"Hai." Sapa Gea yang datang dan langsung duduk di sebelah Glen.
"Tumben gabung sama kita? Udah gak punya temen ya?" Tanya Zaki.
"Enak aja."
"Terus ngapain kesini?"
Gea meletakkan 7 kartu undangan ulang tahun di atas meja. Masing-masing mengambilnya, kecuali Glen.
"Wih mau ulang tahun yang ke 16." Ucap Ethan.
"Kalian semua harus datang. Kak Nata juga harus datang ya."
"Nata izin dulu ya."
"Oke. Tapi aku sangat mengharapkan kak Nata datang."
Nata tersenyum. "Iya, Nata usahakan."
"Nanti akan ada game juga. Pokoknya seru deh." Ucap Gea.
"Banyak makanan kan?" Tanya Zaki.
"Banyak, kak. Tenang aja."
"Dasar gajah, makan mulu." Ucap Nova.
"Heh? Lo bilang apa?! Gajah?! Sialan anak monyet satu ini. Enak aja babang Zaki yang tampan sejagat raya, badan bagus, perut kotak-kotak dan keren ini di katain gajah."
Kenzo menoyor kepala Zaki. "Najis."
Zaki mengusap kepalanya. "Ini lagi satu, main toyor aja. Kepala gue ini di pitrahin."
"Sumpah yang lo bilang barusan itu pasti bohong banget. Jelek begini, lo bilang tampan. Apa tadi lo bilang? Perut kotak-kotak? Idih perut buncit aja belagu."
"Wah gak bisa di biarin. Mau gue tunjukkin, hah?" Tanya Zaki sembari membuka satu kancing bajunya.
"Eh eh mesum. Gak usah lo buka baju. Gila! Gak tau malu banget."
Zaki kembali mengancing bajunya, lalu ia duduk.
"Mangkanya jangan macam-macam."
Teman-teman Zaki dan Nova hanya diam saja. Seakan mereka tidak peduli dengan perdebatan mereka. Tiba-tiba ada seorang murid laki-laki yang datang ke meja Glen.
"Glen."
Semua menoleh. "Di depan ada JEvil. Mereka rame banget dan maksa untuk masuk ke dalam. Mereka nyari lo."
Glen mengepalkan tangannya, lalu pergi begitu saja. Teman-temannya pun menyusul. Anggota GEagle Man juga siap untuk menghadapi JEvil.
Ternyata JEvil sudah masuk ke dalam sekolah, mereka berada di lapangan. Jevin berteriak memanggil nama Glen. Para guru tak ada yang berani keluar ruangan. Murid yang lain pun juga tetap berada di kelas, mereka hanya bisa mengintip dari pintu dan jendela. Nova, Laras, Nata dan Gea pun berdiri di pinggir lapangan.
GEagle Man dan JEvil tanpa aba-aba langsung menghajar satu sama lain. Tak ada yang bisa menghentikan mereka.
"Nata cantik juga ya." Bisik Jevin. Glen langsung menonjok pipi Jevin sehingga pipi Jevin membiru. Jevin mengambil kayu, lalu ia memukul kepala Glen, sehingga kepala Glen mengeluarkan banyak darah.
Glen merasa pusing, ia memegang kepalanya. Tiba-tiba Nata berlari menghampiri Glen. "Kak Glen."
Glen menarik kerah baju Jevin. "Jangan lo sebut nama dia dengan mulut kotor lo itu."
Jevin menepuk pundak Glen. "Gimana kalo kita taruhan?"
Glen menatap Jevin dengan mata elangnya. Jevin mendekatkan wajahnya ke telinga Glen. Sementara Nata menatap mereka berdua. Nata bingung harus apa? Sedangkan Laras dan Nova tidak berani ke lapangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
GLENATA
Teen Fiction❌️ DILARANG KERAS MENJIPLAK KARYA INI ❌️ KARYA INI ASLI KARANGAN SENDIRI. JIKA ADA NAMA, TEMPAT, WAKTU YANG SAMA. ITU TIDAK DISENGAJA. PERTAMA KALINYA AKU PAKAI PEMERAN DARI INDONESIA. SEMOGA SUKA 😊 •••• "Lo hanya boleh dekat sama gue!" "Tapi kak...