Bab 35

110K 5.8K 564
                                    

Serena berjalan keluar dari kantor polisi diikuti Alice yang menundukkan kepalanya sedari tadi, ia tidak memperdulikan pandangan orang-orang padanya. Adik iparnya itu susah sekali dibilanginnya, padahal dirinya mengomelinya karena khawatir padanya.

"Kak." Lirih Alice takut, tapi tidak digubris Serena.

"Maaf." Lirihnya lagi.

"Tidak perlu, urusin saja urusan kamu sendiri. Kakak sudah capek nasehati kamu."

"Jangan kak!" Panik Alice, dirinya tidak ingin melihat Serena menjauhinya karena sudah banyak yang Serena bantu padanya dan dirinya tidak bisa membiarkan Serena mengadu kepada keluarganya tentang kesalahannya.

"Kamu tahu Alice? Kesalahan kamu sekarang sangat fatal! Sudah Kakak bilang jangan bergaul dengan Arthur dan Geng nya. Sekarang lihat! Kamu hampir dipenjara karena mereka." Serena sungguh marah kepada Alice, bagaimana tidak adik iparnya itu melakukan balapan liar.

"Maaf kak." Alice semakin takut melihat Serena yang marah dan lebih takut lagi jika orang tuanya tahu kejadian ini.

"Maaf kepada dirimu sendiri! Kamu hampir saja menghancurkan masa depan kamu sendiri Alice, Kakak enggak habis pikir sama kamu. Apa yang kurang dari orang tua kamu mendidik kamu hah? Mereka mencukupi kebutuhan kamu, menyayangi kamu, menyekolahkan kamu ditempat terbaik, bahkan tidak mengekang kamu melakukan ini itu yang mereka inginkan, tapi kamu yang tidak tahu balas budi malah melakukan hal memalukan seperti ini? Dimana otak kamu." Serena sengaja berucap seperti itu, karena jika Alice tidak dinasehati dengan tegas maka dia akan melakukan hal yang salah lagi. Alice menangis di hadapan Serena, ia tahu kesalahannya apa dan dirinya sungguh malu sekarang.

"Kakak sudah capek menutupi kesalahan kamu, sekarang kita pulang." Serena berjalan tapi Alice menghentikan langkahnya.

"Kak, gue mohon jangan kasih tahu orang tua gue." Alice tidak bisa membiarkan orang tuanya tahu, dirinya tidak ingin mengecewakan mereka.

"Tidak bisa, mereka harus tahu perbuatan anaknya diluar sana."

"Kak, aku mohon jangan lakukan. Aku janji apapun yang Kakak inginkan akan aku kasih, tapi aku mohon jangan beritahu mereka." Serena mendengus, sungguh tidak percaya dengan ucapan adik iparnya.

"Kamu pikir semuanya bisa dibeli dengan barang ataupun uang? Tidak Alice! Kamu salah, jika orang yang memang tulus dan tahu diri melakukan kesalahan dia akan meminta maaf bukan malah menyogok nya dengan barang yang kamu miliki. Kakak benar-benar tidak habis pikir dengan ucapan kamu, tadinya kakak hanya ingin menggertak kamu tapi melihat kamu yang seperti ini seolah tidak merasa bersalah membuat Kakak berubah pikiran."

Alice mengepal tangannya menahan emosi. "Gue enggak peduli, pokoknya lo enggak boleh bilang sama mereka."

"Ck semakin kamu seperti ini, semakin saya bersemangat bilang kepada mereka."

"Kak Serena, sudah gue bilang jangan terlalu ikut campur. Gue emang minta tolong sama lo buat bebasin gue, tapi lo enggak perlu sejauh itu ngurusin hidup gue! Jangan merasa hanya gue yang salah, lo juga dulu pernah melakukan kesalahan yang lebih fatal dari gue. Jadi introspeksi diri lo sendiri daripada ngurusin hidup gue." Karena panik Alice mengucapkan kata yang menggores hati Serena, seakan tersadar ucapannya salah Alice mematung ia melihat wajah Serena yang semula marah menjadi datar menatapnya.

"Kak, bukan itu maksud gue...."

"Baik jika itu mau kamu, aku tidak akan mengurusi kamu lagi jadi silahkan balik lagi ke kantor polisi dan aku akan mencabut laporannya." Alice terkejut, dirinya kira Serena tidak masalah dengan ucapannya karena tidak disengaja. Tapi melihat wajah Serena yang galak membuat dirinya harus menjelaskannya agar kakak iparnya tidak salah paham, dirinya hanya panik tadi.

Transmigrasi Seksi Mommy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang