25. Mistake

521 57 6
                                    

⚠️⚠️⚠️⚠️

Kina mendongakkan kepalanya akibat Jiro menarik rambutnya dengan kasar. Ia terus memohon kepada Jiro agar berhenti melakukan itu padanya.

"Lo sadar gak salah lo apa?" Jiro mencengkram dagu Kina dengan kuat.

Kina menganggukkan kepalanya berkali-kali. Matanya berair menahan sakit akibat perlakuan kasar Jiro. "Gak usah nangis! yang salah juga lo!"

"Tapi, Elkas yang izinin gue buat pulang sama Gavi, Gavi juga cuma anter sampe halte aja. Sisanya gue nerusin pake bus ke sini." Jelas Kina sambil terisak. Ia membuat kesalahan karena pulang lebih dulu tanpa menunggu Jiro datang menjemputnya, ia juga sudah menghubungi Elkas agar menyampaikan pesan pada Jiro kalau Kina akan pulang dengan Gavi sore ini.

"Ngelawan mulu, anjing." Jiro memukul lengan Kina hingga memar. Kina meringis kesakitan.

Jelas Kina melawan, lagi pula ia jujur mengatakan yang sebenarnya.

"Ji udah Ji, gue yang salah." Elkas berusaha menghentikan Jiro.

"Lo gak salah, karena lo gak tau aturan yang gue buat. Sedangkan dia, dia tau semua aturan yang gue buat di rumah ini." Jiro menghempas Kina hingga tersungkur.

Kini Jiro kembali menarik rambut Kina hingga kepala gadis itu terangkat dan menatapnya. "Tuan rumah di sini siapa, Elkas atau Gue?"

"Jawab!"

"Lo"

"Udah tau kan? tapi kenapa selalu ngelanggar aturan yang gue buat?" Jiro melepaskan tangannya dari rambut Kina. Memaksa Kina untuk berdiri menghadap dirinya.

Tubuh Kina gemetar, ia memberanikan diri membuka suara. "Gue benci sama lo Jiro, gue benci ketika harus nurutin semua mau lo tanpa lo pikir gue nyaman atau nggak dengan semua itu. Selama ini gue berusaha terima untuk tinggal sama lo, tapi kenyataannya gak bisa. Gue gak bisa hidup sama orang yang banyak nuntut dan main kasar."

"Gue yakin lo tau soal latar belakang dan masa lalu gue, gue cuma punya kaki gue untuk berdiri sendiri. Tapi lo dateng dan hancurin hidup gue, dengan menyuruh gue untuk hidup bersama lo, bajingan."

Plak!

Jiro melayangkan tamparan pada pipi sebelah kiri Kina. Elkas tersentak melihat Jiro dengan mudahnya menampar gadis itu. "Gak ada yang suruh lo ngomong begitu ke gue, Kinara."

Kina memegang pipinya, kini air matanya berhasil lolos. Tatapannya pada Jiro menjadi tatapan kebencian yang amat mendalam. Hancur sekali hidupnya, Kina merasa kesulitan selalu datang di hidupnya. Terlebih saat bertemu manusia laknat seperti Jiro.

"Ji udah, gak semuanya bisa lo selesain dengan cara kasar."

Jiro melayangkan tatapan amarah pada Elkas. "Pergi El, sebelum lo yang jadi samsak gue." Usir Jiro.

Elkas tidak bisa banyak membantu Kina, ia merasa salah pada gadis itu karena mengizinkan gadis itu pulang bersama temannya. Lagi pula, hanya pulang bersama? Kina tidak melakukan hal aneh dengan laki-laki lain. Tapi Jiro terlalu posesif, bahkan lebih mengarah ke gila dibanding posesif.

"Masuk kamar," titah Jiro pada Kina.

Tanpa memberontak, Kina berjalan masuk ke dalam kamar dan membanting pintu dengan kasar.

Kina terus menangis hingga matanya sembab, mau bagaimana pun Kina tidak akan betah tinggal berlama-lama di dalam rumah ini. Hidup bersama laki-laki yang hanya memikirkan egonya, membuat Kina muak. Laki-laki yang emosinya pasang surut, dan temprament. Esok ia seolah menyayangi Kina, tapi kemudian hari ia akan kembali menyakiti gadis itu dengan tangannya sendiri.

DANGEROUSLY | Jihoon Treasure Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang