Bab 43

127K 6.5K 1K
                                    

"Sebelum kamu jawab pertanyaan ku, dengarkan rekaman ini dulu." Serena memutar rekaman percakapan dirinya dengan sang suami tadi.

Serena melihatnya, wajah terkejut yang adik iparnya tunjukkan, Serena tahu keduanya mempunyai masalah dan tidak ada yang ingin berdamai terlebih dahulu hanya menunjukan perhatiannya di belakang saja. Meskipun Varel selalu merasa bersalah, tapi disaat Zea mengadu maka Varel akan bertengkar lagi dengan Vincen.

"Kakak kamu sangat menyayangi kamu, Varel. Jadi bisakah berhenti mengambil kebahagiaan Kakakmu? Sudah cukup dulu kamu membuatnya sakit dan sekarang hiduplah masing-masing dengan keluarga baru kamu." Ucap Serena lembut, Varel masih terdiam memikirkan perkataan Vincen yang menyayangi dan ingin berdamai dengannya.

"Sekarang jujur sama Kakak, apakah kamu mencintai Zea?" Tanya Serena lagi, barulah Varel melihat wajahnya, Serena melihat mata Varel yang berkaca-kaca.

"Heh saya tidak pernah merasakan jatuh cinta."

"Tapi dari tatapanmu ke Zea membuktikan semuanya kalau kamu mencintainya, apalagi kamu rela menghajar Kakakmu sendiri hanya demi istri kamu." Varel yang gengsi nya besar masih mengelaknya.

"Saya melakukan itu karena bayi saya yang ada di perutnya."

Barulah disini Serena semakin tahu maksud keduanya datang ke mansion untuk apa, yang tak lain mengganggu rumah tangganya.

"Baik, bisa kamu bayangkan menjadi anak kamu nanti. Dia akan merasa sedih melihat orang tuanya saling menjauhi bahkan mengganggu pamannya sendiri, apakah kamu akan membiarkan anakmu merasa sedih seperti yang kamu rasakan, Varel? Jika itu aku maka aku tidak akan pernah melakukan itu." Lagi-lagi ucapan Serena membungkamnya, kenapa Kakak iparnya sungguh pintar berkata.

"Lalu saya harus bagaimana? Membiarkan dia mengancam keselamatan bayi saya?" Serena tertegun mendengarnya, jadi Zea Setega itu kepada anaknya sendiri sama seperti Serena asli.

"Aku akan sedikit cerita, kamu tahu bukan tentang masa lalu aku bagaimana?"

"Ya, menjebak kak Vincen dan menghancurkan keluarga saya juga."

"Hehe benar sekali dan kamu tahu kenapa kakakmu masih bertahan dengan aku yang jelas-jelas dulu menghancurkannya?"

"Itu yang saya bingungkan sampai sekarang."

"Aku berjuang Varel, berjuang mendapatkan maaf dari keluarga Casanova agar mereka menerima aku di kehidupan suamiku yang dulu pernah aku hancurkan dan aku bertahan selama ini untuk kebahagiaan anakku agar dia bisa merasakan kasih sayang dari kedua orang tuanya sampai besar nanti. Kamu lihat hasilnya? Aku berhasil melakukannya, sekarang mereka yang tidak rela melepaskan aku bahkan aku membuat keluargamu kembali seperti dulu lagi. Tapi saat kamu datang dan merubah kembali semuanya, apakah kamu menginginkan kehancuran keluargamu kembali Varel?" Jelas Serena panjang lebar, Varel hanya diam saja karena merasa tersindir dengan ucapan Serena.

"Dan jika itu terjadi, maka aku tidak akan diam saja melihat keluarga suamiku yang sudah aku anggap keluargaku sendiri hancur didepan mataku sendiri. Aku rela melakukan apapun untuk suamiku, jadi jangan mencoba menghancurkan rumah tanggaku hanya karena keegoisan kalian sendiri...

"Ya, kalian memang bisa mendapatkannya. Apakah setelah itu kalian akan hidup bahagia setelah menghancurkan keluargamu sendiri? Jawabannya tidak Varel, kamu akan sangat menyesal melihat keluargamu hancur ditangan kamu sendiri dan kamu akan melihat mereka yang membencimu."

"Jadi, pikirkanlah baik-baik sebelum bertindak. Aku yakin kamu bisa melakukannya, karena kamu adalah adik suamiku."

"Lalu saya harus bagaimana Kak?" Lirih Varel, dirinya juga tidak ingin seperti ini dan membuat mereka sedih karena ulahnya tapi dirinya harus bagaimana? Membiarkan anaknya tiada karena keegoisan ibunya sendiri, bahkan di depan matanya dan dirinya tidak bisa melakukan itu.

Transmigrasi Seksi Mommy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang