PANTAI

10 2 0
                                    

"Sayang, kamu coba ajak Glen. Dia mau gak ikut ke pantai?" Tanya bunda Nita.

"Oh iya sebentar, bunda."

Nata pergi ke kamar Glen. Ia mengetuk pintu. "Kak Glen."

Pintu pun terbuka. Nata masuk ke dalam.

"Kak Glen udah mandi?" Tanya Nata.

"Udah."

"Sarapan?

"Udah."

"Minum obat?"

"Udah sayang."

"Ikut Nata yuk."

"Kemana?"

"Kita mau ke pantai. Daripada kakak sendirian disini, mending kakak ikut. Mama papa mau ketemu teman lamanya yang tinggal disini, abang Nathan dan abang Nethan mau ketemu klien. Daripada Nata bete. Mending kak Glen ikut."

"Kapan?"

"Sekarang. Keluarga Nata lagi siap-siap."

"Yaudah."

"Jangan lupa obat kak Glen di bawa."

"Iya."

"Kakak sarapan apa tadi? Kenapa gak ke kamar Nata aja?"

"Gue beli makanan tadi di bawah. Gue pikir kalian masih tidur jadi gak mau ganggu."

"Kakak kan bisa nelepon Nata."

"Yaudahlah ya. Udah terjadi juga kan."

"Iya sih."

Glen sudah siap. "Yok."

"Tas kakak mana buat naro obat? Emangnya kakak gak bawa hp? Dompet?"

"Dompet kan bisa taro di kantong, hp juga. Obat gue titip aja di tas lo ya. Atau semuanya aja gue titip di tas lo. Tas lo besar kan?"

"Besar sih. Muat banyak. Yaudah deh. Ayok."

Glen dan Nata keluar kamar dan kebetulan sekali orang tua dan kedua abangnya juga keluar.

"Ini tas kamu." Ucap Nathan.

"Makasih, abang."

"Sini kak. Masukin tas."

Nata memasukkan obat, hp dan dompet Glen ke dalam tas nya.

"Yaudah yuk kita berangkat biar gak kesiangan." Ucap ayah Malik.

"Iya ayah."

Mereka turun ke lobby dan menuju parkiran. Mereka akan naik mobil yang di sewa oleh Nathan.

"Glen dan Nata paling belakang ya. Ayah bunda di tengah." Ucap Nathan.

Glen dan Nata masuk ke dalam mobil duluan. Setelah itu ayah Malik dan bunda Nita masuk ke dalam mobil duduk di tengah. Sementara Nethan di depan dan Nathan menyetir. Setelah semua siap, Nathan melajukan mobilnya.

//

"Kak, mau?" Tanya Nata menawarkan cemilan ke Glen.

"Enggak."

"Nak Glen sudah sarapan dan minum obat tadi?" Tanya bunda Nita.

"Sudah tante."

"Obatnya harus rutin di minum ya. Jangan sampai terlewat. Supaya kankernya tidak semakin menyebar." Ucap ayah Malik

"Iya om."

"Tuh denger." Ucap Nata. Glen mencubit pipi Nata sambil tersenyum.

▪︎▪︎▪︎

GLENATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang