Kina membuka matanya, sungguh terkejut dirinya saat menyadari laki-laki bertubuh kekar, sedang memeluknya dengan erat dalam posisi keduanya saling berhadapan.
Kina reflek mendorong Jiro yang masih terpejam, namun lelaki itu malah semakin mengeratkan pelukannya dan menahan pinggang Kina agar tidak pergi.
"Lepasin," Kina ingin mengutuk dirinya sendiri saat ini juga. Semalam ia ingat betul kalau ia tidur membelakangi Jiro. Kenapa sekarang malah jadi saling berhadapan, apalagi Jiro shirtless, ini semakin membuat Kina kesal dan ingin memaki-maki dirinya sendiri.
"Jangan salahin gue, lo sendiri yang balik badan jadi berhadapan sama gue," ucap Jiro dengan suara khas orang bangun tidur. Sepertinya ia tahu apa yang ada dipikiran Kina. Kina mendorong Jiro agar menjauh darinya, setelahnya ia bangkit dan keluar dari kamar Jiro untuk kembali ke kamarnya. Jiro hanya pasrah dan tetap memejamkan matanya.
—
Kina sangat senang karena hari ini ia akan kembali melihat temannya, terutama Juviaz sahabatnya. Kina berusaha melupakan beberapa kejadian yang menimpanya belakangan ini, dan menghilangkan kesedihannya karena pujaan hatinya menikah dengan orang lain. Tentu Kina akan bertemu dengan Nanda pastinya, maka dari itu Kina perlu menyiapkan mental dan hatinya untuk bertemu dengan Nanda lagi.
Gadis itu keluar dari kamar, dan mencari keberadaan Jiro. Ia menemukan Jiro sedang duduk di meja makan sendirian. Kina menghampiri Jiro dan ikut bergabung bersamanya.
"Makan dulu," titah Jiro pada Kina. Asisten rumah tangga yang biasa membantu Jiro, menyiapkan makanan dan menaruh segelas susu ke hadapan Kina. Kina tersenyum kikuk dan mengucapkan terima kasih.
"Bi Ani di sini jadi mata-mata gue, jadi lo gak bisa sembarangan bohongin gue." Ucap Jiro yang tanpa menoleh sedikitpun pada Kina.
Bi Ani hanya bekerja dari pagi sampai jam 2 siang, sisanya Jiro yang akan melakukannya sendiri. Selain Bi Ani di rumah ini juga ada Pak Tejo, selaku yang membantu Jiro menbersihkan kebun dan halaman. Di rumah yang cukup besar ini, Jiro hanya tinggal sendiri, kadang ada teman-temannya yang datang untuk menumpang tidur atau hanya sekedar bermain. Ingat, pria dewasa juga butuh main dan bersenang-senang.
"Ayo berangkat sekarang Jiro," ajak Kina.
Jiro melirik arloji di tangan kirinya. "Makan dulu, masih lama juga. Masuk jam berapa emang kalo shift sore?" sahutnya datar.
"Jam 4, tapi kata lo kan jauh dari sini. Jangan mepet berangkatnya." Kina tidak mau waktunya terbuang sia-sia.
"Makan dulu Kina." Jiro menghiraukan permintaan Kina untuk berangkat sekarang.
"Minum susunya aja kalo gitu," sambung Jiro yang diangguki oleh Kina dan langsung meneguk susu yang dibuatkan Bi Ani sampai habis. Paling tidak Jiro tenang, perut gadis itu tidak kosong sama sekali.
Setelah selesai dengan makannya Jiro pergi ke kamar untuk mengambil kunci mobilnya dan kembali lagi ke meja makan.
"Ambil tas lo, gue tunggu di luar." Jiro berjalan meninggalkan Kina.
Kina mengangguk dan beranjak dari sana.
—
Selama perjalanan tadi Jiro lebih banyak diam dan fokus menyetir saja. Sedangkan Kina seperti orang gabut yang hanya melihat ke arah luar sepanjang perjalanan.
Kini Jiro dan Kina sudah sampai di tempat Kina bekerja. Lupa dengan dirinya yang harus tetap tinggal dengan Jiro, Kina lebih memilih tersenyum riang karena ia akan kembali bekerja dan bertemu dengan yang lain.
"Udah sana keluar, tunggu apa lagi?" usir Jiro.
Kina menggaruk kepalanya yang tak gatal itu. "Jiro, kalo gue tinggal sama lo. Nasib kamar kost gue gimana ya? sayang karena gue udah bayar kost bulan ini sama bulan depan." Ucap Kina yang tiba-tiba teringat kamar kostnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUSLY | Jihoon Treasure
FanfictionPark Jihoon x OC ⚠️ no one exit door. "Once you get in here, you won't be able to get out. come and play with me. Lo cuma perlu terima gue, dan hidup sama gue, maka lo akan selamat, Kinara." [Sajiro Runggala] "Shut your mouth! gue cuma punya kaki g...