HAMPA TANPA NATA

14 2 0
                                    

Sudah 2 minggu tidak ada kabar dari Nata. Glen sudah keluar dari rumah sakit 3 hari setelah ia operasi. Glen lebih banyak diam. Ia selalu menyendiri, jauh dari teman-teman dan banyak orang. Bahkan di rumah ia lebih banyak waktu di kamar, bersantai sambil melihat video atau foto saat bersama Nata.

Gea sudah beberapa kali membuat makanan dari resep Nata, tapi Glen tetap ingin masakan dari Natanya langsung. Rasa yang di masak Gea dan Nata berbeda walaupun satu resep. Tanpa Nata, Glen tetap menjalankan hidup sehat. Tapi tak lebih semangat di saat bersama Nata.

Glen merasa hidupnya hampa tanpa Nata. Biasanya yang setiap hari selalu melihat Senyum manis, tertawanya, bercandaannya, kekesalannya. Selama 2 minggu ini tak lagi ia rasakan.

"Rindu."

Satu kata itu yang Glen rasakan sampai sekarang. Ia masih belum tau apa tujuan Nata ikut abangnya ke Singapura selama ini? Tidak mungkin untuk pekerjaan. Orang tua Nata juga seperti menyembunyikan sesuatu. Tapi Glen tidak tau itu apa?

Yang saat ini Glen butuhkan adalah seorang Nata Ileana Shankara. Sosok wanita penyemangat hidupnya. Tak ada senyuman yang terukir lagi setelah kepergian Nata selama 2 minggu ini.

"Nat, lo beneran pergi dari gue?"

Bahkan setiap hari, Glen selalu bicara dengan boneka tupainya. Ia anggap itu adalah Nata. Ia selalu tersenyum hanya ketika melihat rekaman video Nata. Selain itu, senyumannya hilang.

"Nat, lo beneran ninggalin gue?"

"Lo udah gak sayang sama gue?"

Glen merasa asing setelah ia keluar dari kamar. Seakan kini kamarnya adalah dunianya.

▪︎▪︎▪︎

Di minggu siang yang cerah ini. Glen tetap mengurung dirinya di kamar. Tak ada kegiatan apapun selain menonton video dirinya bersama Nata di laptop. Tak bosan ia melihat video tersebut berulang kali. Tiba-tiba masuklah Gea ke dalam kamar Glen sambil membawa makanan.

"Kak." Panggil Gea.

"Hmm?"

"Makan dulu. Kakak belum makan dari pagi." Ucap Gea.

"Taro aja disitu."

Gea meletakkan makanannya di atas nakas. Gea menghela nafasnya saat Glen senyum-senyum menonton video Nata. Tiba-tiba Gea menutup laptop Glen.

"Eh apa-apaan sih kamu?"

"Kak, mau sampe kapan sih kakak kayak gini, hah? Ngurung diri di kamar. Ngurung diri di markas. Mau sampe kapan, kak? Anggap aja kak Nata udah pergi jauh dari kakak. Anggap aja kalian gak ada hubungan apapun lagi. Anggap aja semua berakhir. Kak Nata gak akan kembali ke kakak."

Glen berdiri di hadapan Gea. "Apa maksud kamu bilang kayak gitu?"

"Kakak lihat sendiri, semenjak kakak operasi sampe sekarang apa kak Nata ada kasih kabar? Udah 2 minggu, kak. Mau sampe kapan kakak kayak gini? Kakak kayak orang depresi tau gak? Stop kak. Ayok bangkit dan hidup seperti biasanya. Kak Nata gak akan kembali."

"Nata pasti kembali. Ini baru 2 minggu. Aku bakalan terus nunggu Nata."

Gea memegang kedua pundak Glen. Ia menggoyangkannya.

"Sadar kak, sadar."

▪︎▪︎▪︎

Sebulan telah berlalu. Nata masih juga tak kunjung ada kabar. Glen semakin tak bersemangat menjalani hidup. Padahal sebelum mengenal Nata, ia biasa saja. Tapi setelah mengenal Nata, ia seperti orang yang depresi akan kehilangan seseorang yang ia sayang untuk selamanya.

GLENATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang