KHAWATIR

16 2 0
                                    

Tiba-tiba Nata berdiri dari duduknya dan berlari ke arah kamar mandi. Semuanya terkejut.

"Nata, kenapa?" Tanya Nova yang langsung menyusul Nata. Yang lain pun ikut nyusul.

Tibalah mereka di depan kamar mandi. Terdengar suara Nata yang muntah. Nova ingin masuk ke kamar mandi, namun pintu di kunci.

"Nat, kamu kenapa?" Tanya Laras sambil mengetuk pintu.

"Wah lo apain anak orang sampe muntah gitu, Glen? Lo hamilin ya?" Tanya Zaki.

"Jaga mulut lo!"

Nova menyomot mulut Zaki. "Punya mulut di jaga."

"Ya maaf. Kan nanya."

"Eh udah gak ada suaranya." Ucap Kenzo.

Glen langsung mengetuk pintu. "Nata buka."

"Dobrak aja gak sih, kak? Takut Nata kenapa-napa. Lo lebih sayang Nata atau pintu?" Tanya Nova.

"Nata lah."

Glen mendobrak pintu tersebut. Percobaan pertama gagal. Percobaan kedua berhasil. Terlihat Nata sudah tergeletak di lantai kamar mandi. Glen langsung membopong Nata untuk di bawa ke kamar.

"Bawain air hangat." Ucap Glen yang langsung pergi ke kamar.

Sesampainya di kamar, Nata di tidurkan di kasur.

"Wajahnya pucet banget." Ucap Raka.

Glen panik, ia langsung memberikan aroma minyak kayu putih ke hidung Nata.

"Perasaan tadi baik-baik aja." Ucap Nova.

"Enggak. Tadi gue perhatiin emang udah mulai gak nyaman. Gue kira Nata gak nyaman sama duduknya atau apa gitu. Gak ekspek kalo bakalan muntah." Ucap Raka.

Glen mengusap kepala Nata dengan lembut. "Nat bangun."

Nata membuka matanya dengan perlahan. Ia melihat sekeliling. Glen memegang tangan Nata.

"Lo kenapa?" Tanya Glen khawatir.

"Kepala Nata pusing."

"Kamu ada salah makan, Nat?" Tanya Laras.

"Enggak tau. Tadi Nata udah merasa mual aja. Terus Nata gak kuat, akhirnya lari ke kamar mandi. Maaf ya udah bikin kalian khawatir."

"Gakpapa kok, adek manis." Ucap Zaki.

"Udah, kita keluar aja. Biarin Nata istirahat dulu disini. Mungkin kecapekan aja." Ucap Kenzo.

"Iya."

Semuanya keluar, kecuali Glen yang masih terus menggenggam tangan Nata.

"Lo ada salah makan? Tadi lo makan nasi sama ayam kan? Gue juga kan makan."

"Kayaknya asam lambung deh, kak."

"Lo minum air hangat dulu." Ucap Glen membantu Nata untuk duduk. Nata meminumnya.

"Maaf ya kak udah bikin khawatir. Nata tadi udah berusaha nahan. Tapi ternyata gak bisa."

"Lain kali kalo ada apa-apa jangan di tahan. Kalo udah ngerasa gak enak, ngomong aja."

"Iya, kak."

"Yaudah lo istirahat aja dulu."

Nata mengangguk. Ia kembali berbaring. Glen menyelimuti Nata.

"Geser."

"Hah?"

"Gue mau duduk disini."

"Oh." Nata pun geser ke samping. Glen duduk di sebelah Nata. Ia mengelus kepala Nata dengan lembut.

GLENATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang