Hari ini Kina libur bekerja alhasil ia hanya berdiam diri saja di rumah.
"Kenapa lagi?" tanya Jiro saat Kina membuka pintu kamarnya.
Kina menggigit bibir bawahnya. "Jiro, lo masih pegang hp gue yang rusak gak ya kira-kira? kalo iya boleh gue minta gak? gue yang service nanti. Kayaknya gue butuh hp deh buat tau jadwal shift sama buat cek gajian gue."
Tidak ada jawaban dari Jiro, Kina memutuskan untuk melupakan permintaannya itu. "Ah yaudah kalo gak ada, nanti gue minta tolong bang Haidan buat infoin langsung aja deh. Jangan lewat hp, gue pergi ya." Kina langsung berjalan ke dapur.
Jiro hanya menatap kepergian gadis itu.
— kinda 🔞
Kina duduk di kursi mengarah ke luar jendela di kamarnya. Ia merasa bosan karena di hari liburnya ia malah tidak melakukan apa-apa selain berdiam diri di kamar. Kina kesal dengan situasi seperti ini.
Kina menoleh ke arah pintu saat mendengar suara pintu terbuka. Ia pikir Jiro yang datang, ternyata Danuar. Mantan kekasihnya.
Kina bangkit dari duduknya saat Danuar masuk ke dalam kamar dan menutup pintunya.
"Sempit banget dunia ya Kin, gue kira setelah putus dari lo kita gak akan bisa ketemu lagi."
Kina benci dengan Danuar setelah laki-laki ini berani menyelingkuhinya dulu. Terlebih saat secara tidak sengaja Kina mengenali Danuar saat Jiro membawanya dulu. Tapi Danuar malah seolah-olah menjelek-jelekkan Kina. Dan menganggap Kina cewek murahan.
"Busuk hati lo Arya, kenapa setiap di depan Jiro lo selalu bersikap seolah-olah lo gak kenal sama gue?"
Danuar duduk di sofa, sedangkan Kina masih berdiri menatap laki-laki itu dengan ekspresi kesal namun tetap berusaha tenang.
"Lo gak akan tau gimana nasib gue kalo Jiro tau ternyata gue itu mantan lo. Mungkin gak cuma gue aja yang bakal dia hajar, tapi lo juga."
"Sorry ya Kin, gue cuma ngelindungi diri aja dari Jiro, dia itu gila."
"Yaudah, sekarang lo keluar. Gak mau ketauan sama Jiro kan kalo kita pernah ada something?" usir Kina.
"Nanti dulu, gue kangen sama lo." Sahut Danuar yang kini sudah berdiri menghampiri Kina. Danuar menarik Kina lebih dekat dengannya.
"Gue benci sama lo, Arya."
"Maafin gue Kina. Tapi gue masih sayang sama lo."
"Jijik gue dengernya. Kalo lo mau gue maafin, lo bantu gue keluar dari sini."
Danuar menatap bingung Kina. "Bukannya lo udah menikmati tinggal bareng Jiro ya di sini?"
Kina mendengus. "Gue cuma pura-pura aja biar gak mati di tangan temen lo itu."
"Yaudah, gue gak bisa bantu apa-apa. Intinya selagi lo nurut sama dia, lo gak akan mati di sini Kin." Jawaban Danuar seperti tidak menjadi solusi untuk Kina.
"Kina, buka pintunya. Kenapa dikunci."
Keduanya reflek menoleh ke arah pintu, Jiro memanggil Kina dari luar.
"Gimana ini Kin,"
"Ya gue gak tau, siapa suruh lo ke sini." Ucap Kina yang juga kebingungan harus melakukan apa.
"Gini, lo masuk kamar mandi dan pura-pura lagi mandi. Nanti biar Jiro jadi urusan gue."
Kina langsung masuk ke dalam kamar mandi. Sedangkan Danuar yang membukakan pintu.
Jiro mencengkram kerah baju Danuar begitu saja setelah mendapati Danuar ada di dalam kamar Kina. "Lo ngapain di sini, anjing!"
"Eits, santai bro santai." Danuar menepis tangan Jiro dari bajunya.
"Gue baru banget masuk, karena nyari lo. Lagian gak ada Kina di sini." Alibi Danuar.
Jiro melihat ke dalam, memang tidak ada Kina di sana. Setelahnya ia mengusir Danuar untuk pergi dari situ. "Awas aja kalo lo berani macem-macem." Ancam Jiro.
Jiro duduk di atas ranjang, menunggu Kina keluar dari kamar mandi. Gadis itu cukup lama berdiam diri di dalam. Entah apa yang ia lakukan di dalam sana.
Kina keluar dengan handuk yang menutupi kepalanya, sedangkan tubuhnya masih berbalut baju lengkap.
"Ngapain sih? lama banget." Kina tersentak saat melihat Jiro di atas kasurnya.
"Abis keramas, lepek banget rambut." Kina terpaksa harus mengeramasi rambutnya agar Jiro tidak curiga.
"Tadi ada yang ke sini kan?"
Kina berjalan ke meja rias dan duduk di atas kursi. "Nggak tau, gue di dalem kamar mandi dari tadi"
"Tadi sih denger ada yang manggil-manggil nama lo. Tapi kan nama gue bukan Jiro ya, jadi gue gak sahutin. Lagian gue lagi di dalem kamar mandi kan." Ucap Kina kikuk.
Jiro menghela nafas. "Oh yaudah, gapapa." Jiro mengira ucapan Kina benar, ia tidak bertemu dengan Danuar.
Kina melepas handuk di kepalanya dan mengambil hair dryer dari laci. Menyalakan mesin hair dryer dan mulai mengeringkan rambutnya. Atensi Jiro teralihkan pada gadis yang tengah menatap dirinya sendiri di kaca sambil mengeringkan rambutnya. Jiro bangkit dan melangkahkan kakinya mendekati gadis itu. Ia merebut hair dryer itu dari tangan Kina.
"Gue aja yang keringin." Jiro mulai menyentuh rambut Kina dan mengarahkan hair dryer ke rambut gadis itu.
Kina menahan canggung setengah mati saat tangan Jiro bermain-main mengusak rambutnya. Ia menahan nafasnya saat Jiro mendekatkan wajahnya pada rambutnya, kemudian turun ke leher jenjangnya. Bisa Kina lihat dari pantulan cermin, Jiro memejamkan matanya sambil menghirup aroma harum yang keluar dari tubuh Kina. Kina merinding, bukan main.
"Wangi banget gue suka," Jiro meletakkan hair dryer di atas meja, kini ia menarik Kina untuk berdiri dan memeluk Kina dari belakang. Karena sulit memeluk Kina apabila gadis itu dalam posisi duduk.
"Iya, gue pake shampoo yang lo beliin. Wanginya persis kayak yang gue punya di kost-an dulu."
Jiro kembali menghirup aroma gadis itu. "Gue waktu itu keinget terus sama wangi lo, jadi gue ngide buat beliin lo shampoo yang wanginya sama kayak wangi rambut lo. Wangi floral gitu, gue suka."
"Iya tapi ini versi mahalnya, sedangkan yang gue punya dulu itu versi hemat budget anak kost."
Jiro melepaskan pelukannya, ia mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya. Dan memberikan benda itu untuk Kina. "Ini, buat lo."
Kina menatap bingung benda yang ia terima itu, "kok baru?"
"Hp lama lo gak akan bisa bener, datanya juga gak bisa dibackup. Jadi, gue beliin yang baru aja. Syaratnya lo gak boleh simpen nomor cowok lain, selain gue dan temen–temen gue. Selagi lo gak aneh-aneh, gue gak akan marah. Kalo lo ketauan chatting sama cowok lain, kemungkinan hp ini gue ambil lagi."
"Lo gak pasang penyadap kan?" Kina menaruh curiga pada Jiro.
"Nggak."
"Nggak salah lagi."
TBC...
2 chapter dulu yaa🥹🙏🏻
vote dan komennya ayangiee🩵
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUSLY | Jihoon Treasure
FanficPark Jihoon x OC ⚠️ no one exit door. "Once you get in here, you won't be able to get out. come and play with me. Lo cuma perlu terima gue, dan hidup sama gue, maka lo akan selamat, Kinara." [Sajiro Runggala] "Shut your mouth! gue cuma punya kaki g...