sangat ramah pun membalasnya.

"Ada yang bisa saya bantu?"

"Saya ingin bertanya, dimana ruangan Pak Vincen?" Tanya Serena tak lupa dengan senyuman manisnya, dirinya akan bersikap ramah kepada orang yang menghargainya saja.

"Maaf, apakah Anda sudah membuat janji?

"Belum, eummm tapi saya punya foto berdua dengan Pak Vincen." Ujar Serena, semoga saja dirinya diperbolehkan masuk.

Resepsionis itu menatap Serena tetap Ramah, karena Serena tidak mengacau seperti perempuan sebelum-sebelumnya. "Maaf Bu, jika tidak ada janji anda boleh membuat janji terlebih dahulu."

Tanpa berucap Serena menyerahkan foto pernikahannya dengan Vincen membuat resepsionis itu membelalakkan matanya terkejut.

"No-nona Serena?" Tanya resepsionis itu tergagap, mereka yang mendengarkan bertambah terkejut bahkan terang-teranganan menatap Serena tidak percaya.

"Yes, l'm."

"Di-dilantai 64 No-nona." Jawab resepsionis tergagap.

"Thanks." Setelah mengatakan itu Serena berlalu pergi tak lupa ia juga tersenyum manis ke resepsionis itu dan sepeninggalan Serena mereka langsung heboh.

Serena tersenyum miring melihat kehebohan yang dirinya ciptakan, ia sangatlah menyukai menjadi pusat perhatian makanya dulu ia ingin menjadi model. Serena sudah sampai diruangan suaminya, bagaimana dirinya tahu kantor suaminya? Tentu saja dari Idoy dan dirinya juga sengaja mampir kesini karena ia ingin mendekatkan baby Arce kepada anggota keluarga suaminya, untuk saja dirinya menyetok ASI-nya banyak.

Tanpa mengetuk pintu Serena masuk ke dalam dengan senyuman, tapi senyumannya langsung luntur saat melihat banyak orang didalamnya yang membuat Serena terkejut adalah suaminya duduk disamping perempuan yang dirinya tidak tahu siapa bahkan perempuan itu menuangkan minuman kepada suaminya dan menurut Serena itu terlihat mesra.

Mereka menatap Serena datar, uhhh Serena sangat tidak menyukai tatapan mereka. Tanpa menghiraukan mereka yang menatapnya, Serena berjalan ke arah suaminya dan berhenti di sampingnya.

"Jadi, seperti ini saat kamu di kantor. Suamiku?" Bisik Serena berani, bukan Serina jika dirinya tidak berani.

"Ow siapa wanita cantik disamping mu, Vincen?" Tanya sahabat Vincen yang bernama Pielson Karisty, wajahnya terlihat ramah.

"Serena hati-hati, meskipun wajahnya terlihat ramah tapi dia pemburu berdarah dingin." Ucap Idoy mengingatkan tuannya, Serena tanpa rasa takut melihat wajahnya yang tersenyum kepadanya.

Transmigrasi Seksi Mommy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang