⚠️⚠️⚠️⚠️
Vincen masuk ke ruangan bawah tanah miliknya, tiga hari yang lalu dirinya sudah menangkap pelaku yang tak lain adalah Nicco dan keluarga Reinaldo. Sudah Vincen bilang dirinya akan membalaskan dendam istrinya yang harus meregang nyawa karena ulah mereka yang egois.
"Berikan saya batu." Titah Vincen, bodyguard memberikan batu yang tuannya perintahkan.
"Hahaha apakah kamu mau menghabisi saya Vincen? Silahkan, karena saya sudah bahagia melihat kamu menderita kehilangan istrimu." Ucap Nicco dengan tawa menyeramkan, Vincen menatap datar mereka.
"Kenapa, kamu tidak terima? Haha maka saya tidak peduli!! Arghhhh." Nicco mengaduh karena Vincen melempar batu yang ukurannya lumayan besar ke arah mulut Nicco.
"Saya tidak suka mulut Anda! Apakah setelah kalian membunuh istri saya maka saya akan memberikan kematian yang mudah? Tidak! Ck saya akan membuat kalian menderita sampai kalian tidak ingin hidup!" Ujar Vincen tersenyum miring, mereka yang melihat Vincen seperti itu bergidik ngeri Vincen seperti psycho yang haus akan darah.
"Kamu tidak akan berhasil Vincen." Sahut Aldo adik dari Reinaldo dengan wajah santai dan songong nya, Vincen sangat tidak suka melihat wajah yang telah menabrak istrinya.
"Benarkah? Apakah kamu pikir rencana permintaan tolong kamu akan berhasil? Lihat ini." Vincen menunjukkan video di ponselnya di hadapan Aldo, terlihat dilayar rumah yang menjadi persembunyian Aldo dan alat-alat yang Aldo miliki sudah terbakar tanpa sisa sedikitpun. Aldo mematung dirinya menatap Vincen dengan pandangan horor, sepertinya dirinya salah mencari lawan.
"Hahahaha saya sangat puas melihat wajah ketakutan kalian, berikan saya korek api." Lagi-lagi bodyguard memberikannya kepada Vincen, ia memainkan Korek di tangannya sambil mendekati mereka yang wajahnya sudah pucat pasi.
Tanpa belas kasihan Vincen mendekatkan korek api ke wajah Aldo membuat yang lainnya berteriak histeris. Api mengenai pipi Aldo membuat pipinya melepuh, bukannya berhenti Vincen semakin melakukannya dengan wajah datar.
"Aakkhhh." Ringis Aldo kesakitan.
"Lepaskan adik saya Vincen! Jika kamu berani menyentuhnya saya akan menghabisi kamu!" Seru Reinaldo, Vincen tersenyum lebar seperti psycho.
"Dengan cara seperti apa kamu menghabisi saya? Apakah sama dengan kalian yang menghabisi nyawa istri Saya?" Wajah Vincen semakin menyeramkan, Vincen lebih bersemangat membakar bagian tubuh Aldo yang sekarang sudah lemas tidak berdaya.
"Sialan!, lepaskan anak saya!" Seru ibunya Aldo.
"Ssstttt, tenang saja setelah ini giliran kalian." Ucap Vincen Santai, setelah meninggalnya istrinya Vincen semakin santai tapi menakutkan.
"Saya mohon lepaskan kami, kami minta maaf." Ucap ayah Aldo, bukannya mendengarkan Vincen malah asik menyiksa Aldo dengan Korek api.
"Sayang, lihat. Aku membalaskan rasa sakit kamu kepada mereka yang membuat kita berpisah untuk selama-lamanya." Gumam Vincen, tidak ada rasa kasihan kepada Aldo yang terus berteriak kesakitan karena hati Vincen sudah mati rasa semenjak istrinya meninggalkannya.
Setelah Aldo Vincen menyiksa Nicco dengan batu yang dia lemparkan kepada Nicco seperti sedang bermain lempar-lemparan salju. Reinaldo dan istrinya ia berikan makanan beracun, sedangkan orang tuanya Aldo dan Reinaldo ia menyuruh keduanya memakai bangkai yang berdarah yang dulu pernah mereka berikan Kepada Serena dan keluarganya.
Hahahahahahahahahahaha
Vincen tertawa terbahak-bahak melihat mereka yang tersiksa, tapi air matanya mengalir membayangkan istrinya yang berdarah dan kesakitan di hadapannya. Kesakitan mereka tidak sebanding dengan istrinya yang mereka tabrak, jika saja Vincen tidak memandang keluarganya mungkin saja ia akan membunuh mereka dengan tangannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Seksi Mommy
RomanceSerina, seorang gadis cantik yang sangat suka dengan pakaian seksi baru lulus sekolah dan akan menjadi aktris terkenal harus pupus karena meninggal oleh hatersnya. Padahal serina baru debut dan dirinya bertransmigrasi kedalam tubuh seorang wanita eg...