PUCAT

22 2 0
                                    

Sudah sekitar 4 hari Glen dan Nata tak bertemu, tak berkomunikasi juga. Nata, Nathan dan Nethan baru saja pulang dari Singapura sehari yang lalu. Namun Nata saat ini sedang sakit. Wajahnya terlihat sangat pucat pasih.

Saat ini Nata sendirian di rumah. Karena orang tuanya sibuk di restoran Shankara, ini weekend jadi restoran rame. Sementara Nathan dan Nethan harus meeting dengan klien. Padahal ini hari sabtu. Nata hanya bisa tiduran di kasur. Jika ia ingin makan, sudah tersedia di kamarnya. Minum juga

Sementara di basecamp GEangle Man semua sedang berkumpul, termasuk Gea, Laras dan Nova. Glen lebih banyak diam di banding ketika ia bersama Nata. Selama tidak bersama Nata, ia terus merokok.

"Gue aduin Nata ah kalo dia udah pulang. Glen ngerokok terus." Ucap Zaki. Glen langsung mengeluarkan mata elangnya kepada Zaki.

"Mampus. Mau di makan lo sama kak Glen." Ucap Nova.

"Diem lo nenek sihir."

"Tapi udah seminggu lho Nata gak ada kabarnya." Ucap Laras.

"Lo ada nanya ke orang tuanya, Glen?" Tanya Ethan.

"Gue gak nanya."

"Lo gak kangen sama Nata? Kok lo santai banget?" Tanya Raka.

"Wah, kak. Jangan salah. Setiap hari kak Glen itu kangen terus.  Apalagi setiap gue lewat kamarnya. Ngobrol terus sama si tupai. Berasa lagi ngomong sama kak Nata kali." Ucap Gea.

"Bisa diem gak?" Tanya Glen.

"Tapi kenyataan, kak."

"Diam!"

Gea pun terdiam.

"Lo coba telfon orang tua atau kakaknya. Atau lo telfon Nata lagi, Glen. Gak mungkin kan dia masih marah gara-gara lo ngerokok waktu itu." Ucap Kenzo.

"Gue coba deh." Ucap Glen sambil mengeluarkan ponselnya.

Saat ia menyalakan ponsel, ia terkejut ternyata banyak telfon tak terjawab dari Nathan sejak 30 menit yang lalu.

"Abangnya Nata nelfon gue dari tadi. Cuma hp gue ke silent."

"Coba lo telfon balik. Mungkin penting." Usul Zaki.

Glen langsung menelfon Nathan.

"Hallo, bang. Kenapa nelfon? Hp gue ke silent."

"Gue gak punya banyak waktu. Gue lagi ada meeting. Jadi gue nelfon lo cuma mau minta tolong temenin Nata di rumah. Dia lagi sakit. Di rumah gak ada siapa-siapa. Ayah bunda lagi sibuk di restoran. Gue sama Nethan ada meeting. Jadi tolong ya."

"Oh oke bang."

"Yaudah."

Telepon berakhir. Raut wajah Glen langsung berubah seperti ornag senang. Namun tak ia tunjukkan. Glen mematikan rokoknya. Dan sibuk memberikan pengharum mulut yang sangat banyak.

"Masih bau rokok gak?" Tanya Glen berbicara mendekati hidung Gea.

"Enggak."

"Kenapa, Glen?" Tanya Raka.

"Nata udah pulang. Dan abangnya nyuruh gue nemenin Nata di rumah. Karena gak ada orang. Nata lagi sakit."

"Lah kita ikut dong, kak." Ucap Laras.

"Enggak ada. Abangnya cuma nyuruh gue."

"Itu bukan berarti kita di larang jenguk, kak Glen." Ucap Nova.

"Enggak enggak."

"Ah kalian ini kayak gak paham aja. Udah biarin Glen pergi. Udah sana cepetan, kasihan Nata." Ucap Raka.

GLENATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang