LONDON

47 4 0
                                    

Di London sudah pukul setengah 9 malam. Sementara di Indonesia sudah dini hari. Nata dan Nethan sudah sampai di apartemen mereka yang dulu sempat di tempati.

"Abang Nathan." Panggil Nata berteriak.

"Aduh adek abang. Kangen deh." Ucap Nathan memeluk adik perempuannya itu.

"Nata juga kangen sama abang."

"Dih gue gak di kangenin bang?" Tanya Nethan.

"Enggak. Gue cuma kangen sama Nata yang imut ini." Ucap Nathan mencubit pipi Nata.

"Ih abang. Kebiasaaan."

"Hehehe abang kangen nyubit pipi kamu."

"Ihhh."

"Gimana kabarmu disana selama abang gak ada?"

"Ah Nata mau sekolah disini aja, bang." Ucap Nata.

"Kenapa?"

"Nata gak suka disana. Semuanya jahat ke Nata."

"Nethan udah cerita semuanya ke abang tentang kejadian tadi."

Nata duduk di sofa, begitu juga dengan Nathan dan Nethan.

"Nata salah apa? Padahal Nata biasa aja. Kenapa orang-orang gak suka sama Nata?"

"Kamu sabar ya. Setelah lulus sekolah. Terserah kamu mau tetap kuliah di Indonesia atau kembali kesini."

"Tapi, lama."

"Abang gak bisa biarin kamu sendirian disini."

"Tapi disana Nata di jahatin terus."

"Kan ada Glen." Ucap Nethan.

"Ih apaan sih abang."

"Nethan juga udah cerita semuanya tentang kamu dan Glen."

Nata tersipu malu.

"Tuh kan malu-malu." Ucap Nethan.

"Kamu suka sama Glen?" Tanya Nathan.

"Ih enggak abang."

"Abang masih belum setuju kamu sama dia. Karena yang kita tau dia itu ketua geng motor. Anak geng motor itu brandalan." Ucap Nathan.

"Tapi kak Glen baik kok." Ucap Nata.

"Dia emang baik. Tapi, abang gak mau kamu kenapa-kenapa. Apalagi penyebabnya dia."

"Hmm iya abang."

"Yaudah kalian istirahat sana."

"Oke."

▪︎▪︎▪︎

INDONESIA.

"Adek manis mana? Kok gak ikut istirahat?" Tanya Zaki.

"Nata gak masuk." Ucap Laras.

"Kenapa?" Tanya Ethan.

"Gak tau. Gak ada kabar."

"Apa jangan-jangan Nata gak mau masuk sekolah karena kejadian kemaren? Bisa aja kan?" Dia ada bilang, gak suka disini." Ucap Kenzo.

"Masa Nata sampe segitunya?" Tanya Nova.

"Ya bisa aja. Anak sepolos itu bisa trauma juga. Apalagi dia baru disini kan? Mungkin sebelumnya di London dia gak pernah dapat perlakuan kayak gini." Ucap Raka.

"Iya sih ada benernya."

"Glen, lo tau sesuatu?" Tanya Zaki.

"Enggak."

"Beneran gak tau? Lo kan akhir-akhir ini dekat sama adek manis." Ucap Zaki.

"Gue gak tau."

Semuanya terdiam dan saling memberikan kode untuk Glen

GLENATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang