"Wih tumben gak bareng adek manis?" Tanya Zaki.
"Gea ada tugas, jadi harus dateng cepat. Mama papa gak ada yang bisa anterin juga. Gue udah whatsapp Nata hari ini gak bareng. Tapi gak ada balasan."
"Masih marah gara-gara lo ngerokok kemarin kali." Ucap Kenzo.
"Hmmm."
"Eh udah bel. Ayok masuk." Ajak Zaki.
▪︎▪︎▪︎
"Eh kok kalian berdua aja? Adek manis mana? Gak ke kantin?"
"Nata gak masuk." Ucap Laras.
"Kenapa?" Tanya Glen.
"Lah gue kira lo tau, kak." Ucap Nova.
"Enggak. Tadi pagi gue bareng Gea. Ngirim pesan ke Nata juga gak ada balasan.".
"Kata guru Nata izin gak masuk sampai jumat. Berarti dia masuk lagi senin."
"Gak ada bilang kemana?" Tanya Glen.
"Katanya sakit."
"Sakit apaan kok bisa izin sampe jumat?" Tanya Kenzo.
"Gak tau."
Glen langsung menghubungi Nata beberapa kali. Namun tidak ada jawaban.
"Gak di jawab sama dia." Ucap Glen.
"Masih marah kali sama lo." Ucap Ethan.
"Gak mungkin sih. Karena tadi gue nelfon Nata berkali-kali juga gak ada jawaban." Ucap Nova.
"Nih anak bikin khawatir mulu." Ucap Glen.
"Yaelah nanti pulang sekolah, kita ke rumahnya aja buat jenguk. Gak usah frustasi gitu." Ucap Raka.
"Frustasi lah dia, Nata gak masuk sekolah beberapa hari. Biasanya nempel terus kayak prangko." Ucap Nova.
Glen menatap Nova tajam. "Kenapa? Mau gue colok mata lo? Gue lagi megang garpu nih."
"Si nenek lampir udah kayak psikopat." Ucap Ethan.
"Diam aja lo, setan."
Sementara di tempat lain...
"Abang, Nata takut."
"Kamu tenang ya. Ini demi kebaikan kamu." Ucap Nathan yang merangkul Nata.
"Jangan pikirin apapun. Pikir aja kamu akan sembuh." Ucap Nethan.
"Iya, bang."
"Patient Nata?"
"Yes, doctor."
"The operation will start soon. Please prepare and enter the operating room."
"Okay."
Nata memeluk Nathan dan Nethan.
"Semoga operasi Nata lancar ya, bang. Dan Nata masih bisa melihat kalian berdua." Ucap Nata.
"Eh jangan bilang kayak gitu. Kamu harus optimis." Ucap Nathan.
"Ingat, banyak yang sayang sama kamu. Jadi kamu harus sembuh." Ucap Nethan.
"Nata udah gak yakin, bang."
"Kamu harus yakin, dek. Demi ayah bunda dan abang. Kita akan berusaha supaya kamu sembuh. Optimis ya."
"Abang." Nata memeluk Nathan dan Nethan dengan sangat erat.
"Udah sana kamu siap-siap dan masuk ke ruangan." Ucap Nathan.
"Iya abang."
Nata pergi bersama beberapa dokter. Nathan dan Nethan saling menatap. Terlihat dari mata mereka berdua, bahwa mereka sangat sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
GLENATA
Teen Fiction❌️ DILARANG KERAS MENJIPLAK KARYA INI ❌️ KARYA INI ASLI KARANGAN SENDIRI. JIKA ADA NAMA, TEMPAT, WAKTU YANG SAMA. ITU TIDAK DISENGAJA. PERTAMA KALINYA AKU PAKAI PEMERAN DARI INDONESIA. SEMOGA SUKA 😊 •••• "Lo hanya boleh dekat sama gue!" "Tapi kak...