RUMAH POHON

24 4 0
                                    

Sampailah mereka di sebuah tempat yang sangat sepi. Banyak pepohonan disana. Glen dan Nata turun dari motor.

"Kak ini tempat apa?" Tanya Nata melihat sekeliling.

"Ayok."

Glen menarik tangan Nata. Mereka berjalan melewati pepohonan. Dan sampailah di sebuah pohon yang sangat besar. Di atasnya ada sebuah rumah kecil, biasa kita bilang adalah rumah pohon.

"Ayo naik." Ucap Glen.

"Hah? Gak mau ah Nata takut jatoh."

"Enggak. Gue jagain dari bawah. Ayok."

"Gak mau. Nanti kak Glen ngintip, Nata kan pake rok."

Glen menghela nafasnya. "Gue hadap belakang. Cepetan naik."

"Tapi..."

"Naik! Di atas sana ada sesuatu. Lo pasti suka."

"Apaan?"

"Astaga. Mau gue gendong?"

"Eh eh enggak. Iya Nata naik. Kakak hadap sana."

Glen berbalik badan. Nata pun naik dengan perlahan. Sesekali ia menengok ke bawah, memastikan jika Glen tidak melihat dirinya.

"Udah belum?"

"Udah kak."

Nata membuka sepatu dan kaos kakinya. Glen membalikkan badannya lagi. Lalu ia naik ke atas menyusul Nata.

"Wahhhh. Kak Glen. Banyak banget makanannya. Ada coklat, es krim juga." Ucap Nata dengan mata berbinar. Untuk es krim di taro di tempat box khusus es ya.

"Suka?"

"Nata suka banget. Boleh Nata makan?"

"Boleh. Itu emang buat lo."

"Seriusan? Kapan kakak siapin?"

"Tadi pagi. Gue suruh orang."

Nata mengambil sebuah coklat, lalu ia buka dan memakannya.

"Ehmmm enak."

"Kenapa kita kesininya harus sekarang? Kenapa gak pas pulang sekolah aja?"

"Gakpapa."

"Nata mau makan es krim."

"Enggak. Harus makan nasi dulu."

"Nata udah sarapan kok."

"Beda. Ayok. Nanti keburu gak enak."

Glen dan Nata duduk di depan meja kecil yang sudah tersedia 2 piring nasi goreng. Mereka langsung makan bersama.

"Ini nasi goreng Shankara ya?" Tanya Nata.

"Kok tau?"

"Tau dong hehehe."

"Lo ngapain aja di London?"

"Jalan-jalan. Oh iya, Nata ada beliin kak Glen oleh-oleh. Tapi Nata lupa bawa. Besok deh ya, Nata bawain ke sekolah."

"Oke."

"Kakak ngapain nyiapin ini semua buat Nata? Nata kan gak lagi ulang tahun."

"Kenapa? Gak boleh?"

"Bukan gitu. Nata kan nanya."

"Udah cepetan makan aja. Jangan banyak omong."

"Lah kakak duluan yang ngajak Nata ngomong."

Glen menoleh ke Nata.

"Iya iya. Jangan natap Nata kayak gitu."

Mereka pun menghabiskan makanannya.

GLENATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang