Bab 12

160K 7K 266
                                    

Disinilah mereka berada, diruang tamu dengan keadaan hening. Sedari keluarga Gladys datang Serena memejamkan matanya dengan wajah malas, apakah Serena marah? Jawabannya tidak, ia hanya kesal saja.

"Kenapa hanya diam? Silahkan bicara maksud kalian datang kesini untuk apa?" Ucap Serena santai, mereka langsung melihat Serena terkejut.

"Ahem, baiklah. Seperti yang Bu Casandra bilang bahwa kita akan menjodohkan anak-anak kita dan sepertinya ini waktu yang tepat." Ucap Adam ayahnya Gladys.

"Kapan kamu akan menceraikan istrimu, Vincen?" Tanya Mona, ibu Gladys.

"Oh apakah kamu akan menceraikan aku suamiku, setelah apa yang aku berikan untukmu." Serena menggenggam tangan suaminya, bahkan sesekali ia mempermainkan jari Vincen membuat Gladys kesal melihatnya. Sedangkan Vincen tidak bisa menolak, entah apa yang Serena berikan padanya sampai membuat dirinya sering patuh.

Mereka mengernyitkan keningnya bingung, sebenarnya apa yang diberikan Serena?

"Tidak perlu basa-basi Serena, apakah yang kamu berikan itu adalah hal berharga yang menjebak Vincen?" Tanya Casandra santai.

"Itu salah satunya Mom, bahkan aku sudah memberikan seorang anak untuk suamiku dan kamu seorang Ibu pasti tahu bukan mom bagaimana sakitnya saat melahirkan?" Tanpa rasa takut Serena berucap seperti itu, tak lupa dengan senyuman manisnya.

Casandra terdiam, memang benar yang ucapkan Serena tapi dirinya tidak boleh kalah.

"Dan kamu pikir kami menerimanya?" Tanya Zander datar, untuk pertama kalinya Serena mendengar suara mertuanya yang biasanya selalu diam lebih tepatnya mengabaikan.

"Aku tahu kalian belum menerima Baby Arce, tapi bukankah Nenek menerimanya dengan senang hati? Dan aku yakin suatu saat nanti kalian akan menerima Baby Arce." Meskipun Serena sedikit takut dengan Zander, tapi dirinya harus bersikap biasa saja.

"Dalam mimpimu!" Seru Alice, karena sekarang hari Minggu mereka sedang ada dirumah.

Serena terkekeh lucu. "Bukan dalam mimpi Alice, tapi kenyataan. Contohnya saudaramu dan suamiku, benarkan Vincen?" Serena menatap suaminya dengan pandangan nakal membuat Vincen tertegun karena mengingat kejadian semalam.

"Lihatlah! Bahkan Kakakku tidak menjawab, dasar halu!" Cibir Alice kesal.

"Terserah, intinya perjodohan ini batal." Ucap Serena to the point.

"Tidak bisa! Meskipun Vincen sudah memiliki istri atau belum, Vincen tetap harus menikahi Gladys yang sangat mencintainya." Ucap Adam, siapa yang tidak menginginkan Vincen menjadi menantu mereka? Jika ada mereka bodoh. Vincen orang terkaya di Indonesia dan jika dirinya bekerja sama dengan perusahaannya mungkin bisnis miliknya akan masuk ke sepuluh besar orang terkaya di Indonesia dan dirinya tidak bisa melepaskannya, apalagi anaknya juga sangat mencintai Vincen.

"Ya, yang diucapkan Daddy benar. Aku sudah mencintai Vincen sejak lama, bahkan kami bersahabat dan aku tidak bisa memendam perasaan ini lagi." Ujar Gladys anggun tapi malu-malu kucing.

"Apakah kamu mempunyai perasaan?" Tanya Serena sarkas.

"Apa maksudmu?" Tanya Gladys.

"Jika kamu mempunyai perasaan harusnya kamu tahu bagaimana rasanya seorang perempuan di duakan oleh seorang lelaki dan aku bukan wanita penyabar yang rela dimadu." Mereka terdiam mendengar ucapan Serena yang menyentuh hati, bahkan Casandra menatap Serena intens.

"Lalu bagaimana denganmu yang merebut kebahagiaan seseorang?" Ucap Gladys tersenyum miring, Vincen menatap mereka datar dirinya tidak menyela obrolan ini karena penasaran apa yang akan dilakukan istrinya.

Transmigrasi Seksi Mommy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang