50. Bolu kiss++

767 76 19
                                    

Tok tok tok!

"Masuk" teriak Jiro dari dalam.

Muncul Kina dari balik pintu seraya membawa nampan. Atensi Elkas, Jarrel, Gandhi, Danuar, serta Jiro tentunya teralihkan pada Kina yang masuk ke dalam tempat mereka berkumpul.

Mereka berlima saling melihat satu sama lain.

"Ini, gue ada buat bolu, gue kan kurang jago baking. Tapi bisa lah dikit-dikit buat kue, misalkan nanti ada yang kurang atau rasanya aneh, lo pada bilang ke gue ya. Biar gue belajar lagi." Kina menaruh piring berisi kue bolu buatannya.

Selanjutnya ia meletakkan teko berisi es sirup yang sudah ia buat juga tadi. "Kalo kurang masih ada di bawah. Ambil aja ya."

Kelima orang itu malah memperhatikan Kina tanpa berkedip sama sekali. Jiro yang paling menyadari keempat temannya menatap intens Kina, langsung memberi tatapan ancaman pada mereka berempat.

Kina kembali keluar dan turun ke bawah.

"Anjing, mata lo semua!"

Elkas menatap lamat Jiro. "Ji, Kina sering pake baju gitu gak kalo lagi sama lo doang?"

Jiro menaikkan sebelah alisnya, kemudian menggelengkan kepalanya. "Enggak."

"Cantik banget anjing, kalo modelannya feminim gitu." Timpal Gandhi.

Jiro juga sedikit terkejut dengan penampilan Kina tadi. Padahal Kina hanya menggunakan dress santai dengan sandal jepit. Dress yang digunakan pun tertutup pada bagian bahu, memang panjangnya hanya seatas lutut. Dan juga sedikit press body. Mungkin itu yang membuat Jiro dan lainnya kaget dengan penampilan Kina.

"Kalo gue bilang Kina seksi, lo marah gak Ji?" ujar Jarrel.

Jiro menggeleng pelan. "Nggak marah karena emang bener, tapi kalo lo semua kurang ajar baru gue marah."

"Udah stop bayangin cewek gue, fantasi lo liar semua anjing!" omel Jiro.

Danuar terkekeh. "Mungkin karena doi gak biasa pake begituan kali ya? biasanya celana panjang terus kan? ya karena pake dress santai selutut gitu aura keibuannya keluar, terus feminim juga kan. Jadi wajar sih kita semua kaget." Danuar yang mantan pacarnya pun tidak pernah melihat Kina menggunakan dress seperti itu.

"Iya, ibu dari anak-anak gue nanti." Tukas Jiro yang langsung meninggalkan mereka ber 4.

"Jiakh, mau nyamperin ceweknya dah tuh." Ejek Elkas.

.
.
.
.

🔞

Kina membersihkan peralatan yang ia gunakan untuk membuat bolu tadi. Entah kenapa hari ini ia ingin menyibukkan diri untuk membuat kue, mengingat ia punya skill baking, jadi sayang kalau tidak dimanfaatkan dengan baik.

Kina memasukkan kembali semua yang sudah ia cuci ke dalam lemari kitchen set.

"Kin."

"Eh—" cicit Kina saat berbalik badan.

Kina mendorong tubuh Jiro yang tiba-tiba sudah berada tepat di belakangnya. "Munduran dikit bisa gak."

"Kenapa deh? bolunya kurang? atau esnya udah habis?" Sambung Kina bertanya–tanya pada Jiro.

Bukannya menjauhkan tubuhnya, Jiro malah semakin merapatkan jarak keduanya. Kini Kina berada diantara meja dapur dan tubuh kekar lelaki itu. "Ji... ngapain sih?"

"Hm, sejak kapan suka pake baju kayak gini?" ucap Jiro dengan suara beratnya.

"Oh, baru ini sih. Lo inget gak waktu gue ikut ke rumah Bi Ani? ini anaknya yang kasih baju ini ke gue, yang katanya dia beli terus gak muat, jadi buat gue deh. Kenapa? jelek ya? gak cocok di gue?"

DANGEROUSLY | Jihoon Treasure Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang