"ては" (tewa) dan "では" (dewa) dalam Bahasa Jepang digunakan untuk membuat kondisi atau ketentuan dalam kalimat. Keduanya memiliki fungsi yang mirip namun digunakan dalam konteks yang sedikit berbeda. "ては" (tewa) umumnya digunakan secara informal, sedangkan "では" (dewa) lebih formal.
Penjelasan:
- "ては" (tewa) dan "では" (dewa) digunakan untuk menunjukkan kondisi atau ketentuan dalam kalimat.
Contoh Kalimat:
- 遅れてはいけません。 (okurete wa ikemasen)
- Artinya: Anda tidak boleh terlambat.
Bagian-bagian Kalimat:
- 遅れて (okurete) - terlambat
- は (wa) - partikel yang menunjukkan topik
- いけません (ikemasen) - tidak boleh
Dalam contoh kalimat di atas, "遅れてはいけません" (okurete wa ikemasen) menggunakan "ては" (tewa) untuk menunjukkan kondisi bahwa Anda tidak boleh terlambat. Frasa ini memberikan ketentuan tentang perilaku yang diharapkan.
Sementara itu, "では" (dewa) juga bisa digunakan untuk tujuan yang serupa, namun cenderung digunakan dalam situasi yang lebih formal. Contoh penggunaan "では" (dewa):
- 会議では、静かにしてください。 (kaigi dewa, shizuka ni shite kudasai)
- Artinya: Harap tetap tenang selama pertemuan.
Pemilihan antara "ては" (tewa) dan "では" (dewa) tergantung pada situasi dan tingkat keformalan dalam percakapan.
Jika Anda membutuhkan contoh kalimat atau penjelasan lebih lanjut, jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan! 🇯🇵🗨️✨@narumi
"Dewa" adalah partikel dalam Bahasa Jepang yang sering digunakan untuk menyatakan kondisi, pembatasan, atau situasi tertentu dalam kalimat. Partikel "dewa" lebih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari untuk menunjukkan kondisi yang lebih umum atau formal.
Penjelasan:
- "では" (dewa) digunakan untuk menunjukkan kondisi, pembatasan, atau situasi dalam kalimat, sering digunakan dalam konteks lebih formal.
Contoh Kalimat:
- 静かにしてください。では、皆さん、始めましょう。 (shizuka ni shite kudasai. dewa, minasan, hajimemashou)
- Artinya: Harap tetap tenang. Sekarang, mari kita mulai.
Bagian-bagian Kalimat:
- 静かにしてください (shizuka ni shite kudasai) - Harap tetap tenang
- 皆さん (minasan) - Semua orang
- 始めましょう (hajimemashou) - Mari mulai
Dalam contoh kalimat di atas, frasa "では" (dewa) digunakan untuk mengaitkan dua perintah atau tindakan yang berbeda. Partikel ini digunakan untuk mengalihkan fokus atau situasi ke perintah kedua setelah menyampaikan permintaan pertama.
"Dewa" sering digunakan dalam percakapan formal ataupun saat memberikan instruksi, menetapkan aturan, atau menyampaikan informasi penting dalam konteks yang lebih serius atau resmi.
Jika ada pertanyaan lebih lanjut atau butuh contoh kalimat lain, jangan ragu untuk bertanya! 🇯🇵🗨️✨@narumi
"ては" (tewa) dalam Bahasa Jepang digunakan untuk mengekspresikan kondisi atau ketentuan dalam kalimat. Bentuk ini umumnya digunakan secara informal dan memberikan nuansa yang lebih santai dalam percakapan sehari-hari.
Penjelasan:
- "ては" (tewa) digunakan untuk menunjukkan kondisi atau ketentuan dalam kalimat secara informal.
Contoh Kalimat:
- 遅れてはいけません。 (okurete wa ikemasen)
- Artinya: Anda tidak boleh terlambat.
Bagian-bagian Kalimat:
- 遅れて (okurete) - terlambat
- は (wa) - partikel topik
- いけません (ikemasen) - tidak boleh
Dalam contoh kalimat di atas, frasa "遅れてはいけません" (okurete wa ikemasen) menggunakan "ては" (tewa) untuk menyatakan bahwa seseorang tidak boleh terlambat. Frasa ini memberikan kondisi atau aturan yang harus dipatuhi.
"ては" (tewa) sering digunakan dalam situasi informal di antara teman sebaya atau dalam percakapan sehari-hari untuk mengekspresikan kondisi atau ketentuan secara ringan.
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau ingin contoh kalimat lainnya, jangan ragu untuk bertanya! 🇯🇵🗨️✨@narumi
KAMU SEDANG MEMBACA
🎌日本語の学習 ( BELAJAR BAHASA JEPANG ) 🎌 Versi 2
FantasySelamat datang dalam perjalanan belajar Bahasa Jepang! Bahasa Jepang adalah bahasa yang indah dan kaya, serta memiliki budaya yang mendalam. Saya siap membantu Anda dalam menjelajahi dan memahami berbagai aspek dalam pembelajaran Bahasa Jepang. Dala...