SEKOLAH BARU

118 4 0
                                    

Di kediaman Shankara

NATA, gadis cantik itu sudah siap untuk ke sekolah barunya hari ini. Saat ini ia sedang sarapan bersama dengan orang tua dan kedua kakaknya.

"Nata, hari ini adalah hari pertama kamu masuk sekolah. Jangan nakal ya." Pesan sang ayah.

"Iya, ayah. Nata gak akan nakal kok. I will be a good girl, ayah." Ucap Nata tersenyum.

"Pinter adek abang ini." Ucap Nethan mencubit pipi Nata.

"Ih abang. Jangan suka cubit pipi Nata. Nanti jadi besar."

"Biarkan saja. Kan tambah lucu."

"Nata gak mau."

"Sudah. Ayok di habiskan makanannya. Setelah itu Nata berangkat ke sekolah. Nanti terlambat. Ini hari pertama lho." Ucap bunda Nita.

"Iya, bunda.

▪︎▪︎▪︎

Di kediaman Dharmendra

"Kak, pulang sekolah anterin aku ke toko buku ya." Ucap Gea.

"Hmmm."

"Bisa gak sih kamu itu senyum? Di ajak ngobrol tuh ya jawab. Jangan cuma hmmm aja. Ekspresimu itu lho udah kayak triplek, datar." Ucap sang mama.

"Husss mama. Jangan bicara seperti itu. Glen kan anak kita. Masa di bilang triplek." Ucap sang papa.

"Ya habisnya datar banget, pa. Mama kesal lihatnya."

"Kak Glen mah pelit senyuman, ma. Manusia es ini masih beku, belum ada yang bisa cairin." Ucap  Gea.

Glen yang sedari tadi di bicarakan hanya fokus makan saja. Ia tidak peduli dengan ocehan mereka. Karena itu sudah menjadi santapan sehari-hari bagi Glen.

"Ayok, berangkat." Ucap Glen yang langsung berdiri dari duduknya dan pergi keluar rumah.

"Ih kakak tunggu." Teriak Gea. "Ma, pa. Aku berangkat ya."

"Iya, hati-hati."

▪︎▪︎▪︎

Nata berlari di koridor SMA Dharmendra karena ia takut bel masuk berbunyi. Namun, nasib sial ia terjatuh karena bertabrakan dengan Glen si pemilik wajah menyeramkan.

"GAK PUNYA MATA YA LO?" Bentak Glen.

Nata berdiri. "Maaf, kak. Gak sengaja. Nata takut telat."

"KALO PUNYA MATA TUH DI PAKE, JANGAN JADI PAJANGAN DOANG."

Nata tidak bisa menahan air matanya. Ia paling tidak bisa di bentak.

"Glen, udah. Tuh lihat anak orang jadi nangis." Ucap Kenzo.

"Lebay." Ucap Glen yang langsung pergi begitu saja. Ia tidak peduli dengan gadis itu. Nata menghapus air matanya.

"Udah biarin aja. Dia emang kayak gitu." Ucap Ethan.

"Lo anak baru ya?" Tanya Raka.

"Iya, kak."

"Ih gemesh banget pipinya." Ucap Zaki sambil memegang kedua pipi Nata.

Ethan memukul tangan Zaki. "Jangan pegang-pegang. Anak orang rabies nanti."

"Yeh sialan! Lo pikir gue apaan?"

"Lo kelas berapa?" Tanya Kenzo.

"Kelas XI MIPA 2, kak. Tapi, Nata harus ke kantor guru dulu."

"Oh. Ayok kita antar ke kantor guru." Ucap Kenzo.

GLENATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang