Bab 13

160K 7.4K 259
                                    

"Lo, Serena?" Tanya seseorang, Serena menatap orang yang memanggilnya bingung.

"Kamu, siapa?" Tanya balik Serena, Idoy yang melihat Serena seperti itu menghela nafasnya.

"Setelah lo dapat teman baru, Sekarang lo enggak kenal gue? Ck benar-benar egois lo." Ucap gadis dihadapan Serena membuat dirinya bertambah bingung.

"Serena bodoh! Dia Sahabat baik kamu yang dulu kamu tinggalkan karena lebih memilih kedua sahabat kamu yang ga tahu diri bahkan dia marah karena kamu melakukan hal menjijikan kepada Vincen. Lebih baik sekarang, kamu tarik dia di pihak kamu lagi." Ucap Idoy, Serena menatap gadis itu terkejut.

"Namanya siapa, Doy?"

"Agatha Evanora, umurnya 25 tahun dia sudah satu bulan bekerja sebagai sekretaris salah satu sahabat Vincen. Sudah satu tahun Serena asli dan dia tidak saling sapa karena Serena yang lebih percaya kepada teman barunya yang menghasutnya, dan Idoy rasa Agatha berteman tulus dengan Serena." Jelas Idoy.

Wajah Serena menjadi murung, bahkan tidak berani menatap perempuan yang bernama Agatha. "Maaf, Agatha."

Agatha menatap Serena sinis, dirinya tidak akan luluh lagi dengan wajah Serena yang terlihat sedih meskipun sedikit terkejut karena Serena meminta maaf kepadanya terlebih dahulu.

"Enggak perlu drama, enggak akan mempan sama gue." Setelah mengatakan itu Agatha ingin pergi, tapi cepat-cepat Serena menahan tangannya. Bisa gawat jika temanya ini pergi, nanti dirinya minta tolong sama siapa lagi.

"Huaaa Agatha, aku minta maaf sama kamu. Sekarang aku sudah sadar kalau aku bodoh karena percaya sama teman bajingan itu dan menelantarkan kamu." Serena menangis dengan wajah dibuat sedih mungkin, Agatha yang melihat menghela nafasnya pasrah.

"Bantuan apa?" Tanya Agatha.

"Hah?!"

"Gue tahu ya lo enggak akan nangis hanya karena masalah ini, meskipun lo baik tapi lo anti sama yang namanya nangis kecuali kalau lo lagi sendiri." Serena langsung memeluk Agatha erat, entah karena malu terciduk pura-pura atau karena ketulusan yang Agatha berikan.

"Kamu yang tahu segalanya tentang aku Agatha, sungguh aku menyesali perbuataku dulu." Lirih Serena, bukannya membalas pelukannya Agatha malah mendorong tubuh Serena menjauh.

"Iuww jijik, ikut gue." Itulah Agatha, meskipun Serena selalu melakukan kesalahan tapi dirinya tidak bisa marah terlalu lama. Keduanya memasuki cafe, sedari keduanya duduk Agatha memperhatikan Serena yang sekarang sedang makan dengan lahap.

"Pelan-pelan makannya, kaya enggak makan satu tahun aja Lo." Cibir Agatha, dirinya merasa aneh dengan sikap Serena yang berubah.

"Bukan satu tahun, tapi lima jam." Sahut Serena sambil makan setelahnya minum, ia memegangi perutnya yang kekenyangan.

"Ah lega banget, untung kamu datang Agatha kalau enggak..."

"Kalo enggak, lo akan dikira beneran orang gila." Potong Agatha, Serena cengengesan dicibir seperti itu.

"Ngapain lo di jalanan, bukannya sekarang udah enak punya suami kaya tujuh turunan?" Tapi Agatha lagi, lebih tepatnya menyindir.

"Hehe ga kaya gitu, aku lagi kabur."

"WHAT! Ahem maksud gue, ngapain kabur? Suami lo bangkrut terus Lo mau jebak pria kaya lagi?"

"Jadi, aku dimata kamu kaya gitu ya?" Lirih Serena, melihat Serena yang seperti itu Agatha jadi tidak enak.

"Bu-bukan ah pokoknya kaya gitulah."

"Agatha, yang aku ucapkan tadi serius. Aku mau minta maaf sama kamu, aku tahu dulu aku salah lebih pilih percaya mereka daripada kamu yang jelas-jelas selalu ada untukku. Bahkan dulu kamu rela jual barang-barang yang kamu sukai demi aku, aku minta maaf." Agatha memalingkan wajahnya, jika boleh jujur dirinya kecewa kepada Serena karena lebih memilih mereka padahal maksud dirinya ingin yang terbaik untuk sahabatnya dan hasutan mereka salah kepada Serena.

Transmigrasi Seksi Mommy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang