Disclaimer : 🔞 yaaa wkwk
H a p p y R e a d i n g ❣️
Kina sedikit bingung dengan sikap Jiro 4 hari ini. Laki–laki itu terus bermanja padanya. Meskipun Jiro memang senang bermanjaan dengan Kina, tapi untuk belakangan ini Jiro lebih manja dari biasanya. Ia bahkan rela meninggalkan pekerjaannya hanya untuk menghabiskan waktunya bersama Kina.
4 hari yang lalu, Jiro menuruti Kina yang sangat ingin mencoba masakan laki–laki itu. Kemudian 3 hari yang lalu, Jiro memperbolehkan Kina untuk menginap di rumah Bi Ani, meskipun di sana ada Yuga laki–laki yang Jiro larang kedatangannya di rumahnya karena khawatir Yuga naksir pada gadisnya itu.
Hari berikutnya Jiro memperbolehkan Kina keluar sendirian selama seharian tanpa dirinya, namun tetap dalam pantauan sadapan ponselnya dan beberapa orang suruhan Jiro.
Dan sehari yang lalu, hingga hari ini Jiro terus mengajak gadis itu berjalan–jalan, menghabiskan waktu bersama di luar.
Seperti pada hari ini, Jiro mengajak Kina Quality Time di luar. Ia menuruti permintaan Kina yang sangat ingin mencoba wahana di sebuah taman bermain, atau taman hiburan Dunia Fantasy.
"Aku gak pernah ke sini tau," ucap Kina berbinar saat keduanya sudah sampai di dunia fantasy, atau katakanlah dufan.
Jiro menatap Kina dengan terpatri. Besar sekali rasa cintanya pada gadis yang ada di hadapannya saat ini. Jiro menatap gadis itu dengan penuh cinta dan rasa sayang yang sulit untuk ia utarakan saat ini, terlampau sayangnya hingga dirinya sudah tidak sanggup lagi menyiratkan segala perasaannya pada gadis itu.
Tangan Jiro bergerak mengusap kepala gadisnya itu. Kemudian turun, meraih tangan mungil Kina. Dan mengecup lama punggung tangan gadisnya itu. "Seneng gak kamu? sekarang jadi udah pernah ke sini kan?"
Kina terpaku sejenak saat Jiro mencium tangannya. Sekon kemudian ia mengangguk kegirangan seperti anak kecil. "Iya sayang! aku seneng banget! makasih kamu udah mau kabulin keinginan aku." Katanya dengan lantang.
Kesekian kalinya Jiro menuruti kemauan gadis itu, Kina yang baru pertama kali datang ke dunia fantasy. Akan tetapi gadis itu sudah berani menjajal hampir semua wahana yang ada di sana, tentunya Jiro yang menemaninya.
"Tadi kamu kekeuh mau pake rok kan? untungnya aku larang. Liat aja, kamu naik wahananya yang exstream semua, bisa kalang kabut akunya kalo tadi kamu jadi pake rok."
Kina menunjukkan cengiran khasnya. "Hihi, biar cantik tau aku pake rok! kan kamu suka katanya kalo aku pake yang lucu–lucu gitu." Katanya sebagai pembelaan.
"Ya gak lucu kalo orang–orang pada liatin kamu, emangnya kamu mau, kalo aku hajar cowok–cowok mata keranjang yang ada di sini?" Tukas Jiro, dan menatap sinis gadis itu.
"Bercanda sayangku, ngambek mulu ih."
Jiro terkekeh. "Nggak sayang, aku gak marah. Wahana terakhir apa, bianglala kan? kayaknya kalo sorean antriannya gak akan panjang deh, lagi pula kita pake fast track kan. Jadi kalo sekarang kita istirahat dulu gimana? habis itu kita naik bianglalanya menjelang sunset aja, mau?"
Kina mengangguk setuju, menyepakati apa yang Jiro tawarkan padanya. "Setuju, boleh banget! dan mau banget!"
Jiro menggandeng tangan gadis itu. Berjalan ke arah penjual es krim yang ada di sana. Kina tersenyum senang, bahkan setelah tangannya menerima satu buah ice cream cone, senyumnya kian merekah.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUSLY | Jihoon Treasure
أدب الهواةPark Jihoon x OC ⚠️ no one exit door. "Once you get in here, you won't be able to get out. come and play with me. Lo cuma perlu terima gue, dan hidup sama gue, maka lo akan selamat, Kinara." [Sajiro Runggala] "Shut your mouth! gue cuma punya kaki g...